23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Ada Dermaga Perikanan Baru, Kapal Ikan Tak Lagi ke Tanjungwangi

KALIPURO, Jawa Pos Radar Banyuwangi –  Kapal Ikan yang selama ini bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi tampaknya bisa berpindah tempat. Pelabuhan Perikanan baru yang ada di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro akan digunakan sebagi tempat berlabuh kapal-kapal ikan yang beroperasi di sekitar perairan Banyuwangi.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhammad Zaini usai meninjau Pelabuhan Perikanan PT. Pasifik Masami Indonesia di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro kemarin. Dia mengatakan selama ini kapal-kapal ikan yang melewati perairan sekitar Banyuwangi tidak memiliki banyak pilihan dermaga. Sehingga mereka harus berlabuh di Pelabuhan Tanjungwangi.

Padahal sebenarnya pelabuhan tersebut diperuntukan bagi kapal angkut dan tanker.  Dengan adanya dermaga baru tersebut Zaini mengatakan  pendaratan ikan akan lebih terkonsentrasi. Hal ini akan menguntungkan, nelayan, pelaku industri perikanan dan juga pemerintah. Baik pemerintah daerah maupun pusat. “keberadaan Pelabuhan Perikanan dibutuhkan untuk pendaratan ikan. Terutama bagi kapal diatas 30 GT. kapal diatas 10 GT saja perlu pelabuhan untuk pendaratan ikan. Kalau tidak ada pelabuhan, mereka (nelayan) dari pasir, kalau pas surut ngangkut ikan ke darat saja jadi masalah. Bagaimana kalau ngangkut sampai 10 ton kalau jaraknya sampai satu kilo,” jelasnya.

Baca Juga :  Dengan Hati Senang, Markus Daftar JKN-KIS untuk Proteksi Diri

Dia juga menjelaskan,  dengan adanya pelabuhan perikanan, seluruh kapal ikan bersandar di dermaga. Semua hasil tangkapan bisa di daratkan di pelabuhan yang bisa menampung kapal diatas 1000 GT ini. Sehingga memudahkan itu pelaku usaha, bagi pemerintah karena pendaratan ikan terkonsentrasi. Dengan demikian, semua data tangkapan ikan itu akan dengan dikumpulkan oleh pemerintah. “Pengembangan industri dengan mudah dilakukan. Kalau (pendaratan ikan) terpencar, skala ekonominya tidak akan tercapai,” bebernya.

Pelabuhan Perikanan ini, sambungnya, sudah ditetapkan sebagai Pelabuhan Pangkalan. Langkah selanjutnya tinggal menggeser kapal-kapal ikan yang selama ini berpangkalan di pelabuhan umum untuk pindah ke pelabuhan perikanan tersebut.Kapal ikan yang boleh bersandar di Pelabuhan Perikanan PT. Pasifik Masami Indonesia ini adalah kapal ikan Indonesia yang mencari ikan di zona IV, yakni mulai selatan NTT sampai  ke peraiaran wilayah barat Sumatera. Namun jika kapalnya menangkap ikan di barat Aceh untuk ke banyuwangi terlalu jauh sehingga kapal tersebut bisa memilih pelabuhan terdekat. “Tapi kalau menangkap ikan di selatan Jawa kita harapkan masuknya ke sini,” tegasnya.

Keberadaan Pelabuhan Perikanan ini, lanjutnya, juga memberikan kepastian pada sektor hilir industri perikanan. Dia mencontohkan, semisal Pelabuhan Perikanan di Banyuwangi ini diplot 50 ribu ton ikan, maka dalam satu tahun akan ada 50 ribu ton ikan didaratkan di pelabuhan tersebut.Jika ada ikan sebanyak 50 ribu ton maka industri bisa menghitung kebutuhan ikan. Sehingga akan menjamin kelangsungan industri tersebut. Berbeda jika tidak ada Pelabuhan perikanan.  Pendaratan ikan masih tersebar sehingga pemenuhan kebutuhan industri tidak akan terjamin.“Karena ikan bisa masuk ke pelabuhan lain,” katanya.

Baca Juga :  Harga Pepaya Kalifornia Anjlok

Bagi pemerintah pusat,  keberadaan Pelabuhan perikanan akan memudahkan pendataan dan pengutipan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Bagi pemerintah daerah, secara tidak langsung akan sangat menguntungkan.Jika dalam setahun ada pendaratan 50 ribu ton ikan, untuk bongkar muatan perlu tenaga kerja yang banyak, saat ikan keluar pelabuhan juga butuh tenaga kerja. Tidak hanya itu, dari sisi industru juga perlu tenaga kerja. Jika ada 300 kapal yang bersandar maka kapal tersebut akan mengisi minyak di Banyuwangi. Sehingga uang akan berputar dan memberikan keuntungan buat pemeritah daearah.“Buat pemerintah daerah ikutannya akan banyak, uang berputar perbekalan kan ada di sini semua,” tutupnya.(fre)

KALIPURO, Jawa Pos Radar Banyuwangi –  Kapal Ikan yang selama ini bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi tampaknya bisa berpindah tempat. Pelabuhan Perikanan baru yang ada di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro akan digunakan sebagi tempat berlabuh kapal-kapal ikan yang beroperasi di sekitar perairan Banyuwangi.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhammad Zaini usai meninjau Pelabuhan Perikanan PT. Pasifik Masami Indonesia di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro kemarin. Dia mengatakan selama ini kapal-kapal ikan yang melewati perairan sekitar Banyuwangi tidak memiliki banyak pilihan dermaga. Sehingga mereka harus berlabuh di Pelabuhan Tanjungwangi.

