30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

SITI HASTUTI BUDIONO

Jualan Koran Bisa Sekolahkan 2 Anak hingga Kuliah

GAMBIRAN, Jawa Pos Radar Genteng – Menjadi  agen dan loper koran Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa), sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup Siti Hastuti, 50. Sejak menikah dengan Budiono, 54, pada tahun 1990, mengantar koran pada pelanggan sudah menjadi aktivitas kesehariannya. Suaminya adalah seorang agen dan loper koran yang mangkal di jalan raya simpang tiga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

Dengan menaiki sepeda pancal, Siti dan Budiono berkeliling dari desa ke desa hingga antarkecamatan. Seolah tak kenal lelah, mereka terus mengayuh pedal sepedanya. Koran harus segera sampai di rumah pelanggan tepat waktu. ”Dulu tidak punya motor, antar koran pakai sepeda pancal,” terang Siti Hastuti didampingi suaminya, Budiono, saat ditemui di rumahnya Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Cluring.

Baca Juga :  Upgrade Layanan Pendidikan, Dispendik Banyuwangi Dorong Variabel Kenaikan IPM

Hastuti mengaku JP-RaBa sangat bermakna bagi kehidupan keluarganya. Suaminya, Budiono, menjadi loper koran Jawa Pos sejak 1985. Saat itu, Budiono masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah. Aktivitas berjualan koran terus dijalani saat sekolah di Madrasah Aliyah dan kuliah di IAI Ibrahimy Genteng. ”Mas Budi itu untuk biaya sekolah hingga kuliah, semua dari jualan koran,” katanya.

Setelah menikah, beban Budiono mengantar koran mulai berkurang karena ada yang membantu. Setiap pagi, Siti dan Budiono keliling mengantar koran secara terpisah. ”Yang jauh-jauh Mas Budi, saya yang dekat-dekat sini,” ungkapnya.

Siti mengaku, pendapatan dari berjualan koran JP-RaBa sangat menopang keluarganya. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, uang dari jualan koran bisa menyekolahkan kedua anaknya hingga di perguruan tinggi. ”Anak pertama lulus dari Unej, yang kedua semester akhir di UIN KH Ahmad Sidiq Jember, biaya kuliah juga dari jualan koran ini,” pungkasnya. (abi/c1)

Baca Juga :  Instansi Penegak Hukum Pendukung Kearifan Lokal

GAMBIRAN, Jawa Pos Radar Genteng – Menjadi  agen dan loper koran Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa), sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup Siti Hastuti, 50. Sejak menikah dengan Budiono, 54, pada tahun 1990, mengantar koran pada pelanggan sudah menjadi aktivitas kesehariannya. Suaminya adalah seorang agen dan loper koran yang mangkal di jalan raya simpang tiga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

Dengan menaiki sepeda pancal, Siti dan Budiono berkeliling dari desa ke desa hingga antarkecamatan. Seolah tak kenal lelah, mereka terus mengayuh pedal sepedanya. Koran harus segera sampai di rumah pelanggan tepat waktu. ”Dulu tidak punya motor, antar koran pakai sepeda pancal,” terang Siti Hastuti didampingi suaminya, Budiono, saat ditemui di rumahnya Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Cluring.

Baca Juga :  Layanan Kreatif RSUD Genteng Sabet Sunrise of Java Award

Hastuti mengaku JP-RaBa sangat bermakna bagi kehidupan keluarganya. Suaminya, Budiono, menjadi loper koran Jawa Pos sejak 1985. Saat itu, Budiono masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah. Aktivitas berjualan koran terus dijalani saat sekolah di Madrasah Aliyah dan kuliah di IAI Ibrahimy Genteng. ”Mas Budi itu untuk biaya sekolah hingga kuliah, semua dari jualan koran,” katanya.

Setelah menikah, beban Budiono mengantar koran mulai berkurang karena ada yang membantu. Setiap pagi, Siti dan Budiono keliling mengantar koran secara terpisah. ”Yang jauh-jauh Mas Budi, saya yang dekat-dekat sini,” ungkapnya.

Siti mengaku, pendapatan dari berjualan koran JP-RaBa sangat menopang keluarganya. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, uang dari jualan koran bisa menyekolahkan kedua anaknya hingga di perguruan tinggi. ”Anak pertama lulus dari Unej, yang kedua semester akhir di UIN KH Ahmad Sidiq Jember, biaya kuliah juga dari jualan koran ini,” pungkasnya. (abi/c1)

Baca Juga :  Enggan Jadi Selebgram, Bercita-cita Polwan

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/