BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bersama Media Digital Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (Stikom) Banyuwangi menggelar seminar public speaking dan penulisan opini bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Senin (13/2).
Seminar yang dilangsungkan di Aula Stikom Banyuwangi itu dihadiri oleh puluhan peserta dari mahasiswa dan perwakilan siswa SMA/SMK di Banyuwangi dengan dibuka langsung oleh Ketua Stikom Banyuwangi, Djuniharto melalui Wakil Ketua 1 Stikom Banyuwangi, Hadiq.
Menurut Hadiq, seminar public speaking tersebut merupakan agenda lama yang sudah direncanakan dan baru terlaksana. Harapa dengan seminar tersebut selain menambah wawasan baru mahasiswa juga bisa menambah kepercayaan diri dalam berbicara di hadapan umum. “Ini yang masih sering menjadi kendala, karena mahasiswa masih kerepotan saat presentasi dan menyampaikan pendapat di hadapan umum,” ujarnya.
Ketua Panitia Pelaksana, Haris Sofyan mengatakan, melalui seminar public speaking dan penulisan opini tersebut para mahasiswa dan perwakilan sekolah SMA/SMK akan memiliki kemampuan dan keberanian untuk berbicara di hadapan umum baik menjadi master of ceremony (MC), moderator maupun saat berpidato. “Ini sangat penting dan menarik, kami akan agendakan setiap tahun,” cetusnya.
Sementara itu, Teddy Anugerah salah seorang peserta dari SMKN 1 Banyuwangi mengaku senang bisa mengikuti seminar public speaking. Karena bermanfaat dalam membantu membentuk kepercayaan diri . Apalagi juga diajarkan tentang kesiapan untuk berbicara di depan umum. “Sangat senang ikut seminar ini, banyak dapat ilmu baru khususnya mengenai publik speaking yang baik dan benar,” ujar
Panitia menghadirkan dua narasumber dari Jawa Pos Radar Banyuwangi dalam seminar itu yakni Dedy Jumhardiyanto sebagai pemateri public speaking dan R. Bayu Saksono narasumber penulisan opini. “ Jika sudah menguasai ilmu berbicara dimuka umum (public speaking), komunikasi kita akan lebih mudah. Mulai saat berkenalan dengan orang baru, diskusi bersama teman-teman termasuk ketika berada dalam kelas melakukan presentasi, pendengar akan mudah memahami pesan kita sampaikan,” jelas Dedy dalam materinya.
Pengasahan skill public speaking dengan teknik yang baik bisa membantu mahasiswa menemukan ciri khasnya. Public speaking di lingkungan kampus bisa dipraktikkan selain presentasi, bisa digunakan saat membawa acara, ceramah, mengajar atau sambutan. Public speaking bisa meningkatkan rasa percaya diri dan membangun confident level.
“Kuncinya kuasai materi yang ingin disampaikan, pergunakan bahasa mudah dipahami, gunakan bahasa tubuh , gunakan seni berbicara dan tidak ada salahnya berlatih didepan cermin dan terus belatih. Karena public speaking adalah ilmu keterampilan bukan ilmu pendidikan yang bisa diasah secara terus menerus dan berulang-ulang,” tandas pria yang memandu acara Festival Tradisi Islam Nusantara yang dihadiri Presiden Jokowi ini.
Suasana pelatihan ini sangat akrab saling terjadi interaksi komunikasi dua arah. Selain pemberi materi komunikatif dan membangun suasana menggembirakan. Para peserta juga antusias bertanya dan diberikan apresiasi berupa hadiah bagi para penanya. Acara ditutup dengan materi penulisan opini oleh General Manager Jawa Pos Radar Banyuwangi, Rachman Bayu Saksono. (ddy)