BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Instruksi Bupati Ipuk Fiestiandani kepada camat, kepala desa (kades) dan lurah untuk memfasilitasi dan mendukung pasar takjil benar-benar dijalankan oleh pihak-pihak terkait. Buktinya, pasar dadakan yang menjajakan aneka hidangan untuk berbuka puasa bertebaran di berbagai penjuru kabupaten the Sunrise of Java.
Bukan hanya di wilayah kota Banyuwangi, pasar-pasar takjil juga digelar di desa-desa yang tersebar di berbagai kecamatan. Aneka makanan dijual di pasar-pasar takjil yang dikemas dalam event bertajuk ”Ramadhan Street Food Festival”.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, Ramadan merupakan momentum untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor kuliner. ”Mudah-mudahan pasar takjil Ramadan ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi,” ujarnya.
Lebih dari itu, menurut Ipuk, Ramadhan Street Food Festival juga merupakan salah satu upaya melestarikan produk kuliner lokal. ”Selain menumbuhkan ekonomi, kita juga kembangkan kuliner khas Banyuwangi agar tidak punah. Makanya, yang dijajakan di sini kita utamakan kue dan masakan khas Banyuwangi,” kata dia.
Di sentra takjil Jalan Letjen Sutoyo, Banyuwangi, misalnya, para penjual menjajakan beraneka kuliner. Mulai makanan khas Banyuwangi, seperti kopyor roti dan pisang precet, hingga makanan dan minuman kekinian, seperti salad buah, burger, dan sebagainya.
Sebanyak 280 pedagang membuka lapak di ruas jalan tersebut. Mereka menjual aneka makanan serta minuman yang biasa disediakan sebagai takjil. Mulai makanan ringan hingga aneka makanan berat. Masyarakat pun dapat dengan mudah mencari makanan-makanan favorit pembatal puasa sembari jalan-jalan menunggu waktu berbuka.
Selain di Jalan Letjen Sutoyo, pasar takjil juga digelar di kawasan Banyuwangi kota seperti di Terminal Pariwisata Terpadu di Jalan S. Parman, Kelurahan Sobo, serta di Kelurahan Karangrejo dan beberapa titik lainnya.
Di Terminal Pariwisata Terpadu, Kelurahan Sobo, tidak hanya diwarnai pasar takjil, tetapi juga digelar pertunjukan kesenian budaya. ”Kami juga menggelar berbagai lomba untuk menarik minat masyarakat,” kata Lurah Sobo Yudi.
Selain itu, pasar takjil juga digelar di Kecamatan Rogojampi, salah satunya di depan Masjid Baiturrahman Rogojampi. ”Terdapat lima titik pasar takjil yang digelar di Rogojampi. Kami bekerja sama dengan kapolsek dan kepala desa untuk memfasilitasi pasar takjil ini agar dilaksanakan secara tertib dan aman,” kata Camat Rogojampi Hartono.
Bupati Ipuk menambahkan, pasar takjil Ramadan menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Sekaligus media merajut harmoni dalam masyarakat. ”Di pasar takjil masyarakat yang membutuhkan makanan dapat bertemu dengan para pedagang. Sehingga antara supply dan demand bisa terjaga. Harapannya lewat kegiatan ini, inflasi selama Ramadan bisa terus terjaga,” harap Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk menyempatkan menyapa secara virtual para pedagang pasar takjil di lokasi lain. Ipuk berpesan agar para camat, kepala desa, dan lurah memastikan pelaksanaan pasar takjil di wilayahnya berjalan tertib. ”Atur dengan baik. Pastikan makanannya bersih dan sehat. Juga kontrol ketertiban dan kebersihannya. Jangan sampai acaranya lancar, tapi menimbulkan sampah di mana-mana,” kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga meminta agar dinas terkait memanfaatkan momentum pasar takjil ini untuk jemput bola pelayanan publik. ”Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) bisa berkoordinasi dengan para koordinator wilayah untuk keliling melayani administrasi kependudukan (adminduk) ke titik-titik pasar takjil. Jadi tidak hanya menyajikan kuliner, pasar takjil juga menjadi pusat layanan warga,” pungkasnya. (sgt/bay/c1)