BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi-Perjalanan ngaji di kereta (Ngaret) bagi santri PAUD Al Quran dan TKQ Ponpes Safinda Banyuwangi menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak. Perjalanan Ngaret jurusan Banyuwangi-Jember ini digelar pada Minggu (19/3).
Direktur Pendidikan Yayasan Safinda Banyuwangi Ustadah Siti ruqoyah menjelaskan, selama perjalanan di kereta api anak-anak diawali dengan membaca asmaul husnah, murojaah surat-surat pendek, hafalan surat pendek dan hadist. Selain santri juga, Ngaret juga di ikuti wali santri. Selama berada didalam kereta api wali santri membaca dzikir, istighatsah, salawat. “Anak-anak juga diberikan game mendidik sehingga membuat perjalanan semakin menyenangkan,” katanya.
Ustadah Siti menambahkan, tujuan Ngaret ini adalah sebagai bentuk syiar dari Safinda dan untuk mengenalkan pada anak-anak bahwa mengaji itu tidak hanya dilakukan di masjid, atau di rumah saja, namun mengaji bisa dilakukan dimanapun tanpa harus malu.
Ustadah Siti mengatakan program Ngaret ini selain untuk meningkatkan pemahaman agama sekaligus sebagai sarana pembelajaran kepada anak-anak tentang transportasi kereta api. Misalnya saat di stasiun kereta api Jember, anak-anak mendapatkan edukasi seputar KAI, yang dipandu oleh tim KAI stasiun Jember. “Alhamdulillah anak-anak senang, kegiatan ini sekaligus untuk menyambut bulan ramadan,” pungkasnya. (*)
PAUD SAFINDA
Ratusan Siswa PAUD TKQ Safinda, Ngaji di Kereta

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi-Perjalanan ngaji di kereta (Ngaret) bagi santri PAUD Al Quran dan TKQ Ponpes Safinda Banyuwangi menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak. Perjalanan Ngaret jurusan Banyuwangi-Jember ini digelar pada Minggu (19/3).
Direktur Pendidikan Yayasan Safinda Banyuwangi Ustadah Siti ruqoyah menjelaskan, selama perjalanan di kereta api anak-anak diawali dengan membaca asmaul husnah, murojaah surat-surat pendek, hafalan surat pendek dan hadist. Selain santri juga, Ngaret juga di ikuti wali santri. Selama berada didalam kereta api wali santri membaca dzikir, istighatsah, salawat. “Anak-anak juga diberikan game mendidik sehingga membuat perjalanan semakin menyenangkan,” katanya.
Ustadah Siti menambahkan, tujuan Ngaret ini adalah sebagai bentuk syiar dari Safinda dan untuk mengenalkan pada anak-anak bahwa mengaji itu tidak hanya dilakukan di masjid, atau di rumah saja, namun mengaji bisa dilakukan dimanapun tanpa harus malu.
Ustadah Siti mengatakan program Ngaret ini selain untuk meningkatkan pemahaman agama sekaligus sebagai sarana pembelajaran kepada anak-anak tentang transportasi kereta api. Misalnya saat di stasiun kereta api Jember, anak-anak mendapatkan edukasi seputar KAI, yang dipandu oleh tim KAI stasiun Jember. “Alhamdulillah anak-anak senang, kegiatan ini sekaligus untuk menyambut bulan ramadan,” pungkasnya. (*)