23.5 C
Banyuwangi
Tuesday, May 30, 2023

Kisah Para Pemenang Lomba Telling Story Festival Literasi

Keyko Bawa Boneka, Kakarifi Bikin Naskah Sendiri, Elika Tampil Percaya Diri

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Festival Literasi yang diinisiasi Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip bersama Jawa Pos Radar Banyuwangi menghasilkan talenta-talenta muda berbakat. Mereka berhak membawa pulang piala dan piagam dalam lomba bercerita (telling story).  

Suasana Taman Blambangan Rabu pagi (14/9) terlihat ramai. Pelajar SD, SMP, dan SMA tampil di panggung dengan penuh percaya diri. Mereka adalah para finalis lomba bercerita dalam Festival Literasi. Rangkaian festival digelar mulai 8 September diawali dengan babak penyisihan, semifinal, dan final.

Ketika nama-nama pemenang diumumkan, tepuk tangan langsung bergemuruh. Keyko Lyn, siswi SDK Santo Ignatius Muncar berhasil meraih juara pertama kategori SD. Kahfinzu Rivy Nafts Firu Abdi (siswa SMPN 1 Banyuwangi) menyabet juara pertama kategori SMP/MTs dan Elika Triana (SMAN 1 Banyuwangi) juara pertama kategori SMA.

Ekspresi kegembiraan terpancar dari wajah para pemenang lomba. Mereka tampak bangga saat menerima piala dan piagam dari panitia. Orang tua ketiga pemenang tak kalah antusias. Mereka langsung sigap mengabadikan momen berharga anak-anaknya. Mereka berusaha mendekati anak-anaknya yang sedang berfoto bersama panitia untuk mendapatkan dokumentasi kemenangan.

Di balik kemenangan para peserta, ada kisah menarik selama persiapan mengikuti lomba bercerita. Keyko Lin, siswi SDK Santo Ignatius Muncar mulai tertarik dengan telling story berkat ibunya. Dulu, Keyko pernah dibelikan sebuah boneka oleh ibunya. Boneka itu berbentuk seperti anak perempuan dengan pakaian hitam dan corak batik. Bagian rambutnya dikuncir dua, persis seperti model rambut Keyko saat tampil di hadapan penonton pada Rabu siang (14/9).

Baca Juga :  Kiat Peraih Juara Liga Puisi; Devi Baca sebelum Tidur, Tiar Datangkan Pelatih

Maria, ibu Keyko menceritakan, potensi anaknya terlihat sejak kecil. Setiap malam, Maria membacakan dongeng sebelum tidur. Di usia yang menginjak 5 tahun, Keyko sudah mulai pandai bercerita sendiri. Keyko pernah memenangkan lomba speech se-Banyuwangi dan juara 3 lomba telling story berbasis online tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Lingokids.

Tak heran, dia bisa memukau para juri. Cerita yang dibawakan Keyko adalah buatan ibunya. Selama dua hari, Keyko dan ibunya berlatih untuk bisa menampilkan yang terbaik saat lomba. Kerja keras keduanya akhirnya berbuah manis dengan kemenangan Keyko pada lomba telling story kategori SD/MI.

Juara 1 kategori SMP, Kahfinzu Rivy menceritakan, keberhasilannya dalam lomba telling story adalah hasil kerja sama dengan guru pendampingnya. Kakarifi, panggilan akrabnya, membuat naskah seorang diri. Naskah tersebut kemudian dikembangkan bersama gurunya, Mila.

Baca Juga :  Juri Lomba Esai Rapatkan Barisan

Untuk bisa menampilkan hasil karyanya, Kakarifi dan Mila berlatih selama tiga hari. Riset dari beberapa literatur dan hasil wawancara sejarawan, menjadikan materi ceritanya cukup matang. Sebab, dia membawakan materi seputar sejarah Banyuwangi. Penampilannya kian menarik karena di tengah membawakan materi, Kakarifi menyelipkan syair Oseng. Dia yakin instrumen tersebut akan menggetarkan hati para penonton.

Berbeda dengan juara pertama kategori SMA/MA, Elika Triana, 18. Siswi kelas XII SMAN 1 Banyuwangi itu sudah banyak pengalaman dalam public speaking. Elika mengaku enjoy saat tampil di depan juri dan penonton. Bisa mengeluarkan berbagai ekspresi seperti sedih, marah, senang, dan ekspresi lainnya dalam cerita adalah hal menarik baginya. Dia sangat antusias mengikuti Festival Literasi tersebut. ”Strategi yang saya gunakan adalah tetap enjoy meski tampil di hadapan publik. Pokoknya percaya diri tampil di depan juri dan penonton. Saya berharap acara seperti ini bisa terus digelar,” tandasnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi Zen Kostolani mengaku bangga dengan penampilan para peserta. Munculnya para juara tersebut diharapkan bisa menggeliatkan literasi di Banyuwangi. ”Harapan kami dengan Festival Literasi minat baca siswa bisa meningkat,” tegasnya. (aif/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Festival Literasi yang diinisiasi Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip bersama Jawa Pos Radar Banyuwangi menghasilkan talenta-talenta muda berbakat. Mereka berhak membawa pulang piala dan piagam dalam lomba bercerita (telling story).  

