KALIPURO, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Penerapan pembatasan gas elpiji tabung melon alias tabung ukuran tiga kilogram (kg) diprediksi belum akan diberlakukan di Banyuwangi dalam waktu dekat. Sebab, banyak pasokan elpiji bersubsidi yang tidak terserap di kalangan agen dan pasar hingga membuat Pertamina Banyuwangi kelebihan stok.
Hal itu disampaikan Sales Branch Manager Pertamina Banyuwangi Denny Nugrahanto. Saat ini di Banyuwangi stok elpiji subsidi cukup melimpah di pasar.
Denny menuturkan, berdasar pengakuan sejumlah agen gas elpiji, mereka kesulitan menjual gas elpiji tabung melon sehingga banyak stok yang tidak terserap. ”Pasarnya kurang bagus. Tapi, mungkin nanti baru terlihat menjelang Ramadan. Yang jelas kita masih punya banyak cadangan,” ujarnya, Jumat (3/3).
Denny menambahkan, dalam setahun Pertamina Banyuwangi mendapat kuota elpiji subsidi sebesar 53 ribu metrik ton. Di bulan Ramadan, dia memprediksi akan ada peningkatan konsumsi antara 5 sampai 10 persen dari kebutuhan normal. ”Saat ini masih melimpah, kita lihat di proposal ada overstok sekitar 17 persen, untuk program pembatasan juga belum berjalan,” kata pria asal Jakarta tersebut.
Selain elpiji, tahun ini ada kenaikan kuota pertalite sebesar 11 persen yang diterima Pertamina Banyuwangi. Sedangkan untuk solar, ada penurunan sekitar 3 persen. Dengan adanya program subsidi tepat yang diberlakukan secara nasional, Denny pun memprediksi jumlah stok tersebut masih cukup aman.
Meski prediksi peningkatan konsumsi pertalite bisa mencapai 10 sampai 20 persen dan solar sampai 5 persen pada saat Ramadan hingga Idul Fitri, Denny mengaku program subsidi bisa mengoptimalkan kuota yang ada. Namun, jika nantinya tidak mencukupi, pihaknya akan melakukan subtitusi. Kuota pertamax untuk menutupi kebutuhan pertalite dan dexlite untuk solar. ”Yang jelas stoknya saat ini di SPBU masih aman,” tegasnya.
Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, dirinya berharap bahan bakar minyak tak ikut menjadi penyumbang inflasi untuk Banyuwangi saat Ramadan mendatang. Karena itu, dia ingin memastikan ketersediaan stok di Pertamina Banyuwangi tetap terjaga. ”Karena itu kita cek juga, selain bahan pokok, jangan sampai BBM nanti langka dan menjadi penyumbang inflasi,” pungkasnya. (fre/sgt/c1)