SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Ada yang spesial dalam peringatan dua tahun peringatan pemerintahan Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Nyai Khoirani. Tak hanya kegiatan refleksi, tapi juga diisi dengan penyerahan bantuan dana hibah untuk lembaga pendidikan agama atau pondok pesantren, pagi Minggu (26/02).
Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini lebih dari Rp 3 miliar. Itu diperuntukkan bagi 57 lembaga pendidikan agama atau pesantren se-Situbondo mulai dari Kecamatan Banyuglugur hingga Kecamatan Banyuputih. “Semoga bantuan hibah ini bisa menjadi salah satu unsur yang memperkuat eksistensi lembaga pendidikan agama atau pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat,” terang Bupati Karna Suswandi usai acara.
Menurut dia, pemberian dana hibah tersebut bukan lantaran Pemkab banyak uang. Tapi, karena Pemkab menyadari peran dan fungsi lembaga pendidikan agama di tengah-tengah masyarakat yang sangat strategis. Sehingga, di masa pemerintahannya, Bung Karna – Nyai Khoi tetap menganggarkannya.
“Kalau bicara kemampuan anggaran sebenarnya kekuatan keuangan Pemkab paling besar itu terjadi pada tahun 2019. Sebab, Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pemkab/pemkot se Indonesia saat itu sedang besar-besarnya. Setelah itu, bantuan DAU dari pemerintah pusat terus turun hingga saat ini. Namun, kita terus berkomitmen untuk tetap dan meningkatkan hibah ini,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo, Wawan Setiawan menerangkan, selain hibah untuk lembaga pendidikan agama, Pemkab Situbondo juga telah menganggarkan hibah untuk tiga tempat ibadah sebesar Rp 1.6 miliar. “Pemkab akan terus menjalin silaturrahmi dengan para pengasuh pondok pesantren dan lembaga pendidikan agama yang ada di Kabupaten Situbondo. Ini sekaligus untuk memaksimalkan pelaksanaan pemerintahan sesuai visi dan misi kepala daerah,” kata Wawan Setiawan dalam sambutannya.
Acara refleksi dua tahun pemerintahan Bung Karna – Nyai Khoi juga diisi dengan santunan untuk 200 anak yatim piatu. Kegiatan digelar di Pendapa ‘Arya Situbondo’. (wan/pri/adv)
SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Ada yang spesial dalam peringatan dua tahun peringatan pemerintahan Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Nyai Khoirani. Tak hanya kegiatan refleksi, tapi juga diisi dengan penyerahan bantuan dana hibah untuk lembaga pendidikan agama atau pondok pesantren, pagi Minggu (26/02).
Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini lebih dari Rp 3 miliar. Itu diperuntukkan bagi 57 lembaga pendidikan agama atau pesantren se-Situbondo mulai dari Kecamatan Banyuglugur hingga Kecamatan Banyuputih. “Semoga bantuan hibah ini bisa menjadi salah satu unsur yang memperkuat eksistensi lembaga pendidikan agama atau pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat,” terang Bupati Karna Suswandi usai acara.
Menurut dia, pemberian dana hibah tersebut bukan lantaran Pemkab banyak uang. Tapi, karena Pemkab menyadari peran dan fungsi lembaga pendidikan agama di tengah-tengah masyarakat yang sangat strategis. Sehingga, di masa pemerintahannya, Bung Karna – Nyai Khoi tetap menganggarkannya.
“Kalau bicara kemampuan anggaran sebenarnya kekuatan keuangan Pemkab paling besar itu terjadi pada tahun 2019. Sebab, Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pemkab/pemkot se Indonesia saat itu sedang besar-besarnya. Setelah itu, bantuan DAU dari pemerintah pusat terus turun hingga saat ini. Namun, kita terus berkomitmen untuk tetap dan meningkatkan hibah ini,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo, Wawan Setiawan menerangkan, selain hibah untuk lembaga pendidikan agama, Pemkab Situbondo juga telah menganggarkan hibah untuk tiga tempat ibadah sebesar Rp 1.6 miliar. “Pemkab akan terus menjalin silaturrahmi dengan para pengasuh pondok pesantren dan lembaga pendidikan agama yang ada di Kabupaten Situbondo. Ini sekaligus untuk memaksimalkan pelaksanaan pemerintahan sesuai visi dan misi kepala daerah,” kata Wawan Setiawan dalam sambutannya.
Acara refleksi dua tahun pemerintahan Bung Karna – Nyai Khoi juga diisi dengan santunan untuk 200 anak yatim piatu. Kegiatan digelar di Pendapa ‘Arya Situbondo’. (wan/pri/adv)
