JawaPos.com – Tanaman padi petani di beberapa desa diserbu hama wereng. Setidaknya, dari hasil survei Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP), hama sudah menyerang sawah di empat kecamatan. Yaitu Kecamatan Kapongan, Suboh, Mlandingan dan Besuki.
Kepala DTPHP, Sentot Sugiyono menerangkan, hama tersebut jenis wereng batang cokelat. Jenis ini bisa menyebabkan gagal panen karena membuat daun tanaman kering, serta padi tidak bisa berbuah. “Tidak bisa disepelekan, karena bisa menyebabkan gagal panen,” terangnya.
Penyebarannya juga sangat cepat. Karena itu, butuh gerakan bersama dalam membasmi wereng yang sudah menyerang tanaman. “Tidaka bisa dikendalikan secara perorangan, harus gerakan serentak dalam satu kawasan itu,” jelasnya.
Sentot mengatakan, dalam jangka waktu dua-tiga hari, hama bisa menyebar ke persawahan yang lain. Karena itu, penyemprotan harus dilakukan secara bersama-sama. “Kalau tidak serentak, maka akan pindah ke tempat yang belum disemprot. Makanya perlu gerakan bersama,” ujarnya
DTPHP sudah berkoordinasi dengan camat dan seluruh petugas pertanian di kecamatan agar ikut membantu memutus perkembangbiakan hama tersebut. “Dengan dibantu Polsek dan Koramil masing-masing. Kami butuh suport. Keberhasilan pengendalian tergantung koordinasi di lapangan,” ujarnya.
Jika melihat sebarannya, serangan hama masih belum terlalu mengkhawatirkan. Masih dalam kategori sedang dan ringan. Masalahnya, daerah yang sudah diserang hama, merupakan persawahan subur yang tanam padi tiga kali dalam setahun.
Ada sekitar lima ribu hektare lahan persawahan di Situbondo yang menanam pada secara terus menerus. Sentot mengatakan, jika di wilayah ini gagal panen, bisa berdampak terhadap ketahanan pangan. “Kecamatan Kapongan lumbung padi, dan sekarang sudah ada wereng. Ini harus kita jaga,” ujar Sentot.
Dia menerangkan, petugas di lapangan masih melakukan penyisiran terhadap daerah-daerah yang sedang diserang hama wereng. Jika sudah diketahui titik-titiknya, semua pihak akan bergerak bersama membasmi wereng. “Laporan dari petugas kami, sampai sekarang ada di empat kecamatan,” pungkas Sentot. (bib)