23.7 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Pajak Menurut Islam

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banyuwangi menggelar edukasi perpajakan kepada pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Banyuwangi di Aula Ijen Lantai tiga Kantor KPP Pratama Banyuwangi, kemarin (9/3)

Acara edukasi perpajakan itu dibingkai dengan diskusi dan dialog Pajak dalam perspektif Islam. Acara yang dibuka oleh Kepala KPP Pratama Banyuwangi Ahmad Fudholi itu juga dihadiri Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, H.Mohammad Ali Makki Zaini.

Kepala KPP Pratama Banyuwangi, Ahmad Fudholi mengatakan, edukasi perpajakan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat Indonesia. Dengan edukasi pajak, mindset positif terkait pajak secara perlahan akan terbentuk. “Sehingga nantinya akan ada pemahaman sebenarnya apa pajak itu, alasan mengapa membayar pajak itu penting dan wajib, serta manfaat yang akan diperoleh masyarakat apabila membayar pajak,” ujarnya.

Baca Juga :  Peringatan Hari Anti Korupsi Dunia 2022

Sementara itu. Ketua PCNU Banyuwangi, H. Mohammad Ali Makki Zaini menambahkan, edukasi perpajakan tersebut bisa menjadi peradaban bagi masyarakat tidak hanya bagi orang dewasa, melainkan bisa dimulai sejak dini. Karena sementara ini ajakan membayar pajak hanya pada sebatas papan flyer atau pengumuman saja.

“Kewajiban membayar pajak tidak hanya konstitusi hukum positif, tapi dari segi hukum islam bagi Nahdlatul Ulama merupakan suatu kewajiban, karena ada azaz kemaslahatan dari pajak ini sendiri,” ujar lelaki yang yang akrab disapa Gus Makki itu.

Pertemuan edukasi pajak itu, tidak hanya berhenti pada sebata edukasi saja. Melainkan ada tindak lanjut misalnya anak-anak muda dilatih menghitung pajak. Sehingga bisa menyosialisasikan perpajakan di masing-masing kecamatan. “Kami usulkan, jika perpajakan ini juga bisa menjadi salah satu muatan lokal di sekolah tingkat menengah SMA/SMK/MA. Sehingga ketika lulus sekolah mereka sudah taka sing dengan pajak, bahkan sudah bisa menghitung pajak, dan ada pemahaman pengetahuan soal pajak,” terangnya.

Baca Juga :  Tetap Hemat dan Nyaman, Ini Tips Mudik dan Lebaran ala BRI

Ke depan juga akan ada edukasi perpajakan kepada sekolah dan pondok pesantren. “Kami juga mengusulkan akan ada siswa, santri, ustad relawan pajak yang bisa digarap bersama-sama merupakan upaya menciptakan generasi muda yang melek pajak. Dengan melek pajak, generasi muda akan mengimplementasikan pengetahuan pajaknya di mana pun ia berpijak,” pungkasnya. (ddy)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banyuwangi menggelar edukasi perpajakan kepada pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Banyuwangi di Aula Ijen Lantai tiga Kantor KPP Pratama Banyuwangi, kemarin (9/3)

Acara edukasi perpajakan itu dibingkai dengan diskusi dan dialog Pajak dalam perspektif Islam. Acara yang dibuka oleh Kepala KPP Pratama Banyuwangi Ahmad Fudholi itu juga dihadiri Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, H.Mohammad Ali Makki Zaini.

Kepala KPP Pratama Banyuwangi, Ahmad Fudholi mengatakan, edukasi perpajakan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat Indonesia. Dengan edukasi pajak, mindset positif terkait pajak secara perlahan akan terbentuk. “Sehingga nantinya akan ada pemahaman sebenarnya apa pajak itu, alasan mengapa membayar pajak itu penting dan wajib, serta manfaat yang akan diperoleh masyarakat apabila membayar pajak,” ujarnya.

Baca Juga :  Harga Jeruk Anjlok Rp 2.500 per Kg

Sementara itu. Ketua PCNU Banyuwangi, H. Mohammad Ali Makki Zaini menambahkan, edukasi perpajakan tersebut bisa menjadi peradaban bagi masyarakat tidak hanya bagi orang dewasa, melainkan bisa dimulai sejak dini. Karena sementara ini ajakan membayar pajak hanya pada sebatas papan flyer atau pengumuman saja.

“Kewajiban membayar pajak tidak hanya konstitusi hukum positif, tapi dari segi hukum islam bagi Nahdlatul Ulama merupakan suatu kewajiban, karena ada azaz kemaslahatan dari pajak ini sendiri,” ujar lelaki yang yang akrab disapa Gus Makki itu.

Pertemuan edukasi pajak itu, tidak hanya berhenti pada sebata edukasi saja. Melainkan ada tindak lanjut misalnya anak-anak muda dilatih menghitung pajak. Sehingga bisa menyosialisasikan perpajakan di masing-masing kecamatan. “Kami usulkan, jika perpajakan ini juga bisa menjadi salah satu muatan lokal di sekolah tingkat menengah SMA/SMK/MA. Sehingga ketika lulus sekolah mereka sudah taka sing dengan pajak, bahkan sudah bisa menghitung pajak, dan ada pemahaman pengetahuan soal pajak,” terangnya.

Baca Juga :  Pelapor Pajak Membeludak di Hari Terakhir

Ke depan juga akan ada edukasi perpajakan kepada sekolah dan pondok pesantren. “Kami juga mengusulkan akan ada siswa, santri, ustad relawan pajak yang bisa digarap bersama-sama merupakan upaya menciptakan generasi muda yang melek pajak. Dengan melek pajak, generasi muda akan mengimplementasikan pengetahuan pajaknya di mana pun ia berpijak,” pungkasnya. (ddy)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/