BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Sebagai negara kepulauan, Indonesia harus bisa mengkonekkan antar pulau tersebut guna menyeimbangkan pembangunan. Salah satu alternatif transportasi penghubung adalah pesawat udara.
Namun mengingat luas wilayah serta kondisi alam membuat pembangunan Bandar Udara (Bandara) sulit dilaksanakan. Sebagai solusi adalah Bandara Perairan atau waterbase. Dan saat ini Kementrian Perhubungan (Kemenhub) tengah merancang regulasi pembangunan serta pengoperasian Waterbase sebagai fasilitas penunjang pengoperasian pesawat air (seaplane).
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka seminar yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Selasa (21/3) kemarin di Jakarta.
Seminar yang dihadiri oleh Kepala BPSDM Perhubungan Djoko Sasono, Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim, Deputi Sekretaris Jenderal INACA Capt. Dharmadi serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kepulauan Riau Luki Zaiman Prawira, mengambil tema Penerapan Sistem Angkutan Pesawat Air (Seaplane) untuk Menunjang Pengembangan Wilayah Khususnya Pariwisata pada Wilayah Kepulauan. “Seaplane menjadi alternatif angkutan untuk wilayah yang jauh dari bandara. Apabila menggunakan transportasi darat membutuhkan waktu yang lama,” ujar Budi Karya Sumadi.
Saat ini Kemenhub sedang menentukan wilayah mana saja yang membutuhkan kehadiran Seaplane. Diantaranya, Lanjut Budi Karya Sumadi seperti Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Sementara itu BPSDM Perhubungan melalui Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi mengadakan pendidikan dan pelatihan pilot guna menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terkait pengoperasian Seaplane. Perlu diketahui, API Banyuwangi merupakan satu-satunya di Asia Tenggara yang menyediakan pendidikan penerbangan air.
Sebagai pembuktian, Februari lalu, pada ajang F1 Powerboat 2023 di Danau Toba, Sumatera Utara, API Banyuwangi berhasil melakukan demonstrasi dan ujicoba penerbangan serta pendaratan Seaplane di danau. Karena pertama kali dilakukan, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan anugerah penghargaan kepada API Banyuwangi.(*)