GLAGAH, Jawa Pos radar Banyuwangi – SMAN 1 Glagah meluncurkan komunitas postcrossing di aula sekolah setempat kemarin (16/3). Acara yang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) dan kantor Pos Banyuwangi ini mengusung tema ”Merajut Korespondensi Dunia lewat Postcrossing”. Kegiatan ini dihadiri ratusan siswa dan siswi, termasuk Ganesha English Club.
Selain meluncurkan komunitas postcrossing, kegiatan tersebut dirangkai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepakatan antara SMAN 1 Glagah dan kantor Pos Banyuwangi. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala SMAN 1 Glagah Abdullah dan Executive Manager kantor Pos Banyuwangi Trian Nugroho disaksikan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi serta narasumber dari postcrosser Tasya Syams El Diny.
Kepala SMAN 1 Glagah Abdullah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas program yang melibatkan kantor Pos dan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kegiatan tersebut dianggap sesuai dengan visi dan misi SMAN 1 Glagah, yaitu mengimplementasikan program sekolah yang unggul dalam segi akademik dan non-akademik, serta berwawasan Pancasila dan global. ”Saya bersyukur para siswa akhirnya memiliki fasilitas untuk melihat jendela dunia lebih jauh dan positif,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abdullah juga membeber prestasi SMAN 1 Glagah selama tahun 2022. Sekolah tersebut berhasil meraih predikat Adiwiyata Mandiri karena dinilai berhasil dalam aksi kolektif di sekolah. SMAN 1 Glagah juga masuk dalam Top 1.000 SMA terbaik hasil UTBK 2022 se-Indonesia.
Prestasi lainnya, kata Abdullah, masuk peringkat 199 tingkat nasional, peringkat 20 provinsi, dan peringkat 1 untuk wilayah Banyuwangi dan juara 3 lomba perpustakaan SMA Provinsi Jatim tahun 2022. ”Semua prestasi merupakan hasil kerja sama antara dewan guru, komite, serta anak-anak sekolah. Mudah-mudahan ke depan SMAN 1 Glagah mampu memberikan yang terbaik lagi,” kata mantan Kepala SMAN 1 Srono itu.
Executive Manager Kantor Pos Banyuwangi Trian Nugroho mengatakan, Pos Indonesia telah tergabung dalam universal postal union (UPU) yang digunakan untuk mengirim dan menerima pos dari seluruh dunia. Komunitas postcrossing di Indonesia terpantau aman dan saat ini telah mencapai lebih dari seribu orang.
Trian memberikan apresiasi kepada SMAN 1 Glagah yang telah membuat kegiatan postcrossing dengan narasumber Tasya Syams El Diny yang sudah menjadi postcrosser dan berbagi dengan para rekannya di seluruh dunia. ”Dunia korespondensi sangat bermanfaat bagi siswa-siswi. Postcrossing akan menjadi pintu adik-adik untuk saling mengenal dunia luar,” ucapnya
Selain itu, penggunaan postcrossing menggunakan email dan pendaftaran identitas yang sah tentu cara kerjanya diawasi oleh sistem. ”Selama ini tidak pernah ada kejadian yang merugikan antara postcrosser, justru mereka saling berbagi dan mendapatkan hadiah dengan menerima kartu pos dari berbagai negara,” kata Trian.
Dalam acara launching tersebut, salah satu member postcrossing Tasya Syams El Diny memaparkan materi tentang bagaimana cara kerja postcrossing serta apa saja keunggulan yang didapat ketika masuk menjadi member komunitas tersebut. ”Bagi saya sangat menyenangkan bisa mendapat kartu pos dari rekan saya dari luar negeri dengan prangko berbeda setiap waktu,” kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut
Perempuan yang akrab disapa Tasya itu mengaku telah bergabung dalam program postcrossing sejak tahun 2020. Menurutnya, banyak sekali keunikan yang didapat ketika menjadi postcrosser. Tentu dia bisa melakukan interaksi jarak jauh dengan para member lain yang berada di belahan dunia hanya dengan mengirimkan kartu pos.
Tasya sempat memberikan tip penting kepada para audiens yang ingin bergabung menjadi member postcrossing. Salah satunya, jangan terlalu mengkhawatirkan bahasa Inggris yang masih sangat minim karena postcrosser lain yang berada di luar negeri tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. ”Dari pengalaman saya, orang luar sangat menghargai apa pun yang kita beri dan kita jelaskan. Jadi, jangan minder,” ucap peraih nilai IPK cumlaude UGM tersebut.
Selain membagikan tip dan trik bagaimana cara menjadi anggota postcrosser, Tasya yang juga alumnus SMAN 1 Glagah melakukan praktik langsung bersama seluruh siswa yang hadir di aula tersebut. Dengan menggunakan akun postcrosser salah satu perwakilan siswa SMAN 1 Glagah, Tasya menunjukkan keunikan dalam program postcrossing.
”Bagi saya banyak sekali hal menyenangkan yang didapat ketika mendapat kartu pos dari luar negeri. Namun, pengalaman tersebut juga tidak bisa saya transfer untuk semua,” kata Tasya yang sangat fasih berbahasa Inggris selama menjelaskan seputar komunitas postcrossing.
Salah satu siswi SMAN 1 Glagah, Arvina Nurul Firmala, 17, menyambut baik acara yang memaparkan tentang penggunaan postcrossing dan bagaimana cara menjadi postcrosser. Menurut Arvina, kegiatan tersebut sangat menginspirasi para generasi muda agar menyalurkan bakat ke arah yang bermanfaat. ”Dari paparan Kak Tasya semakin penasaran tentang bagaimana rasanya menjadi postcrosser. Melalui sebuah pos kita bisa saling menyapa dan berteman dengan orang di seluruh dunia. Sangat wajib dicoba,” tandasnya. (tar/aif/c1)