JawaPos.com – Kekeringan di Kabupaten Situbondo terus bertambah. Padahal BMKG mempekirakan Situbondo akan dilanda hujan lebat dalam waktu dekat.
Beberapa waktu lalu, BMKG memperkirakan Situbondo akan diterpa hujan dengan kapasitas sedang hingga deras. Dan ternyata benar. Hujan melanda sejumlah kecamatan dalam beberapa hari terakhir.
Meski demikian, keadaan tsrsebut tidak lantas membuat daerah-daerah yang mengalami kekeringan di Situbondo berkurang. Justru sebaliknya, jumlah kekeringan semakin meluas.
Menurut Koordintor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Puriyono, kekeringan hingga kemarin tersebar di delapan desa. Yakni Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang; Rajekwesi, Kecamatan Kendit; Selwogo, Kecamatan Bungatan; Jatisari, Kecamatan Arjasa; Desa/Kecamatan Kendit; Tambak Ukir, Kecamatan Kendit; Gunung Putri, Kecamatan Suboh ; dan Trebungan, Kecamatan Mlandingan.
“Padahal beberapa hari sebelumnya, jumlah desa yang mengalami kekeringan baru sebanyak enam. Namun hampir setiap hari nampaknya terus mengalami peningkatan. Dan kemungkinan masih bisa terus bertambah,” jelasnya.
Mengapa demikian? Sebab, kata Puriyono, hujan yang melanda Kabupaten Situbondo masih belum merata. Hanya daerah-daerah tertentu yang kerapkali dilanda hujan. Rata-rata di daerah pegunungan.
“Karena meski kadangkala hujan, saat ini Sirubondo masih masuk musim kemarau. Keadaan seperti sekarang dikenal dengan kemarau basah. Sehingga wajar jika hujan tidak rata dan terus meneris,” jelasnya.
Informasi yang diterima koran ini, pengiriman air oleh BPBD Situbondo dilakukan setiap hari. Tentunya dengan cara bergiliran antara desa. Jumlah air yang didistribusikan setiap kali pengiriman ke suatu deaa berkisar 5 ribu hingga 10 ribu liter.