24.3 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Kisah Pemenang Mobil Ayla, Dua Kali Ujian Praktik SIM Belum Juga Lulus

Hadiah utama jalan sehat Seribu Langkah Sehat jatuh ke tangan Yudianto. Pria berusia 31 tahun asal Desa Jambewangi,  Sempu itu berhak membawa pulang hadiah utama satu unit mobil Daihatsu Ayla.

SHULHAN HADI, Banyuwangi

Tubuh Yudianto terlihat gemetar ketika nomor kupon yang dibacakan Kapolres AKBP Taufik HZ cocok dengan yang dia pegang. Nomor kupon 009398 itu dinyatakan sebagai peraih hadiah utama mobil Ayla. Sejurus kemudian,Yudi langsung lari menuju panggung lewat sisi timur.

Dia tak menyangka 33 lembar tiket jalan sehat yang dia beli seharga Rp 495 ribu ada yang nyantol. Begitu tiba di atas panggung, Yudi langsung mendapat ucapan selamat dari panitia. Kapolres Taufik juga mengucapkan selamat atas keberuntungan yang diraih Yudi. ”Saya tak menyangka dapat mobil. Tidak ada firasat apapun. Malam sebelum jalan sehat, saya malah memberi ceramah pengajian di Jambewangi,’’ ucap Yudi dengan mata berkaca-kaca.   

 Ada kisah menarik yang dijalani Yudi sebelum mendapat rejeki nomplok kendaraan roda empat. Sepuluhb hari lalu, pria yang sehari-harinya sebagai sopir bus  SMP Muhammadiyah 7 Sempu itu gagal melaksanakan praktik ujian SIM di Polres Banyuwangi.

Meski gagal, Yudi tak patah semangat.  Beberapa hari berikutnya, Sabtu (24/11), dia kembali datang ke Polres untuk menjalani ujian praktik mengemudi. Lagi-lahi usaha kedua tersebut kembali gagal. Saat itu, dua bersaudara putra pasangan (alm) Suwindi dan Poniti, 53, ini sudah menyiapkan sejumlah uang untuk pengurusan biaya ketika dia berhasil menjalani ujian SIM.

Baca Juga :  Dikira Oknum Abal-Abal oleh Staf Desa Benelanlor

Siang itu pula, Yudi memustuskan pulang. Belum beranjak jauh dari Polres, tiba-tiba dia ada keinginan memanfaatkan uang di kantungnya untuk membeli tiket jalan sehat di kantor Grha Pena Jalan Brawijaya. ” Ini bikin SIM kok nggak  lulus. Enaknya beli tiket jalan sehat lagi saja,” ucapnya.

Padahal, sebelumnya dia sudah menggenggam sejumlah tiket yang dia beli di kantor Radar Genteng yang tidak jauh dari tempatnya kuliah di IAI Ibrahimy. ‘’Saya awalnya sudah punya tiket jalans ehat,” ujar mahasiswa PAI semester 3 IAI Ibrahimy Genteng tersebut .

Awalnya, dengan tiket sebanyak itu, Yudi akan mengajak teman-temannya datang ke acara jalan sehat. Majklum, di rumahnya, Yudi merupakan salah satu penggagas dan penggiat kegiatan selawatan. Sayang ajakannya mengikuti jalan sehat tidak seampuh ajakan dia ketika berselawat.     Teman-temannya banyak yang tidak bisa. Dia pun memutuskan berangkat sendirian ke Banyuwangi. ”Saya punya jamaah selawat. Tekan-teman saya suruh ikut jalan sehat katanya pagi itu sibuk macul di sawah,” kata Yudi.

Baca Juga :  Dukung UMKM Naik Kelas, BRI Beri Pelatihan 10.000 Pelaku UMKM

Jauh hari sebelum mengikuti jalan sehat, Yudi memberi tahu adiknya yang bekerja di Bali untuk iuran membeli tiket. Dari uang itu pula rencana dia melengkapi pembiayaan mengurus SIM. ‘’Saya ajak iuran Rp 100 ribu, dia malah memberi Rp 400 ribu,” ungkapnya.

Nasib baik pun berpihak kepada Yudi, meski awalnya dia hanya berpikiran yang penting dapat hadiah. Ternyata hadiah utama justru dia bawa pulang. ”Kata adik, masa nggak ada yang nyantol,’’ ujarnya.

Kepemilikan kendaraan roda empat sejatinya bukan hal baru bagi Yudi. Dari kerja kerasnya di Jakarta, dia pernah memiliki kendaraan Ford Laser. Saat itu mobil tersebut dia dapatkan dengan cara mengangsur. Mobilnya sudah saya jual, untuk kuliah,” ujarnya.

Mulai hari ini, tentu aktivitas Yudi tidak lagi hanya menyopiri bus sekolah setiap pagi. Mobil Daihatsu Ayla sudah menjadi miliknya dan siap ditumpangi ke mana saja. Sebagai penggemar selawat, dia pun berencana menghadrii Festial Sholawat dengan mobil barunya ini. ‘’Ingin naik ini, tapi kemarin anggota saya sudah saya kasih tahu saya ajak naik bus,” pungkasnya.

