RadarBanyuwangi.id – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK jalur afirmasi diumumkan kemarin (7/5). Tercatat, ada 904 siswa yang berhasil diterima dari delapan kategori yang masuk dalam jalur afirmasi tersebut.
Yang terbanyak diserap adalah dari kategori keluarga tidak mampu. Dari pagu 1.299 kursi, ada 651 siswa yang berhasil lolos di jalur tersebut. Sedangkan yang paling sedikit adalah dari jalur inklusif atau siswa berkebutuhan khusus. Dari 229 pagu yang disiapkan, hanya ada sepuluh siswa berkebutuhan khusus yang mendaftar. Mereka seluruhnya diterima dalam jalur afirmasi (selengkapnya lihat grafis). ”Bagi mereka yang diterima bisa langsung login. Masukkan NISN kemudian download bukti pendaftaran,” kata Kasi SMA dan PK LK Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Mohamad Arief.
Bagi siswa yang tidak diterima di jalur afirmasi, bisa menyiapkan diri untuk mendaftarkan di jalur berikutnya. Untuk jalur prestasi nilai akademik SMA mulai dibuka pada 20 Mei sampai 22 Mei 2021. Sedangkan untuk jalur SMK dibuka pada 31 Mei sampai 2 Juni 2021. Semuanya dibuka secara online seperti jalur afirmasi.
Arief menambahkan, selama menunggu dibukanya jalur prestasi, siswa yang akan mendaftar bisa menyiapkan diri dengan mengikuti simulasi pendaftaran. Simulasi ini dibuka sejak tanggal 9–19 Mei 2021. Mantan guru SMKN 1 Banyuwangi itu menjelaskan, simulasi bertujuan untuk membuat siswa memahami bagaimana sistem PPDB jalur prestasi nanti. Di sana data masing-masing siswa bisa dilihat. Seperti nilai rapor dan jarak antara sekolah dan kediaman siswa.
”Ini juga dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan dan protes. Jadi siswa sudah tahu dulu mereka kurangnya di mana. Tahun lalu sering terjadi kesalahan saat penitikan tempat tinggal dengan jarak sekolah. Jadi bisa diverifikasi sejak simulasi pendaftaran,” kata Arief.
Tahun ini siswa bisa lebih leluasa memilih sekolah. Tidak terpaku pada jenjang SMA atau SMK saja. Sebab, jadwal pelaksanaan PPDB tahap dua di masing-masing jenjang dilakukan secara terpisah. Siswa yang tak lolos di jenjang SMA bisa mencari SMK. ”Untuk saat ini siswa bisa lebih leluasa memilih sekolah. Selain itu untuk SMK juga disediakan jalur zonasi sebesar 10 persen,” pungkasnya. (fre/aif/c1)