23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Kendalikan Inflasi, Pemkab-Bulog Gelar Operasi Pasar Murah

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Banyuwangi menggelar operasi pasar murah untuk komoditas beras. Program tersebut digelar sebagai upaya pengendalian inflasi di Pasar Sempu, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Rabu (15/2).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memantau harga bahan pokok yang ada di pasaran dan segera melakukan penanganan jika terjadi hal-hal yang bisa memicu peningkatan inflasi.

Kegiatan operasi pasar murah tersebut sebagai bagian dari pengendalian inflasi. Pemkab Banyuwangi masif menggelar kegiatan tersebut mulai 13–28 Februari di seluruh kecamatan di Banyuwangi. ”Kami juga mengajak serta Bulog menggelar operasi pasar. Harapannya agar harga beras di pasaran terkendali,” kata Ipuk.

Baca Juga :  Dampak Refocusing, Hanya Rehab Dua Pasar Tahun Ini

Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi Harisun menjelaskan, untuk kegiatan operasi pasar murah tersebut pihaknya menyiapkan beras kualitas medium dengan harga Rp 9.000 per kilogram (kg) yang dijual dalam kemasan 5 kg, 10 kg, dan 25 kg. Setiap hari, operasi pasar dilaksanakan di 7 sampai 10 titik yang tersebar di berbagai wilayah. ”Masing-masing titik mendapatkan jatah 10 ton. Sehingga, total beras yang kita pasok mencapai 70–100 ton per hari, menyesuaikan jumlah lokasinya,” ujar Harisun.

Harisun menambahkan, untuk mastikan operasi pasar tersebut tepat sasaran, Bulog membatasi jumlah pembelian beras per orang sebanyak dua kemasan. ”Kita batasi untuk meminimalisasi penimbunan. Selain juga untuk pemerataan agar semakin banyak warga yang bisa membeli beras dengan harga murah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bagi Takjil, GMNI Poliwangi Diapresiasi Ketua PA GMNI Banyuwangi

Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan UMKM Banyuwangi Nanin Oktaviantie menuturkan, harga beras di pasaran mulai mengalami peningkatan. Sebab, saat ini belum memasuki masa panen yang diperkirakan baru berlangsung pada Maret mendatang. ”Saat ini harga beras di pasaran berkisar antara Rp 10.500 sampai 13.000 per kg tergantung kualitasnya. Biasanya hanya sekitar Rp 10.000 per kg, meski kenaikannya sedikit tapi tentu berimbas ke masyarakat” jelasnya.

Salah satu konsumen, Robaiyah mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah tersebut. ”Mumpung ada beras murah saya beli buat stok. Lumayan menghemat, beli kemasan 25 kg hanya Rp 225 ribu. Padahal kalau di pasar bisa sampai Rp 300 ribu bahkan lebih,” pungkasnya. (tar/aif/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Banyuwangi menggelar operasi pasar murah untuk komoditas beras. Program tersebut digelar sebagai upaya pengendalian inflasi di Pasar Sempu, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Rabu (15/2).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memantau harga bahan pokok yang ada di pasaran dan segera melakukan penanganan jika terjadi hal-hal yang bisa memicu peningkatan inflasi.

Kegiatan operasi pasar murah tersebut sebagai bagian dari pengendalian inflasi. Pemkab Banyuwangi masif menggelar kegiatan tersebut mulai 13–28 Februari di seluruh kecamatan di Banyuwangi. ”Kami juga mengajak serta Bulog menggelar operasi pasar. Harapannya agar harga beras di pasaran terkendali,” kata Ipuk.

Baca Juga :  PMK Menggila, Harga Daging Sapi Ternyata Masih Stabil

Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi Harisun menjelaskan, untuk kegiatan operasi pasar murah tersebut pihaknya menyiapkan beras kualitas medium dengan harga Rp 9.000 per kilogram (kg) yang dijual dalam kemasan 5 kg, 10 kg, dan 25 kg. Setiap hari, operasi pasar dilaksanakan di 7 sampai 10 titik yang tersebar di berbagai wilayah. ”Masing-masing titik mendapatkan jatah 10 ton. Sehingga, total beras yang kita pasok mencapai 70–100 ton per hari, menyesuaikan jumlah lokasinya,” ujar Harisun.

Harisun menambahkan, untuk mastikan operasi pasar tersebut tepat sasaran, Bulog membatasi jumlah pembelian beras per orang sebanyak dua kemasan. ”Kita batasi untuk meminimalisasi penimbunan. Selain juga untuk pemerataan agar semakin banyak warga yang bisa membeli beras dengan harga murah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Haul Pondok Buntet, Airlangga Minta Doa Mampu Jaga Tren Positif Perekonomian

Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan UMKM Banyuwangi Nanin Oktaviantie menuturkan, harga beras di pasaran mulai mengalami peningkatan. Sebab, saat ini belum memasuki masa panen yang diperkirakan baru berlangsung pada Maret mendatang. ”Saat ini harga beras di pasaran berkisar antara Rp 10.500 sampai 13.000 per kg tergantung kualitasnya. Biasanya hanya sekitar Rp 10.000 per kg, meski kenaikannya sedikit tapi tentu berimbas ke masyarakat” jelasnya.

Salah satu konsumen, Robaiyah mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah tersebut. ”Mumpung ada beras murah saya beli buat stok. Lumayan menghemat, beli kemasan 25 kg hanya Rp 225 ribu. Padahal kalau di pasar bisa sampai Rp 300 ribu bahkan lebih,” pungkasnya. (tar/aif/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/