30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Muskab, Beri Mandat Mujiono Nakhoda Baru PMI

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meminta Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi terus melahirkan inovasi baru. Terutama dalam misi kemanusiaan sehingga penanganan masalah kemanusiaan dapat dengan cepat bisa teratasi.

Hal itu disampaikan pada saat orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi tersebut membuka kegiatan Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI melalui video conference Sabtu (11/3). Dikatakan, peran PMI sangat dibutuhkan masyarakat. Oleh sebab itu, program kerja yang sudah dilaksanakan selama ini bisa ditingkatkan. “Perlu ada pengembangan program baru,” ujarnya.

Ipuk menambahkanm anak muda maupun pengusaha bisa digandeng dan dilibatkan dalam kepengurusan baru PMI Banyuwangi. “Agar PMI bisa mandiri, berdaya, dan semakin bermanfaat,” kata dia.

Ketua Muskab PMI Banyuwangi H Dwiyanto menjelaskan, acara kali ini diadakan sesuai amanat anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) PMI pasal 34, 56, dan 57. Salah satunya yakni tentang pelaporan pertanggungjawaban kepengurusan masa bakti 2018-2023. “Mudah-mudahan Muskab ini lancar dan mampu menghasilkan kepengurusan yang bisa meneruskan tongkat estafet,” ujar harapnya.

Baca Juga :  TK Pertiwi 35 Ramaikan Pawai Budaya Banyuwangi

Acara Muskab PMI Banyuwangi tersebut juga diwarnai pemilihan ketua PMI baru. Hasilnya, Mujiono terpilih sebagai nakhoda baru PMI. Pria yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banyuwangi ini diberi mandat menjadi Ketua PMI Banyuwangi masa bakti 2023 hingga 2028.

Ketua PMI sekaligus Sekkab Mujiono menekankan agar kepengurusan PMI ke depan tidak hanya berlangsung secara formalitas, tetapi juga mampu menjalankan roda organisasi sepenuhnya. Program kerja yang telah disusun juga harus direalisasikan.

Selain itu, program kerja yang disusun berorientasi pada program prioritas dan selaras dengan rencana program pengurus PMI Pusat dan PMI Jawa Timur serta selaras dengan program Pemkab Banyuwangi.

Sekretaris PMI Provinsi Jatim Dr Edy Purwinarto juga turut memberikan apresiasi terhadap program kerja PMI Banyuwangi. Salah satunya yaitu program operasi katarak. Pihaknya berharap siapa pun yang menjadi pengurus baru PMI Banyuwangi periode 2023-2028 tetap harus mengedepankan kinerja. ”Selain itu masyarakat juga bisa melihat serta merasakan manfaat PMI. Itulah kinerja pelayanan yang nyata,” kata dia.

Baca Juga :  SMAN Darussholah Daftarkan Tujuh Siswa

Sementara itu, Wakil Ketua I PMI Dr H Nurhadi saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban masa bakti 2018-2023 menjelaskan, terdapat tiga pokok program kerja yang diusung PMI. Di antaranya penanggulangan bencana, donor darah, dan program kesehatan lainnya. Menurut dia, sejauh ini PMI Banyuwangi telah menjalankan ketiga program pokok tersebut dengan baik dan memenuhi sejumlah kriteria sekaligus mendorong peningkatan peran serta masyarakat pada program desa siaga bencana.

PMI juga telah bersinergi dengan Pemkab dan berbagai lintas instansi. “Selain menginisiasi operasi mata katarak gratis, PMI juga telah membuat program baru yakni pemasangan kaki palsu dan tahun ini ada pemasangan tangan palsu menggandeng ITS,” kata mantan Kepala Dinas Pendidikan tersebut. (tar/sgt)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meminta Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi terus melahirkan inovasi baru. Terutama dalam misi kemanusiaan sehingga penanganan masalah kemanusiaan dapat dengan cepat bisa teratasi.

Hal itu disampaikan pada saat orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi tersebut membuka kegiatan Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI melalui video conference Sabtu (11/3). Dikatakan, peran PMI sangat dibutuhkan masyarakat. Oleh sebab itu, program kerja yang sudah dilaksanakan selama ini bisa ditingkatkan. “Perlu ada pengembangan program baru,” ujarnya.

Ipuk menambahkanm anak muda maupun pengusaha bisa digandeng dan dilibatkan dalam kepengurusan baru PMI Banyuwangi. “Agar PMI bisa mandiri, berdaya, dan semakin bermanfaat,” kata dia.

Ketua Muskab PMI Banyuwangi H Dwiyanto menjelaskan, acara kali ini diadakan sesuai amanat anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) PMI pasal 34, 56, dan 57. Salah satunya yakni tentang pelaporan pertanggungjawaban kepengurusan masa bakti 2018-2023. “Mudah-mudahan Muskab ini lancar dan mampu menghasilkan kepengurusan yang bisa meneruskan tongkat estafet,” ujar harapnya.

Baca Juga :  Peringati Bulan K3, PLN UP3 Banyuwangi Gelar Donor Darah

Acara Muskab PMI Banyuwangi tersebut juga diwarnai pemilihan ketua PMI baru. Hasilnya, Mujiono terpilih sebagai nakhoda baru PMI. Pria yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banyuwangi ini diberi mandat menjadi Ketua PMI Banyuwangi masa bakti 2023 hingga 2028.

Ketua PMI sekaligus Sekkab Mujiono menekankan agar kepengurusan PMI ke depan tidak hanya berlangsung secara formalitas, tetapi juga mampu menjalankan roda organisasi sepenuhnya. Program kerja yang telah disusun juga harus direalisasikan.

Selain itu, program kerja yang disusun berorientasi pada program prioritas dan selaras dengan rencana program pengurus PMI Pusat dan PMI Jawa Timur serta selaras dengan program Pemkab Banyuwangi.

Sekretaris PMI Provinsi Jatim Dr Edy Purwinarto juga turut memberikan apresiasi terhadap program kerja PMI Banyuwangi. Salah satunya yaitu program operasi katarak. Pihaknya berharap siapa pun yang menjadi pengurus baru PMI Banyuwangi periode 2023-2028 tetap harus mengedepankan kinerja. ”Selain itu masyarakat juga bisa melihat serta merasakan manfaat PMI. Itulah kinerja pelayanan yang nyata,” kata dia.

Baca Juga :  Stok Darah PMI Bertambah 500 Kantong dari Kecamatan Kalipuro

Sementara itu, Wakil Ketua I PMI Dr H Nurhadi saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban masa bakti 2018-2023 menjelaskan, terdapat tiga pokok program kerja yang diusung PMI. Di antaranya penanggulangan bencana, donor darah, dan program kesehatan lainnya. Menurut dia, sejauh ini PMI Banyuwangi telah menjalankan ketiga program pokok tersebut dengan baik dan memenuhi sejumlah kriteria sekaligus mendorong peningkatan peran serta masyarakat pada program desa siaga bencana.

PMI juga telah bersinergi dengan Pemkab dan berbagai lintas instansi. “Selain menginisiasi operasi mata katarak gratis, PMI juga telah membuat program baru yakni pemasangan kaki palsu dan tahun ini ada pemasangan tangan palsu menggandeng ITS,” kata mantan Kepala Dinas Pendidikan tersebut. (tar/sgt)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/