
SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Situbondo menggelar jalan santai, Minggu pagi (19/3) kemarin. Acara digelar dalam rangka memperingati harlah PPP ke-50 tahun, sekaligus Haul ke-11 almarhum KH Ach Fawaid As’ad Samsul Arifin dan satu Abad Nahdlatul Ulama’ (NU). Yang menarik, kegiatan ini sekaligus dijadikan PPP untuk mulai memanasi mesin politik untuk meraih kemenangan di pemilu 2024.
Jalan santai mengambil start di Jalan PB Sudirman depan kantor DPC PPP Situbondo. Acara ini diikuti ribuan peserta mulai dari kader, simpatisan PPP hingga masyarakat umum. Hadir Plt. Ketua Umum PPP Pusat, Muhammad Mardiono; Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur, Hj. Mundjidah Wahab, Bupati Situbondo, Drs Karna Suswandi; Wabup Nyai Hj Khoirani, Jajaran forkopimda serta Ketua DPC PPP Situbondo, Zeiniye.
Acara berlangsung meriah. Sepanjang rute perjalanan, massa berjalan menyemut menuju ke garis finish di Alun-Alun Kota Situbondo. Mereka sangat antusias karena dalam acara ini, DPC PPP juga menyediakan hadiah yang tidak kecil. Di antaranya lima paket umrah dan tiga unit sepeda motor. Sebelumnya, juga digelar pemberian santunan kepada 50 anak yatim-piatu.
Ketua DPC PPP Situbondo, Zeiniye mengungkapkan, peringatan harlah ke-50 PPP tahun 2023 mengambil tema “Satu Tujuan Menjemput Kemenangan”. “Pelaksanaan pemilu semakin dekat, hanya tinggal satu tahun lagi pesta demokrasi rakyat akan digelar. Makanya PPP mulai berupaya untuk menghangatkan mesin politik untuk kesuksesan tahun 2024,” terangnya.
Zeiniye menerangkan, melalui momentum jalan sehat pagi kemarin, pihaknya sengaja mengeluarkan seluruh kekuatan. Sehingga, seluruh komponen PPP bisa kompak bergerak untuk satu suara meraih kemenangan. “Kemenangan partai PPP tolak ukurannya di Jawa Timur dengan massa yang banyak. Sedangkan kekuatan terbesar partai ka’bah di daerah yakni Kabupaten Situbondo,” imbuh Zeiniye.

Dia menyebutkan, Jawa Timur menjadi barometer kemenangan PPP. Salah satunya untuk wilayah tapal kuda barometer PPP adalah Kabupaten Situbondo. “Maka hari ini (kemarin) kita ngecas seluruh kekuatan baik dari struktur PPP maupun kultur serta kader dan simpatisan untuk bersama-sama menguatkan satu barisan dan satu gerakan untuk bisa menang pada pemilu tahun 2024,” kata perempuan anggota DPRD Jawa Timur itu.
Sementara itu, PLT Ketua Umum DPP PPP, Muhammad Mardiono dalam orasi politiknya mengatakan, PPP yang merupakan satu-satunya anak pertama Nahdlatul Ulama harus sepakat berijtihad untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita mulia organisasi. “Saya sampaikan kalau Nahdlatul Ulama yang telah meletakan pondasi perjuangan untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju negara yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur. Maka, Partai Persatuan Pembangunan adalah parangnya. Oleh karena itu, saya mengajak kepada segenap kader Partai Persatuan Pembangunan untuk menunjukan jati dirinya kalau kita anaknya Nahdlatul Ulama yang Birrul Walidain,”ucapnya.
Bupati Situbondo, Drs. Karna Suswandi mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan partai PPP di Kabupaten Situbondo. Dia berharap, dengan datangnya para tokoh PPP di Situbondo akan bisa memberikan kesan baik. Sehingga, nanti bisa kembali singgah di Kota Santri. “Saya ucapkan banyak terimakasih dan mendukung terlaksanakan kegiatan PPP. Dengan banyak tokoh yang hadir saat ini, semoga menjadi kesan baik mengenang Kabupaten Situbondo,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Bung Karna itu mengenang tokoh besar PPP Situbondo maupun pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukerejo, yaitu KHR. As’ad Syamsul Arifin. Sebab, banyak peran penting yang sudah dilakukan oleh Kiai Fawaid untuk daerah, bangsa dan negara.
“Kita ketahui NU merupakan organisasi terbesar di Indonesia. Namun yang paling membahagiakan, khususnya bagi masyarakat Situbondo ini tidak lepas dari lahirnya NU yang juga dipelopori oleh putra terbaik Kabupaten Situbondo, yaitu KHR. As’ad Syamsul Arifin. Beliau dikenal sebagai tokoh pejuang kemerdekaan dan pemersatu bangsa di tengah-tengah pro kontra penerapan sistem asas tunggal Pancasila,”pungkasnya. (adv/wan/pri)