JAKARTA, Jawa Pos Radar Banyuwangi –Daihatsu menargetkan kinerja gemilang tahun ini setelah melihat besarnya animo masyarakat terhadap produk Daihatsu dan membaiknya ekonomi nasional pascapandemi Covid 19. “Untuk target Daihatsu di tahun 2023, kami tetap menargetkan dapat mempertahankan market share nomor dua di Indonesia, dengan minimal sebesar 18 persen,” kata CEO PT Astra Internasional Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Supranoto kepada wartawan, Sabtu (11/3).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dari total penjualan ritel mobil tahun 2022 sebanyak 1.013.582 unit, Daihatsu berada di posisi kedua penjualan terbanyak di Indonesia. Tahun 2022 itu, Daihatsu meraih penjualan 188.660 unit dengan pangsa pasar 18,6 persen. Angka itu naik signifikan dari tahun 2021 yang meraih penjualan 151.107 unit dengan pangsa pasar 17,5 %.
Supranoto yakin, pencapaian gemilang itu juga akan terjadi di daerah-daerah. Terutama dengan mulai bangkitnya perekonomian di berbagai wilayah, termasuk di Jawa Timur. Menurut Supranoto, jika melihat pertumbuhan penjualan Daihatsu di Jawa Timur tahun 2022 lalu yang tumbuh 14 persen dari tahun sebelumnya, sementara pasar otomotif di Jatim hanya tumbuh 8 persen, maka kami optimistis untuk tahun 2023 ini Daihatsu juga masih akan mengalami pertumbuhan. “Ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah itu,” tutur Supranoto.
Hal senada dikatakan Kepala Wilayah Daihatsu Sales Oepration Jatim David Gunawan. Menurut dia, pasar di Jatim masih sangat potensial. Apalagi banyak industri yang terus berkembang pascapandemi Covid 19 dan perekonomian Jatim yang terus tumbuh. Pencapaian Daihatsu Jatim di 2022 masih sesuai target yang dipatok di awal tahun yakni market share 19,25 persen dan peringkat kedua penjualan di Jatim. “Tahun ini kami targetkan bisa meraih market share 19,3 persen dengan ranking kedua,” tambahnya.
Keunggulan Daihatsu diakui konsumen di Jawa Timur. Seperti pengakuan dari Samuel Toisuta, pemilik Daihatsu asal Dinoyo. Samuel mengisahkan, ia memiliki Daihatsu Xenia sejak 2012. Mobil itu andal dan hemat BBM. Ketangguhan Xenia itulah yang membuatnya tidak beralih ke merek lain ketika ingin membeli mobil baru. Ia dan istrinya sepakat tetap memilih Xenia terbaru. “Selama ini, pengalaman yang saya rasakan bersama Daihatsu, tidak pernah bermasalah. Suku cadang murah, servis juga bagus,” ujar dia.
Awalnya ia sempat ragu dengan perubahan sistem penggerak roda di Xenia terbaru dengan penggerak roda depan. Ternyata, keraguan itu bisa ditepis setelah menggunakannya dalam beberapa bulan ini. “Xenia terbaru sangat nyaman dan juga bertenaga. Buktinya, tidak pernah ada masalah ketika dibawa menanjak di daerah pegunungan yang memiliki tanjakan ekstrem seperti di Cangar, Pacet, dan Trawas,” kata Samuel.
Sementara itu, Kacab Astra Daihatsu Malang Ahmad Yani Teguh Nugroho mengatakan, tren penjualan mulai meningkat pascapandemi. Saat ini, kontribusi pasar otomotif Malang terhadap Jawa Timur sebesar 16,9 persen. Rata-rata penjualan Daihatsu meningkat dari sebelumnya di 2021 sebanyak 249 unit per bulan, menjadi 266 unit per bulan di 2022. Sedangkan rata-rata penjualan mobil di Malang sebanyak 1.379 unit per bulan. Angka itu naik dari tahun 2021 yang sebanyak 1.333 unit per bulan dan 2020 sebanyak 1.021 unit per bulan.
Kontribusi terbesar penjualan dipegang Daihatsu Sigra sebesar 24,8 persen, kemudian Gran Max Pick Up sebesar 24,4 persen. Kemudian Ayla sebesar 19,2 persen, dan Xenia dengan memberi kontribusi 12,8 persen. “Perekonomian di Malang disumbang dari sektor pariwisata, lalu pendidikan dengan banyaknya kampus, serta UMKM. Ini semua mulai menggeliat setelah berakhirnya PPKM,” tambah Teguh. (*/aif)