27.2 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Hari Belanja 12.12 Fokus Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru dan Cegah Stunting

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Gerakan Belanja ke Pasar Rakyat dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali digeber jajaran Pemkab Banyuwangi. Kegiatan ini biasanya digeber sebulan sekali setiap ”tanggal cantik”. Namun khusus Desember, kegiatan belanja ke Pasar Rakyat dan UMKM digeber dua kali dalam sebulan.

Kegiatan pertama digeber Rabu pekan lalu (7/12). Pada aksi kali ini ribuan aparatur sipil negara (ASN) dan berbagai komunitas di Banyuwangi memborong kebutuhan perlengkapan masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Perlengkapan yang dimaksud meliputi baju, pakaian dalam, popok untuk bayi dan warga lanjut usia (lansia), serta susu dan peralatan sekolah.

Tidak berhenti sampai di situ, kemarin (12/12), pemkab mengorkestrasi kalangan ASN dan berbagai komunitas berbelanja paket sembilan bahan pokok (sembako) dan bahan makanan pencegahan stunting pada anak. Hasil gotong royong berupa telur, susu, daging ayam, daging sapi, daging ikan segar, serta produk olahan ikan hasil produksi UMKM serta kacang hijau itu lantas disumbangkan untuk mencegah dan meminimalkan kasus stunting di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.

Baca Juga :  Sidak Pasar, Forpimda Temukan Pegadang Jual Migor Curah di Atas HET

Sekadar diketahui, gerakan Belanja Pasar Rakyat dan UMKM merupakan aksi serentak yang digeber sejak April 2021 lalu. Hasilnya kemudian disumbangkan untuk warga yang membutuhkan.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, gerakan belanja memang dikolaborasikan untuk membantu warga yang membutuhkan. Peruntukannya disesuaikan dengan kondisi, misalnya untuk membantu korban Covid-19, balita stunting, ibu hamil berisiko tinggi, dan sebagainya.

Pada kegiatan yang digelar di tanggal ”cantik” di tiap bulannya tersebut, total transaksi yang didonasikan berkisar Rp 700 juta sampai Rp 900 juta. ”Untuk kali ini, hasil belanja ke Pasar Rakyat dan UMKM kembali dimanfaatkan untuk membantu membantu meningkatkan gizi anak stunting,” ujarnya.

Ipuk menuturkan, gerakan belanja ini sekaligus sebagai upaya gotong royong penanganan stunting, termasuk membantu ibu hamil berisiko tinggi. ”Hasilnya didonasikan untuk penanganan stunting. Kita sudah punya data detail, by name, by address, di setiap wilayah garapan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas),” kata dia.

Baca Juga :  Bupati Ipuk Peringati HAN Bersama Anak-Anak Disabilitas

Di Banyuwangi, terang Ipuk, penanganan stunting dilakukan keroyokan secara bergotong royong. Tidak hanya menjadi tugas puskesmas dan Dinas Kesehatan, melainkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) juga ikut terlibat. ”Penyebab stunting bukan hanya masalah kesehatan, bisa juga karena faktor lingkungan dan banyak lainnya. Maka, penanganannya pun tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Semua OPD harus bergerak bersama,” pungkasnya. (sgt/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Gerakan Belanja ke Pasar Rakyat dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali digeber jajaran Pemkab Banyuwangi. Kegiatan ini biasanya digeber sebulan sekali setiap ”tanggal cantik”. Namun khusus Desember, kegiatan belanja ke Pasar Rakyat dan UMKM digeber dua kali dalam sebulan.

Kegiatan pertama digeber Rabu pekan lalu (7/12). Pada aksi kali ini ribuan aparatur sipil negara (ASN) dan berbagai komunitas di Banyuwangi memborong kebutuhan perlengkapan masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Perlengkapan yang dimaksud meliputi baju, pakaian dalam, popok untuk bayi dan warga lanjut usia (lansia), serta susu dan peralatan sekolah.

Tidak berhenti sampai di situ, kemarin (12/12), pemkab mengorkestrasi kalangan ASN dan berbagai komunitas berbelanja paket sembilan bahan pokok (sembako) dan bahan makanan pencegahan stunting pada anak. Hasil gotong royong berupa telur, susu, daging ayam, daging sapi, daging ikan segar, serta produk olahan ikan hasil produksi UMKM serta kacang hijau itu lantas disumbangkan untuk mencegah dan meminimalkan kasus stunting di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.

Baca Juga :  Sidak Pasar, Forpimda Temukan Pegadang Jual Migor Curah di Atas HET

Sekadar diketahui, gerakan Belanja Pasar Rakyat dan UMKM merupakan aksi serentak yang digeber sejak April 2021 lalu. Hasilnya kemudian disumbangkan untuk warga yang membutuhkan.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, gerakan belanja memang dikolaborasikan untuk membantu warga yang membutuhkan. Peruntukannya disesuaikan dengan kondisi, misalnya untuk membantu korban Covid-19, balita stunting, ibu hamil berisiko tinggi, dan sebagainya.

Pada kegiatan yang digelar di tanggal ”cantik” di tiap bulannya tersebut, total transaksi yang didonasikan berkisar Rp 700 juta sampai Rp 900 juta. ”Untuk kali ini, hasil belanja ke Pasar Rakyat dan UMKM kembali dimanfaatkan untuk membantu membantu meningkatkan gizi anak stunting,” ujarnya.

Ipuk menuturkan, gerakan belanja ini sekaligus sebagai upaya gotong royong penanganan stunting, termasuk membantu ibu hamil berisiko tinggi. ”Hasilnya didonasikan untuk penanganan stunting. Kita sudah punya data detail, by name, by address, di setiap wilayah garapan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas),” kata dia.

Baca Juga :  Kedelai Mahal, Ukuran Tempe Makin Mungil

Di Banyuwangi, terang Ipuk, penanganan stunting dilakukan keroyokan secara bergotong royong. Tidak hanya menjadi tugas puskesmas dan Dinas Kesehatan, melainkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) juga ikut terlibat. ”Penyebab stunting bukan hanya masalah kesehatan, bisa juga karena faktor lingkungan dan banyak lainnya. Maka, penanganannya pun tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Semua OPD harus bergerak bersama,” pungkasnya. (sgt/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/