RADAR BANYUWANGI – Sekolah Dasar (SD) Brawijaya. Begitu warga biasa menyebut lembaga pendidikan yang memiliki nama resmi SDN 4 Penganjuran ini. Sekolah yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Banyuwangi, tersebut merupakan salah satu sekolah yang sarat prestasi. Berbagai penghargaan, mulai dari tingkat kecamatan hingga level internasional telah diraih.
SDN 4 Penganjuran memiliki jumlah siswa terbanyak dibandingkan SD lain se-Banyuwangi. Bukan hanya dari sisi kuantitas, sekolah ini juga berhasil mewadahi minat dan bakat para siswa. Tak hanya di bidang akademik, tetapi juga di bidang non-akademik.
Ya, sekolah satu ini memang terkenal dengan prestasi akademiknya. Sejumlah kejuaraan akademik berhasil diraih siswa-siswinya. Yang paling menakjubkan adalah meraih juara 2 dalam olimpiade sains internasional yang pernah digelar di Vietnam.
Demi meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang akademik, Pelaksana Harian (Plh) Kepala SDN 4 Penganjuran Dosi Yudha Priangga menyiapkan berbagai program unggulan. Salah satunya program Bina Prestasi Siswa yang dilaksanakan setiap Sabtu.
Tidak semua siswa dapat mengikuti program Bina Prestasi Siswa tersebut. Mereka yang terpilih merupakan lima siswa terbaik di masing-masing kelas. ”Memang disiapkan mengikuti olimpiade,” ujarnya.
Selain akademik, SDN 4 Penganjuran juga memfasilitasi minat dan bakat para siswa di bidang non-akademik. Setidaknya itu dibuktikan dengan berbagai ekstrakurikuler yang disediakan di sekolah ini. Kurang lebih terdapat 21 ekstrakurikuler di SDN 4 Penganjuran. Di antaranya yang diunggulkan adalah praja muda karana (pramuka), tari, dan band.
Dosi mengungkapkan, sekolah menyediakan berbagai ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat siswa. Dia berharap berbagai ekstrakurikuler tersebut dapat membentuk karakter siswa.
Seperti Pramuka, ekstrakurikuler ini diharapkan dapat melatih siswa untuk mandiri dan disiplin. Bahkan, regu putri SDN 4 Penganjuran berhasil menjadi juara 1 dalam kompetisi Indonesia Scout Challenge tingkat nasional. ”Hadiahnya pergi ke Amerika,” kata Dosi.
Sedangkan ekstrakurikuler band dapat mengasah bakat siswa di dunia tarik suara serta memainkan alat musik. ”Saya sendiri sebenarnya anak band, jadi ingin menularkan hal tersebut ke anak-anak yang berminat,” kata Dosi.
Salah satu guru pembimbing ekstrakurikuler tari, Endang Nurhayati mengungkapkan, kemampuan tari siswa SDN 4 Penganjuran cukup mumpuni. Siswanya bahkan berhasil meraih juara di sejumlah kompetisi tari. Di antaranya meraih juara 1 dalam Pekan Seni Pelajar tingkat provinsi beberapa waktu lalu. ”Waktu itu menampilkan tari kempis yang merupakan hasil kerja keras siswa dalam berlatih,” ujar Endang.
Belum berhenti sampai di situ, inovasi yang digulirkan SDN 4 penganjuran juga tak perlu diragukan lagi. Kurang lebih terdapat 10 inovasi yang dihasilkan sejak pandemi Covid-19 melanda. Salah satunya media belajar berupa permainan.
Yakni Game Anak Sekolah Pendidikan Online (Gas Pol). Dari media tersebut, para siswa dapat belajar sambil bermain. Dalam waktu dekat, para guru juga berencana melatih siswa agar dapat membuat permainan sendiri.
Selain itu, ada program Hari-Hari Ngaji dan Tausiyah Morning (Hajjah Ning). Program yang ditujukan untuk memperkuat iman siswa atas kepercayaannya itu dilaksanakan setiap Selasa, Rabu, dan Kamis mulai pukul 06.30 hingga 07.30.
Koordinator Wilayah Kerja Satuan Pendidikan (Korwilkersatdik) Kecamatan Banyuwangi dan Glagah Janoto mengakui prestasi yang dimiliki oleh SDN 4 Penganjuran. Salah satunya dalam bidang olahraga, yakni futsal. Sekolah tersebut berhasil menyabet juara 1 kompetisi futsal yang digelar oleh pihaknya. ”Futsal SDN 4 Penganjuran terbukti juara,” pungkasnya. (rei/sgt/c1)