Hadiah utama jalan sehat Seribu Langkah Sehat jatuh ke tangan Yudianto. Pria berusia 31 tahun asal Desa Jambewangi,  Sempu itu berhak membawa pulang hadiah utama satu unit mobil Daihatsu Ayla.

SHULHAN HADI, Banyuwangi

Tubuh Yudianto terlihat gemetar ketika nomor kupon yang dibacakan Kapolres AKBP Taufik HZ cocok dengan yang dia pegang. Nomor kupon 009398 itu dinyatakan sebagai peraih hadiah utama mobil Ayla. Sejurus kemudian,Yudi langsung lari menuju panggung lewat sisi timur.

Dia tak menyangka 33 lembar tiket jalan sehat yang dia beli seharga Rp 495 ribu ada yang nyantol. Begitu tiba di atas panggung, Yudi langsung mendapat ucapan selamat dari panitia. Kapolres Taufik juga mengucapkan selamat atas keberuntungan yang diraih Yudi. ”Saya tak menyangka dapat mobil. Tidak ada firasat apapun. Malam sebelum jalan sehat, saya malah memberi ceramah pengajian di Jambewangi,’’ ucap Yudi dengan mata berkaca-kaca.   

 Ada kisah menarik yang dijalani Yudi sebelum mendapat rejeki nomplok kendaraan roda empat. Sepuluhb hari lalu, pria yang sehari-harinya sebagai sopir bus  SMP Muhammadiyah 7 Sempu itu gagal melaksanakan praktik ujian SIM di Polres Banyuwangi.

Meski gagal, Yudi tak patah semangat.  Beberapa hari berikutnya, Sabtu (24/11), dia kembali datang ke Polres untuk menjalani ujian praktik mengemudi. Lagi-lahi usaha kedua tersebut kembali gagal. Saat itu, dua bersaudara putra pasangan (alm) Suwindi dan Poniti, 53, ini sudah menyiapkan sejumlah uang untuk pengurusan biaya ketika dia berhasil menjalani ujian SIM.

Baca Juga :  Anak-Anak Antusias Ikuti Lomba Mewarnai

Siang itu pula, Yudi memustuskan pulang. Belum beranjak jauh dari Polres, tiba-tiba dia ada keinginan memanfaatkan uang di kantungnya untuk membeli tiket jalan sehat di kantor Grha Pena Jalan Brawijaya. ” Ini bikin SIM kok nggak  lulus. Enaknya beli tiket jalan sehat lagi saja,” ucapnya.

Padahal, sebelumnya dia sudah menggenggam sejumlah tiket yang dia beli di kantor Radar Genteng yang tidak jauh dari tempatnya kuliah di IAI Ibrahimy. ‘’Saya awalnya sudah punya tiket jalans ehat,” ujar mahasiswa PAI semester 3 IAI Ibrahimy Genteng tersebut .

Awalnya, dengan tiket sebanyak itu, Yudi akan mengajak teman-temannya datang ke acara jalan sehat. Majklum, di rumahnya, Yudi merupakan salah satu penggagas dan penggiat kegiatan selawatan. Sayang ajakannya mengikuti jalan sehat tidak seampuh ajakan dia ketika berselawat.     Teman-temannya banyak yang tidak bisa. Dia pun memutuskan berangkat sendirian ke Banyuwangi. ”Saya punya jamaah selawat. Tekan-teman saya suruh ikut jalan sehat katanya pagi itu sibuk macul di sawah,” kata Yudi.

Baca Juga :  Ke Malaysia, Gobar Promosi BWI Sambil Gowes

Jauh hari sebelum mengikuti jalan sehat, Yudi memberi tahu adiknya yang bekerja di Bali untuk iuran membeli tiket. Dari uang itu pula rencana dia melengkapi pembiayaan mengurus SIM. ‘’Saya ajak iuran Rp 100 ribu, dia malah memberi Rp 400 ribu,” ungkapnya.

Nasib baik pun berpihak kepada Yudi, meski awalnya dia hanya berpikiran yang penting dapat hadiah. Ternyata hadiah utama justru dia bawa pulang. ”Kata adik, masa nggak ada yang nyantol,’’ ujarnya.

Kepemilikan kendaraan roda empat sejatinya bukan hal baru bagi Yudi. Dari kerja kerasnya di Jakarta, dia pernah memiliki kendaraan Ford Laser. Saat itu mobil tersebut dia dapatkan dengan cara mengangsur. Mobilnya sudah saya jual, untuk kuliah,” ujarnya.

Mulai hari ini, tentu aktivitas Yudi tidak lagi hanya menyopiri bus sekolah setiap pagi. Mobil Daihatsu Ayla sudah menjadi miliknya dan siap ditumpangi ke mana saja. Sebagai penggemar selawat, dia pun berencana menghadrii Festial Sholawat dengan mobil barunya ini. ‘’Ingin naik ini, tapi kemarin anggota saya sudah saya kasih tahu saya ajak naik bus,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/