KAPONGAN, Jawa Pos Radar Situbondo – Salah satu pengusaha penggilingan padi di Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, Situbondo, Fadli memprediksi harga beras diperkirakan akan mengalami kenaikan selama Bulan Ramadan. Sebab, persediaan yang ada saat ini masih terbatas. Namun, permintaan pasar mulai meningkat.
Dia mengaku, minimnya stok beras karena belum ada pasokan besar dari petani. Namun, dia pun belum mengetahui secara pasti penyebab masih minimnya pasokan gabah. Padahal, Bulan Maret biasanya sudah masuk musim panen raya. “Belum ada petani yang memasukkan gabahnya ke tempat saya dengan jumlah besar. Paling hanya beberapa kuintal saja,” ujarnya, Minggu (26/3).
Kata dia, stok beras yang terbatas, bisa memicu naiknya harga beras. Apalagi permintaan konsumen terhadap beras pada Bulan Ramadan cukup besar. “Saat ini masih belum bisa mengimbangi permintaan pembeli. Biasanya kalau sudah begitu, harga beras bisa naik,” jelasnya.
Fadli menyebutkan, harga beras dengan kualitas saat ini mengalami kenaikan. Beras premium tembus Rp 11 ribu perkilogram. Jika dibandingkan dengan harga sebelum Ramadan, masih ada di kisaran Rp 10 hingga Rp 10.500 perkilogram. “Ada kenaikan antara Rp 500 sampai seribu rupiah perkilogram. Kenaikannya bertahap,” ucapnya.
Fadli menambahkan, harga beras kualitas super pun mengalami kenaikan. Sebelumnya, satu kilogram Rp 11 ribu. Saat ini, naik menjadi Rp 12.500 perkilogram. “Penyebabnya sama, karena faktor persediaan yang terbatas,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan di Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Situbondo, Ruben Pakilaran membenarkan adanya kenaikan harga beras. Itu terjadi sejak dua pekan terakhir. “Sudah sekitar dua minggu harga beras naik. Rata-rata itu naiknya Rp 500 rupiah sampai saat ini,” ucapnya.
Ruben menyebutkan, harga cabai juga mahal. Saat ini tembus Rp 77 ribu rupiah perkilogram. “Awalnya sekitar Rp 30 hingga Rp 40 ribu perkilogram. Tapi sekarang sudah hampir menyentuh ratusan ribu rupiah,” jelasnya.
Untuk harga kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti daging, telur, minyak goreng masih relatif stabil. Karena belum ada kenaikan harga yang signifikan. “Laporan yang saya terima dari kepala pasar sejak kemarin itu belum ada kenaikan harga. Hingga saat ini pun masih sama,” pungkasnya. (wan/pri)