RadarBanyuwangi.id – Bupati Bung Karna juga berharap agar rencana PDAM memproduksi air minum kemasan bisa segera terealisasi. Dia menginginkan, air minum kemasan bernama Tirta Baluran (TB) itu sudah ada tahun ini.
Bung Karna menerangkan, adanya air minum kemasan sendiri, akan membuat kebanggaan bagi masyarakat. Sebab, selama ini belum ada air minum asli produk daerah. “Jadi, saya berharap jangan lama-lama. Saya tunggu secepatnya,” katanya.
Dia menambahkan, rencana produksi air minum kemasan merupakan ide brilian dari manajemen PDAM. Bung Karna tidak mau hanya sebatas ide saja. “Saya tidak suka kalau ide yang muncul tanpa mampu direalisasikan,” imbuhnya.
Adanya air minum kemasan tidak hanya menjadi kebanggan pemerintah maupun masyarakat. Akan tetapi akan menambah pendapatan asli daerah (PAD). “Sehingga akan berdampak terhadap kemampuan APBD kita,” pungkas Bung Karna.
Direktur PDAM, Asy’ari menambahkan, saat ini air minum kemasan TB masuk proses pengurusan izin. Dia memastikan, tahun ini sudah bisa berproduksi. “Kami minta doa kepada masyarakat agar lancar dan tidak ada kendala,” ujarnya.
Nantinya ada kemasan dalam gelas, botol, dan kemasan galon. Dia menerangkan, adanya produk air mineral akan berdampak terhadap peningkatan kontribusi PAD oleh PDAM. “Kami berkomitmen agar terus meningkatkan sumbangan PAD ke daerah,” ujar Asy’ari.
PAD PDAM dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 lalu, mampu menyumbangkan Rp 400 juta lebih. Sedangkan sumbangan PAD tahun ini mencapai Rp 700 juta.