Suasana Taman Blambangan Rabu pagi (14/9) terlihat ramai. Pelajar SD, SMP, dan SMA tampil di panggung dengan penuh percaya diri. Mereka adalah para finalis lomba bercerita dalam Festival Literasi. Rangkaian festival digelar mulai 8 September diawali dengan babak penyisihan, semifinal, dan final.

Ketika nama-nama pemenang diumumkan, tepuk tangan langsung bergemuruh. Keyko Lyn, siswi SDK Santo Ignatius Muncar berhasil meraih juara pertama kategori SD. Kahfinzu Rivy Nafts Firu Abdi (siswa SMPN 1 Banyuwangi) menyabet juara pertama kategori SMP/MTs dan Elika Triana (SMAN 1 Banyuwangi) juara pertama kategori SMA.

Ekspresi kegembiraan terpancar dari wajah para pemenang lomba. Mereka tampak bangga saat menerima piala dan piagam dari panitia. Orang tua ketiga pemenang tak kalah antusias. Mereka langsung sigap mengabadikan momen berharga anak-anaknya. Mereka berusaha mendekati anak-anaknya yang sedang berfoto bersama panitia untuk mendapatkan dokumentasi kemenangan.

Di balik kemenangan para peserta, ada kisah menarik selama persiapan mengikuti lomba bercerita. Keyko Lin, siswi SDK Santo Ignatius Muncar mulai tertarik dengan telling story berkat ibunya. Dulu, Keyko pernah dibelikan sebuah boneka oleh ibunya. Boneka itu berbentuk seperti anak perempuan dengan pakaian hitam dan corak batik. Bagian rambutnya dikuncir dua, persis seperti model rambut Keyko saat tampil di hadapan penonton pada Rabu siang (14/9).

Baca Juga :  Kiat Peraih Juara Liga Puisi; Devi Baca sebelum Tidur, Tiar Datangkan Pelatih

Maria, ibu Keyko menceritakan, potensi anaknya terlihat sejak kecil. Setiap malam, Maria membacakan dongeng sebelum tidur. Di usia yang menginjak 5 tahun, Keyko sudah mulai pandai bercerita sendiri. Keyko pernah memenangkan lomba speech se-Banyuwangi dan juara 3 lomba telling story berbasis online tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Lingokids.

Tak heran, dia bisa memukau para juri. Cerita yang dibawakan Keyko adalah buatan ibunya. Selama dua hari, Keyko dan ibunya berlatih untuk bisa menampilkan yang terbaik saat lomba. Kerja keras keduanya akhirnya berbuah manis dengan kemenangan Keyko pada lomba telling story kategori SD/MI.

Juara 1 kategori SMP, Kahfinzu Rivy menceritakan, keberhasilannya dalam lomba telling story adalah hasil kerja sama dengan guru pendampingnya. Kakarifi, panggilan akrabnya, membuat naskah seorang diri. Naskah tersebut kemudian dikembangkan bersama gurunya, Mila.

Baca Juga :  Dampak Permen Bola bagi Kesehatan Anak

Untuk bisa menampilkan hasil karyanya, Kakarifi dan Mila berlatih selama tiga hari. Riset dari beberapa literatur dan hasil wawancara sejarawan, menjadikan materi ceritanya cukup matang. Sebab, dia membawakan materi seputar sejarah Banyuwangi. Penampilannya kian menarik karena di tengah membawakan materi, Kakarifi menyelipkan syair Oseng. Dia yakin instrumen tersebut akan menggetarkan hati para penonton.

Berbeda dengan juara pertama kategori SMA/MA, Elika Triana, 18. Siswi kelas XII SMAN 1 Banyuwangi itu sudah banyak pengalaman dalam public speaking. Elika mengaku enjoy saat tampil di depan juri dan penonton. Bisa mengeluarkan berbagai ekspresi seperti sedih, marah, senang, dan ekspresi lainnya dalam cerita adalah hal menarik baginya. Dia sangat antusias mengikuti Festival Literasi tersebut. ”Strategi yang saya gunakan adalah tetap enjoy meski tampil di hadapan publik. Pokoknya percaya diri tampil di depan juri dan penonton. Saya berharap acara seperti ini bisa terus digelar,” tandasnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi Zen Kostolani mengaku bangga dengan penampilan para peserta. Munculnya para juara tersebut diharapkan bisa menggeliatkan literasi di Banyuwangi. ”Harapan kami dengan Festival Literasi minat baca siswa bisa meningkat,” tegasnya. (aif/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/