23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Car Free Night Dikeluhkan Pedagang

SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Rencana pemerintah daerah memanfaatkan taman kota untuk kegiatan PKL mendapat respons Ketua Paguyuban Car Free Night (CFN) Taufiq Rahman. Sebab, fasilitas umum yang ada di timur Alun-Alun Kota tersebut dianggap belum memadai.

Kata Taufiq, belum ada fasilitas yang memadai untuk kegiatan usaha PKL. Tempat pembuangan sampah sementara saja hingga saat ini masih belum tersedia. ”Kami berharap ada fasilitas tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah. Karena ini menyangkut kebersihan agar nyaman ditempati,” ujarnya Jumat (20/1), saat dihubungi melalui panggilan telepon.

Rahman menjelaskan, selama ini pedagang yang ada di taman CFN harus mengeluarkan biaya sendiri untuk masalah sampah. Yakni dengan menyewa petugas kebersihan yang dibayar setiap satu bulan sekali. ”Kami membayar petugas kebersihan untuk membersihkan sampah. Biaya tersebut diambil dari iuran para pedagang,” jelasnya.

Rahman berharap, segera ada fasilitas tempat pembuangan sampah sementara. Sehingga area taman tersebut terlihat lebih bersih. ”Sampai saat ini tidak ada tempat sampah, padahal itu sangat penting,” ucapnya.

Baca Juga :  Masih Diburu Warga, Bisnis Pasar Malam Tetap Menguntungkan

Rahman menyebutkan, pedagang selama ini berusaha sendiri untuk membangun fasilitas tempat tersebut, seperti penerangan maupun suplai air. ”Kami urunan bersama para pedagang dari awal jualan di CFN. Seperti butuh lampu kami patungan. Kemudian butuh saran air bersih kami pun juga urunan,” bebernya.

Rahman menyatakan, pemerintah juga harus mendukung usaha masyarakat. Sebab tidak cukup hanya dengan menyediakan tempat tanpa ada fasilitas yang mendukung. ”Kita tidak hanya sekadar jualan setiap hari, tapi juga membayar retribusi kepada pemerintah. Kami juga berharap pemerintah bisa peduli,” ujarnya.

Selama ini, kata Rahman, pedagang berusaha untuk menghidupkan tempat tersebut. Meskipun hingga saat ini masih sepi pembeli. ”Hampir jarang ada pembeli yang datang. Saya juga tidak tahu kenapa,” ucapnya.

Baca Juga :  Direktur Perusda Pasir Putih Klaim Perusahaan Masih Sehat

Rahman menyebutkan, beberapa kali pedagang yang aktif jualan di tempat tersebut memilih untuk keluar. Sebab, tidak ada yang bisa diharapkan agar usahanya bisa laku terjual. Karena minim sekali ada pengunjung yang datang. ”Sudah kami upayakan bagaimana CFN ini bisa diminati oleh masyarakat, tetapi masih juga belum berhasil. Salah satu harapan kami itu pemerintah agar bisa campur tangan untuk menghidupkan CFN,” kata Rahman.

Dia mencontohkan, pemerintah bisa menyediakan hiburan untuk menarik pengunjung. Ini dilakukan agar CMP bisa berjalan maksimal. ”Siapa tahu, dengan adanya hiburan masyarakat bisa tertarik mengunjungi CMP,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Nugroho saat hendak dikonfirmasi oleh wartawan Jawa Pos Radar Situbondo pukul 18.00 WIB melalui WhatsApp tidak memberikan jawaban. Padahal pesan yang dikirim sudah centang dua. (wan/pri/c1)

SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Rencana pemerintah daerah memanfaatkan taman kota untuk kegiatan PKL mendapat respons Ketua Paguyuban Car Free Night (CFN) Taufiq Rahman. Sebab, fasilitas umum yang ada di timur Alun-Alun Kota tersebut dianggap belum memadai.

Kata Taufiq, belum ada fasilitas yang memadai untuk kegiatan usaha PKL. Tempat pembuangan sampah sementara saja hingga saat ini masih belum tersedia. ”Kami berharap ada fasilitas tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah. Karena ini menyangkut kebersihan agar nyaman ditempati,” ujarnya Jumat (20/1), saat dihubungi melalui panggilan telepon.

Rahman menjelaskan, selama ini pedagang yang ada di taman CFN harus mengeluarkan biaya sendiri untuk masalah sampah. Yakni dengan menyewa petugas kebersihan yang dibayar setiap satu bulan sekali. ”Kami membayar petugas kebersihan untuk membersihkan sampah. Biaya tersebut diambil dari iuran para pedagang,” jelasnya.

Rahman berharap, segera ada fasilitas tempat pembuangan sampah sementara. Sehingga area taman tersebut terlihat lebih bersih. ”Sampai saat ini tidak ada tempat sampah, padahal itu sangat penting,” ucapnya.

Baca Juga :  Masih Diburu Warga, Bisnis Pasar Malam Tetap Menguntungkan

Rahman menyebutkan, pedagang selama ini berusaha sendiri untuk membangun fasilitas tempat tersebut, seperti penerangan maupun suplai air. ”Kami urunan bersama para pedagang dari awal jualan di CFN. Seperti butuh lampu kami patungan. Kemudian butuh saran air bersih kami pun juga urunan,” bebernya.

Rahman menyatakan, pemerintah juga harus mendukung usaha masyarakat. Sebab tidak cukup hanya dengan menyediakan tempat tanpa ada fasilitas yang mendukung. ”Kita tidak hanya sekadar jualan setiap hari, tapi juga membayar retribusi kepada pemerintah. Kami juga berharap pemerintah bisa peduli,” ujarnya.

Selama ini, kata Rahman, pedagang berusaha untuk menghidupkan tempat tersebut. Meskipun hingga saat ini masih sepi pembeli. ”Hampir jarang ada pembeli yang datang. Saya juga tidak tahu kenapa,” ucapnya.

Baca Juga :  Pedagang Ingin Segera Tempati Pasar Baru

Rahman menyebutkan, beberapa kali pedagang yang aktif jualan di tempat tersebut memilih untuk keluar. Sebab, tidak ada yang bisa diharapkan agar usahanya bisa laku terjual. Karena minim sekali ada pengunjung yang datang. ”Sudah kami upayakan bagaimana CFN ini bisa diminati oleh masyarakat, tetapi masih juga belum berhasil. Salah satu harapan kami itu pemerintah agar bisa campur tangan untuk menghidupkan CFN,” kata Rahman.

Dia mencontohkan, pemerintah bisa menyediakan hiburan untuk menarik pengunjung. Ini dilakukan agar CMP bisa berjalan maksimal. ”Siapa tahu, dengan adanya hiburan masyarakat bisa tertarik mengunjungi CMP,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Nugroho saat hendak dikonfirmasi oleh wartawan Jawa Pos Radar Situbondo pukul 18.00 WIB melalui WhatsApp tidak memberikan jawaban. Padahal pesan yang dikirim sudah centang dua. (wan/pri/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/