23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Ekspedisi Susur Sungai Kalilo (7)

Kuburan Bendo Menyimpan Cerita Mistis hingga Tempat Mangkal Delman

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Nama Bendo merujuk sebuah pohon benda (bendo) tua yang tumbuh di pinggir sungai. Menurut keyakinan warga, konon pohon tersebut menjadi sarang berbagai makhluk halus. Sebagian warga merasa takut ketika melintas di kuburan Bendo, terutama mendekati magrib.

Kuburan Bendo terbagi menjadi tiga bagian. Sebelah utara jalan, utara jalan, dan sebelah timur sungai. Tiga makam tersebut dibagi menjadi pemakaman Pengantigan, Kampung Melayu, dan sebagian Singotrunan.

Kuburan Pengantigan paling kuat menyimpan cerita mistis. Abdullah Fauzi, salah seorang warga Kelurahan Pengantigan menceritakan, dulu pernah ada seorang penjual sate yang kerap melewati jalan di kuburan Bendo. Tiba-tiba, suatu pagi gerobaknya ditemukan tergeletak di tengah jalan. Tak ada yang tahu ke mana keberadaan pedagang sate tersebut.

Namun, pukul 07.00 pedagang sate tersebut datang. Dia bercerita malam sebelumnya bertemu sundel bolong yang berpura-pura menjadi pembeli sate. ”Pedagang sate ketakutan waktu melihat pembeli yang punggungnya berlubang. Pedagang sate langsung kabur meninggalkan gerobaknya,” cerita Fauzi.

Baca Juga :  Bantuan Rantang Kasih untuk Mbah Asia

Saat menyusuri Kalilo Jumat lalu (24/2), pohon bendo yang disebut-sebut keramat sudah tak lagi ada. Kendati begitu, cerita mistis di sekitar tiga kuburan tersebut masih tetap eksis. Hasan, 71, seorang pengepul barang rongsokan yang tinggal di tengah makam menuturkan, sosok kuntilanak kerap muncul di siang hari. Biasanya berdiri terdiam di antara pepohonan rindang di dekat sungai.

Hasan mengaku sudah terbiasa dengan pemandangan aneh tersebut. Namun, dia mengingatkan kepada warga yang melintas di area pemakaman agar tidak berteriak-teriak atau tertawa keras. ”Kalau tertawa biasa saja, kalau sampai terbahak-bahak, mereka biasanya tersinggung,” ujar pengepul rongsokan asal Desa Kebaman, Kecamatan Srono tersebut.

Penuturan Hasan dibenarkan oleh Iwan Budi Astawa, staf Korsda Pengairan Banyuwangi. Pria yang masa kecilnya tinggal di dekat kuburan tersebut mengaku mendengar cerita mistis kuburan Bendo. ”Tahun 2010 pohon bendo ditebang. Tak seberapa lama, yang nebang pohon meninggal dunia. Yang pasti di sungai sekitar kuburan Bendo kerap ditemukan ular berbisa,” kata Iwan.

Baca Juga :  Biasa Makan Bangkai, Tampilan Mirip Komodo

Selain menyimpan cerita mistis, kuburan Bendo dulunya memiliki sejarah yang kuat dengan aktivitas masyarakat Banyuwangi. Beberapa delman dan mobil bak terbuka kerap ngetem di dekat jembatan. Lokasi itu seolah menjadi terminal bayangan yang digunakan kendaraan umum tersebut untuk menunggu penumpang. ”Yang menggunakan jasanya biasanya orang-orang yang tinggal di wilayah atas seperti Pesucen dan Bulusari. Mereka turun di sini (dekat kuburan Bendo) setelah diantar ke pasar,” ujar Iwan. (fre/aif/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Nama Bendo merujuk sebuah pohon benda (bendo) tua yang tumbuh di pinggir sungai. Menurut keyakinan warga, konon pohon tersebut menjadi sarang berbagai makhluk halus. Sebagian warga merasa takut ketika melintas di kuburan Bendo, terutama mendekati magrib.

Kuburan Bendo terbagi menjadi tiga bagian. Sebelah utara jalan, utara jalan, dan sebelah timur sungai. Tiga makam tersebut dibagi menjadi pemakaman Pengantigan, Kampung Melayu, dan sebagian Singotrunan.

Kuburan Pengantigan paling kuat menyimpan cerita mistis. Abdullah Fauzi, salah seorang warga Kelurahan Pengantigan menceritakan, dulu pernah ada seorang penjual sate yang kerap melewati jalan di kuburan Bendo. Tiba-tiba, suatu pagi gerobaknya ditemukan tergeletak di tengah jalan. Tak ada yang tahu ke mana keberadaan pedagang sate tersebut.

Namun, pukul 07.00 pedagang sate tersebut datang. Dia bercerita malam sebelumnya bertemu sundel bolong yang berpura-pura menjadi pembeli sate. ”Pedagang sate ketakutan waktu melihat pembeli yang punggungnya berlubang. Pedagang sate langsung kabur meninggalkan gerobaknya,” cerita Fauzi.

Baca Juga :  Nama Kalilo Banyak Versi, dari Pohon Elo, Eluh, hingga Ni Luh Lokanti

Saat menyusuri Kalilo Jumat lalu (24/2), pohon bendo yang disebut-sebut keramat sudah tak lagi ada. Kendati begitu, cerita mistis di sekitar tiga kuburan tersebut masih tetap eksis. Hasan, 71, seorang pengepul barang rongsokan yang tinggal di tengah makam menuturkan, sosok kuntilanak kerap muncul di siang hari. Biasanya berdiri terdiam di antara pepohonan rindang di dekat sungai.

Hasan mengaku sudah terbiasa dengan pemandangan aneh tersebut. Namun, dia mengingatkan kepada warga yang melintas di area pemakaman agar tidak berteriak-teriak atau tertawa keras. ”Kalau tertawa biasa saja, kalau sampai terbahak-bahak, mereka biasanya tersinggung,” ujar pengepul rongsokan asal Desa Kebaman, Kecamatan Srono tersebut.

Penuturan Hasan dibenarkan oleh Iwan Budi Astawa, staf Korsda Pengairan Banyuwangi. Pria yang masa kecilnya tinggal di dekat kuburan tersebut mengaku mendengar cerita mistis kuburan Bendo. ”Tahun 2010 pohon bendo ditebang. Tak seberapa lama, yang nebang pohon meninggal dunia. Yang pasti di sungai sekitar kuburan Bendo kerap ditemukan ular berbisa,” kata Iwan.

Baca Juga :  Hadiah Jalan Sehat Luwak White Koffie Sudah Datang, Ini Penampakannya

Selain menyimpan cerita mistis, kuburan Bendo dulunya memiliki sejarah yang kuat dengan aktivitas masyarakat Banyuwangi. Beberapa delman dan mobil bak terbuka kerap ngetem di dekat jembatan. Lokasi itu seolah menjadi terminal bayangan yang digunakan kendaraan umum tersebut untuk menunggu penumpang. ”Yang menggunakan jasanya biasanya orang-orang yang tinggal di wilayah atas seperti Pesucen dan Bulusari. Mereka turun di sini (dekat kuburan Bendo) setelah diantar ke pasar,” ujar Iwan. (fre/aif/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/