BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Ramadan segera tiba. Momen tersebut biasanya diiringi meningkatnya permintaan beragam kebutuhan masyarakat. Kabar baiknya, Pemkab Banyuwangi memastikan stok bahan pokok seperti beras, cabai, dan bawang merah aman selama Ramadan hingga Lebaran.
Berdasar data neraca pangan pokok tahun 2022, ketersediaan beras Banyuwangi sebesar 424.987 ton. Sedangkan kebutuhan masyarakat hanya sebesar 165.411 ton atau terjadi surplus beras sebesar 259.576 ton.
Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi sudah melakukan monitoring ke beberapa sentra penanaman cabai dan bawang merah untuk memastikan ketersediaan komoditas tersebut. Di antaranya, sentra penanaman cabai merah besar di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring. Sentra penanaman cabai rawit dan bawang merah di Desa Sumbersewu dan Tembokrejo, Kecamatan Muncar serta Desa Bimorejo dan Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi Iham Juanda mengatakan, berdasar hasil monitoring, sejauh ini stok bawang merah dan cabai aman. ”Terlebih Maret sampai April sudah memasuki musim panen,” tegasnya.
Ilham menyebut, panen pada periode tersebut cukup untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Banyuwangi selama bulan Ramadan hingga Lebaran 2023. Diperkirakan saat panen, produksi cabai rawit mencapai 10.518 ton, cabai merah besar 1.425 ton, dan bawang merah 870 ton. Sedangkan rata-rata kebutuhan konsumsi masyarakat Banyuwangi untuk komoditas cabai rawit sebanyak 272 ton per bulan, cabai merah besar 323 ton per bulan, dan bawang merah 383 ton per bulan.
Bukan itu saja, kondisi surplus juga terjadi pada komoditas jagung, daging sapi, dan daging ayam ras. Masing-masing sebesar 195.171 ton, 70,39 ton, dan 1.102 ton.
Sebelumya, Bupati Ipuk Fiestiandani memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), elpiji, dan beras terjaga memasaki bulan Ramadan hingga Lebaran mendatang. Ipuk mengunjungi Depo Pertamina Tanjung Wangi dan Gudang Bulog di Ketapang Banyuwangi pada Jumat (3/3) lalu. (sgt/c1)
