LICIN, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pesta kelulusan siswa SMK dilakukan lebih awal. Rabu kemarin (22/3), ratusan siswa SMK menggelar pesta kelulusan dengan cara konvoi sepeda motor. Mereka saling corat-coret seragam sekolah menggunakan cat semprot di rest area menuju Ijen, tepatnya di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Setelah berkumpul di rest area Jambu, siswa SMK berseragam putih biru itu bergeser ke arah Gantasan. Padahal, kelulusan SMK maupun SMA masih belum diumumkan oleh pihak sekolah.
”Belum semua sekolah selesai ujiannya. Sampai sekarang belum ada pengumuman kelulusan. Terkait siswa yang menggelar konvoi dengan corat-coret seragam sekolah, kami akan beri imbauan ke sekolah,” ujar Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan Jatim Cabang Banyuwangi Mohammad Arief Ainurrozie
Mantan guru SMKN 1 Banyuwangi itu menambahkan, siswa SMA diberi waktu menggelar ujian antara 20 Maret sampai 8 April 2023. Sedangkan untuk SMK, waktunya lebih panjang. Arief mengaku terkejut ketika ada siswa sekolah yang sudah merayakan kelulusan. ”Karena ada laporan seperti itu, kita akan percepat sosialisasi dan imbauan kepada sekolah. Memang proses pembelajaran sudah selesai, tapi ujian dan pengumuman kelulusan belum ada,” tegasnya.
Ratusan siswa yang melakukan konvoi dan corat-coret seragam sekolah didominasi siswa SMKN 1 Glagah. Mereka sudah menuntaskan semua tahapan ujian sehingga memilih merayakan kelulusan lebih awal. ”Ujian memang sudah selesai pada Senin (19/3), tapi belum ada pengumuman kelulusan. Sepertinya para siswa memanfaatkan momen terakhir mereka bertemu,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 1 Glagah Bambang Sulistyo.
Dikatakan Bambang, secara teknis proses pembelajaran di sekolah sudah tuntas, baik ujian praktik maupun ujian teori. Terkait aksi corat-coret seragam sekolah dan konvoi, pihak sekolah akan menjadikan catatan tersendiri. Bambang mengingatkan kepada siswa untuk lebih fokus mempersiapkan kelanjutan pendidikan atau memikirkan pekerjaan setelah lulus nanti.
Bambang mewanti-wanti siswa agar tidak melakukan perayaan berlebihan, apalagi jika sampai berurusan dengan masalah hukum. Sebab, kelulusan siswa bukan hanya dinilai dari deretan nilai, tapi juga perilaku siswa. ”Pengumuman untuk SMK negeri pada tanggal 2 atau 5 Mei nanti. Indikator kelulusan, selain nilai juga sikap siswa. Sekolah yang akan menilai nanti,” pungkasnya. (fre/aif/c1)