Padahal sebenarnya pelabuhan tersebut diperuntukan bagi kapal angkut dan tanker.  Dengan adanya dermaga baru tersebut Zaini mengatakan  pendaratan ikan akan lebih terkonsentrasi. Hal ini akan menguntungkan, nelayan, pelaku industri perikanan dan juga pemerintah. Baik pemerintah daerah maupun pusat. “keberadaan Pelabuhan Perikanan dibutuhkan untuk pendaratan ikan. Terutama bagi kapal diatas 30 GT. kapal diatas 10 GT saja perlu pelabuhan untuk pendaratan ikan. Kalau tidak ada pelabuhan, mereka (nelayan) dari pasir, kalau pas surut ngangkut ikan ke darat saja jadi masalah. Bagaimana kalau ngangkut sampai 10 ton kalau jaraknya sampai satu kilo,” jelasnya.

Baca Juga :  Dampak Pandemi Covid, Hotel Sahid Osing Sudah Tak Beroperasi Lagi

Dia juga menjelaskan,  dengan adanya pelabuhan perikanan, seluruh kapal ikan bersandar di dermaga. Semua hasil tangkapan bisa di daratkan di pelabuhan yang bisa menampung kapal diatas 1000 GT ini. Sehingga memudahkan itu pelaku usaha, bagi pemerintah karena pendaratan ikan terkonsentrasi. Dengan demikian, semua data tangkapan ikan itu akan dengan dikumpulkan oleh pemerintah. “Pengembangan industri dengan mudah dilakukan. Kalau (pendaratan ikan) terpencar, skala ekonominya tidak akan tercapai,” bebernya.

Pelabuhan Perikanan ini, sambungnya, sudah ditetapkan sebagai Pelabuhan Pangkalan. Langkah selanjutnya tinggal menggeser kapal-kapal ikan yang selama ini berpangkalan di pelabuhan umum untuk pindah ke pelabuhan perikanan tersebut.Kapal ikan yang boleh bersandar di Pelabuhan Perikanan PT. Pasifik Masami Indonesia ini adalah kapal ikan Indonesia yang mencari ikan di zona IV, yakni mulai selatan NTT sampai  ke peraiaran wilayah barat Sumatera. Namun jika kapalnya menangkap ikan di barat Aceh untuk ke banyuwangi terlalu jauh sehingga kapal tersebut bisa memilih pelabuhan terdekat. “Tapi kalau menangkap ikan di selatan Jawa kita harapkan masuknya ke sini,” tegasnya.

Keberadaan Pelabuhan Perikanan ini, lanjutnya, juga memberikan kepastian pada sektor hilir industri perikanan. Dia mencontohkan, semisal Pelabuhan Perikanan di Banyuwangi ini diplot 50 ribu ton ikan, maka dalam satu tahun akan ada 50 ribu ton ikan didaratkan di pelabuhan tersebut.Jika ada ikan sebanyak 50 ribu ton maka industri bisa menghitung kebutuhan ikan. Sehingga akan menjamin kelangsungan industri tersebut. Berbeda jika tidak ada Pelabuhan perikanan.  Pendaratan ikan masih tersebar sehingga pemenuhan kebutuhan industri tidak akan terjamin.“Karena ikan bisa masuk ke pelabuhan lain,” katanya.

Baca Juga :  BRI Jalin Kerja Sama Implementasi Aplikasi PSIAP bersama Dirjen Pajak Kemenkeu

Bagi pemerintah pusat,  keberadaan Pelabuhan perikanan akan memudahkan pendataan dan pengutipan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Bagi pemerintah daerah, secara tidak langsung akan sangat menguntungkan.Jika dalam setahun ada pendaratan 50 ribu ton ikan, untuk bongkar muatan perlu tenaga kerja yang banyak, saat ikan keluar pelabuhan juga butuh tenaga kerja. Tidak hanya itu, dari sisi industru juga perlu tenaga kerja. Jika ada 300 kapal yang bersandar maka kapal tersebut akan mengisi minyak di Banyuwangi. Sehingga uang akan berputar dan memberikan keuntungan buat pemeritah daearah.“Buat pemerintah daerah ikutannya akan banyak, uang berputar perbekalan kan ada di sini semua,” tutupnya.(fre)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/