BANYUWANGI – Kali ketiga, Pusat Kegiatan Guru (PKG) Kecamatan Banyuwangi menyelenggarakan Olimpiade Matematika dan IPA (MIPA). Setiap tahun, peserta terus bertambah. Dan, kali ini wilayahnya juga bertambah. Tahun kemarin hanya lingkup Kabupaten Banyuwangi, tahun ini se-wilayah Karisedenan Besuki.
Olimpiade MIPA berlangsung Minggu (29/10) kemarin di tiga tempat sekaligus. Yakni di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Penganjuran, SDN 2 Tukangkayu, dan SD Muhammadiyah 1. Tema kegiatan kali ini adalah ”Semangat Sumpah Pemuda dan Meningkatkan Persatuan untuk Menyongsong Indonesia Emas”.
Olimpiade yang dikemas dengan cerdas cermat dengan dasar hukum Permendiknas Nomor 20 Tahun 2003 dan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dengan begitu, tujuan dari Olimpiade MIPA ini untuk mengetahui daya serap peserta didik dalam menimba ilmu serta untuk melatih berpikir cepat. Sasaran pesertanya adalah siswa kelas 2 hingga 6.
Pembukaannya dipusatkan di SDN 4 Penganjuran yang berlangsung pada pukul 07.00 WIB. Dibuka langsung oleh Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Banyuwangi Purwanto. Dalam sambutannya, Purwanto berpesan kepada peserta bahwa kegiatan semacam ini bukan semata-mata untuk mencari menang-kalah atau juara semata. Namun, juga untuk mengukur sampai dimana penguasaan materi pembelajaran di kelas.
”Jika dirasa kurang, bapak ibu guru wajib memberikan pembelajaran atau pendalaman lagi,” ujar Purwanto. Terutama untuk kelas VI yang sebentar lagi menghadapi Ujian Nasional (UN) lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus merangkap Ketua PKG Kecamatan Banyuwangi Emi Tri Astuti, melaporkan peserta kali ini mencapai angka 1.500 siswa. Rencananya Olimpiade MIPA ini akan diambil 10 besar untuk setiap levelnya. Namun hanya 5 besar yang maju ke babak selanjutnya atau babak final cerdas cermat.
Sebelumnya, PKG Kecamatan Banyuwangi pada awal bulan juga melaksanakan Olimpiade Bahasa Inggris yang diikuti 600 siswa se-Banyuwangi.