BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Demi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan nonformal, Forum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Banyuwangi menggelar workshop “Tata Kelola Mewujudkan PKBM Impian”. Tidak tanggung-tanggung, workshop yang digelar di Hall Bougenville Daipoeng, Rogojampi, tersebut diikuti 220 peserta.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Nuriyatus Sholeha dan Ketua Forum PKBM Banyuwangi Zaki Al Mubarok hadir langsung pada kegiatan tersebut. Selain itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FK-PKBM Indonesia Ir. Tuppu Bulu Alam juga hadir secara virtual.
Workshop kali ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama yang diselenggarakan Sabtu (7/1) diikuti oleh 108 operator PKBM Banyuwangi. Mereka mendapat pembekalan materi Penguatan dan Pengimbasan Akun Belajar.id, Platform Merdeka Mengajar, E-Raport Kesetaraan dan Perencanaan Berbasis Data dari narasumber Jalaludin Murqi S.Pd. I selaku founder MIC Bogor, Jawa Barat.
Sedangkan di hari selanjutnya, Minggu (8/1), materi workshop disampaikan oleh pemateri Ir. Lukman Hakim M. Pd, dengan tema Manajemen Kepemimpinan dan Kewirausahaan pengelolaan PKBM. Dihadiri oleh 112 peserta yang terdiri dari Ketua atau sekretaris PKBM Banyuwangi.

Kepala Dispendik Banyuwangi Suratno melalui Kabid Dikmas Nuriyatus Sholeha mengatakan, Dinas Pendidikan selaku instansi yang menaungi Forum PKBM Banyuwangi memberikan support atas acara workshop tersebut. Salah satu program kerja dari Forum PKBM yakni untuk meningkatkan mutu dan layanan. Menurut dia, kenyataan perkembangan pendidikan nonformal yang ada saat ini memang hampir setara dengan pendidikan formal. “Peran PKBM di Banyuwangi turut mengurangi buta aksara sekaligus meningkatkan IPM Banyuwangi mencapai 7,42 atau naik dibanding sebelumnya yang 7,16,” ujar perempuan yang akrab disapa Nuri itu.
Nuri mengaku, saat ini seluruh pendidikan nonformal juga mengharuskan seluruh peserta untuk masuk dalam data pokok pendidikan (dapodik). Selain itu pengisian e-raport, tampilan layaknya pendidikan formal seperti memiliki implementasi merdeka mengajar (IMM) juga harus dimiliki oleh PKBM. “Maka dengan bangga saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya. PKBM di Banyuwangi punya tugas tambahan yaitu melaksanakan program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara) yang dilaksanakan sejak tahun 2021,” tuturnya.
Ketua Forum PKBM Banyuwangi Zaki Al Mubarok bersyukur membuka agenda awal tahun 2023 dengan melaksanakan kegiatan workshop forum PKBM di Banyuwangi. Setelah melakukan persiapan hampir satu bulan acara tersebut bisa berlangsung dengan lancar.
Zaki mengatakan, kegiatan diselenggarakan selama dua hari agar lebih terkonsep dan matang. Workshop hari pertama pihaknya fokus pada pemberian materi kepada operator. Sedangkan hari kedua ketua umum, sekretaris, atau bendahara yang hadir untuk mengikuti materi manajemen. “Saat ini PKBM memang dituntut secara administratif untuk sama dengan pendidikan formal. Oleh karena itu, kami membagi menjadi 2 bagian agar ilmu terserap secara merata,” pungkasnya. (cw5/sgt)