28.5 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Prostitusi di Situbondo Tetap Dibuka, Tapi PSK Diwajibkan Tarawih dan Tadarus

JAWA POS RADAR SITUBONDO – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Situbondo Buchari memastikan tidak akan menertibkan kegiatan prostitusi selama bulan Ramadan. Namun, petugas akan rutin menggelar kegiatan salat Tarawih dan tadarus selama satu bulan ke depan.

Menurut Kasatpol PP, seluruh pekerja seks komersial (PSK) wajib mengikuti kegiatan Tarawih dan juga tadarus selama Ramadan. Jika hal tersebut tidak dipatuhi, pihaknya akan membawa mereka ke kantor Satpol PP untuk ditindak tegas. ”Kalau sampai nanti ada PSK yang tidak ikut, kami akan tindak pelaku dan memanggil orang yang bertanggung jawab dari kegiatan tersebut,” ujarnya kemarin (22/3).

Buchari mengatakan, petugas akan intens untuk melakukan pengawasan selama bulan Ramadan. Sehingga, tidak sampai ada PSK absen dari kegiatan tersebut. ”Kami sudah menyampaikan pada pihak-pihak yang ada hubungannya dengan aktivitas PSK. Bahwa selama Ramadan harus rutin mengikuti kegiatan kami. Kalau sampai ada yang tidak menghiraukan, maka akan kami beri sanksi,” jelasnya.

Baca Juga :  Kembangkan Masyarakat, PLN Bantu 30 Usaha Masyarakat Desa Perante

Buchari menyebutkan, tidak hanya tempat-tempat khusus yang menjadi sasaran Satpol PP. Bahkan, beberapa lokasi yang identik dengan kegiatan PSK akan menjadi agenda pengawasan petugas. ”Kami lakukan sama. Ketika memang ada tempat yang dipakai oleh PSK seperti Bandengan, Gunung Sampan, dan tempat lain akan kami awasi,” bebernya.

Selain itu, Buchari menjelaskan, agenda Tarawih dan tadarus oleh Satpol PP tujuannya untuk menyadarkan PSK. Sehingga, nantinya bisa berubah dan menghindari aktivitas tersebut. ”Semoga hatinya bisa tersentuh dengan aktivitas ibadah selama bulan Ramadan, bahwa apa yang dikerjakan keliru,” kata mantan Camat Kapongan itu.

Buchari menilai, ketika PSK tersebut bisa berhenti menjalani aktivitasnya atas kemauannya sendiri, maka ke depan dia tidak akan lagi mengulang perbuatannya. ”Kami mencoba untuk melakukan pendekatan secara humanis. Sehingga, mereka secara perlahan bisa berubah untuk berhenti menjadi PSK,” pungkasnya. (wan/pri/c1)

Baca Juga :  Cat Becak di HUT Gereja Katolik Maria Bintang Samudra

JAWA POS RADAR SITUBONDO – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Situbondo Buchari memastikan tidak akan menertibkan kegiatan prostitusi selama bulan Ramadan. Namun, petugas akan rutin menggelar kegiatan salat Tarawih dan tadarus selama satu bulan ke depan.

Menurut Kasatpol PP, seluruh pekerja seks komersial (PSK) wajib mengikuti kegiatan Tarawih dan juga tadarus selama Ramadan. Jika hal tersebut tidak dipatuhi, pihaknya akan membawa mereka ke kantor Satpol PP untuk ditindak tegas. ”Kalau sampai nanti ada PSK yang tidak ikut, kami akan tindak pelaku dan memanggil orang yang bertanggung jawab dari kegiatan tersebut,” ujarnya kemarin (22/3).

Buchari mengatakan, petugas akan intens untuk melakukan pengawasan selama bulan Ramadan. Sehingga, tidak sampai ada PSK absen dari kegiatan tersebut. ”Kami sudah menyampaikan pada pihak-pihak yang ada hubungannya dengan aktivitas PSK. Bahwa selama Ramadan harus rutin mengikuti kegiatan kami. Kalau sampai ada yang tidak menghiraukan, maka akan kami beri sanksi,” jelasnya.

Baca Juga :  Sediakan Sembilan Faskes Untuk Pasien HIV/AIDS

Buchari menyebutkan, tidak hanya tempat-tempat khusus yang menjadi sasaran Satpol PP. Bahkan, beberapa lokasi yang identik dengan kegiatan PSK akan menjadi agenda pengawasan petugas. ”Kami lakukan sama. Ketika memang ada tempat yang dipakai oleh PSK seperti Bandengan, Gunung Sampan, dan tempat lain akan kami awasi,” bebernya.

Selain itu, Buchari menjelaskan, agenda Tarawih dan tadarus oleh Satpol PP tujuannya untuk menyadarkan PSK. Sehingga, nantinya bisa berubah dan menghindari aktivitas tersebut. ”Semoga hatinya bisa tersentuh dengan aktivitas ibadah selama bulan Ramadan, bahwa apa yang dikerjakan keliru,” kata mantan Camat Kapongan itu.

Buchari menilai, ketika PSK tersebut bisa berhenti menjalani aktivitasnya atas kemauannya sendiri, maka ke depan dia tidak akan lagi mengulang perbuatannya. ”Kami mencoba untuk melakukan pendekatan secara humanis. Sehingga, mereka secara perlahan bisa berubah untuk berhenti menjadi PSK,” pungkasnya. (wan/pri/c1)

Baca Juga :  Nekat Buka Praktek, Satu Mucikari dan Dua PSK di Bandengan Diciduk

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/