Edukasi

Pembinaan hukum yang dilaksanakan pada Senin (20/3) tersebut dihadiri 78 peserta didik kelas 12 IPA  dan IPS

Upaya Pemkab Banyuwangi mewujudkan sekolah bebas perundungan, kekerasan, maupun pelecehan seksual direspons cepat pihak sekolah di Bumi Blambangan. Seperti dilakoni pihak SDN Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi.

Ustadah Siti menambahkan, tujuan Ngaret ini adalah sebagai bentuk syiar dari Safinda dan untuk mengenalkan pada anak-anak bahwa mengaji itu tidak hanya dilakukan di masjid, atau di rumah saja, namun mengaji bisa dilakukan dimanapun tanpa harus malu.

Yayasan Konsultasi dan Bantuan Hukum (YKBH) Banyuwangi menggelar penyuluhan hukum di sejumlah sekolah, Senin (20/3). Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di SMAN 1 Banyuwangi (Smanta) dan SMAN 1 Srono. Kegiatan ini digelar untuk mencegah maraknya tindak pidana di kalangan remaja, khususnya peserta didik.

Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) bersama Yayasan Konsultasi Bantuan Hukum (YKBH) Sritanjung menggelar penyuluhan hukum di SMAN 1 Glagah Senin (20/3). Penyuluhan yang dikemas dengan tajuk ”BPHN Mengasuh” mengangkat tema mencegah kenakalan dan kriminalitas anak dengan memahami nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Deretan kasus kekerasan, perundungan, hingga pelecahan seksual kepada pelajar yang akhir-akhir mencuat, memantik atensi Bupati Ipuk Fiestiandani. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi tersebut menggencarkan sosialisasi pencegahan kekerasan hingga pelecehan di sekolah. Bahkan, dia tidak segan turun tangan langsung menemui pelajar.

Permintaan pasar terhadap alat tulis kantor (ATK) serta seragam sekolah kerap mengalami peningkatan jelang tahun ajaran baru. Kondisi ini ikut menyumbang angka inflasi.

Program Sedekah Buku yang dipelopori Jawa Pos Radar Banyuwangi terus berlanjut. Kali ini menyasar sekolah di wilayah Kecamatan Blimbingsari. Sekolah yang ketiban berkah mendapatkan bantuan buku adalah SDN 2 Watukebo yang lokasinya Satu Atap (Satap) dengan SMPN 1 Blimbingsari.

SMAN 1 Glagah meluncurkan komunitas postcrossing di aula sekolah setempat kemarin (16/3). Acara yang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) dan kantor Pos Banyuwangi ini mengusung tema ”Merajut Korespondensi Dunia lewat Postcrossing”. Kegiatan ini dihadiri ratusan siswa dan siswi, termasuk Ganesha English Club.

Pemkab Banyuwangi terus melakukan upaya untuk menghindari kasus perundungan di lingkungan sekolah. Penanganan sistematis dan peran semua pihak, termasuk insan pendidikan, lingkungan, hingga orang tua murid diperlukan untuk memastikan sekolah steril dari bullying.