24 C
Banyuwangi
Monday, June 5, 2023

Dinas Pertanian Anggap Stok Pupuk Subsidi di Situbondo Masih Kurang

SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Stok pupuk bersubsidi yang didistribusikan ke 17 kecamatan masih jauh dari kata ideal. Bahkan, tahun ini mengalami kekurangan signifikan. Hal ini terjadi akibat tidak sesuainya jatah dengan jumlah pengajuan pupuk oleh Dinas Pertanian Situbondo.

Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan dan Pertanian, Dinas Pertanian, M. Zaini mengatakan, kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2022 berdasarkan e-RDKK Kabupaten Situbondo untuk jenis pupuk subsidi urea sebanyak 31 ribu ton. Sedangkan NPK 37 ribu ton.

”Hasil penyesuaian setelah Permentan No 10 Tahun  2022 pada Realokasi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, jumlah realokasi untuk urea sebanyak 29 ribu ton terakomodasi 96 persen dari usulan e-RDKK tahun 2022. Sedangkan pupuk subsidi NPK 12 ribu ton terakomodasi 34 persen,” paparnya.

Baca Juga :  Durian Lokal Banyuwangi Mulai Merambah Marketplace

Disebutkan, ketersedian pupuk subsidi urea di Kabupaten Situbondo di alokasi awal sebanyak 25 ribu ton dan di realokasi bulan September 2022 menjadi 29 ribu ton. Sehingga, ada penambahan kuota pupuk urea dari pemerintah sehingga tercapai 4.177 ton atau 96 persen dari usulan e-RDKK pupuk urea Kabupaten Situbondo yaitu 31 ribu ton.

M. Zaini, Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan dan Pertanian Situbondo.

Sedangkan pupuk subsidi NPK mengalami pengurangan yang awal alokasi mendapatkan 12.790 ton dan di SK Realokasi September 2022 menjadi 12.650 ton. Ada penurunan sekitar 320 ton dari usulan awal, yaitu 37 ribu ton.

Pemerintah, kata Zaini, hanya mencukupi sebanyak 34 persen. Bahkan, pada SK Realokasi Provinsi ada pengurangan lagi. Namun, pada Realokasi II Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur memberikan tambahan alokasi pupuk NPK sebanyak 13.353 ton atau ada penambahan 703 ton. Harapan ini dapat mengurangi kelangkaan pupuk di Kabupaten Situbondo.

Baca Juga :  Penanaman Porang Disarankan Ada Penelitian Konfrehensif

Sampai Desember ini, Zaini menyebut masih ada sisa kuota pupuk bersubsidi di semua kecamatan. ”Sisa kuota pupuk bersubsidi jenis urea maupun NPK masih ada di 17 kecamatan, hanya satu kecamatan yang pupuk NPK-nya sudah kosong yaitu Kecamatan Asembagus,” jlentrehnya.

Zaini menyebutkan, kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Situbondo pada musim tanam III ini atau di akhir tahun 2022, disebabkan adanya kios nakal. Mereka diduga melakukan permainan jual beli pupuk subsidi dan penjualan pupuk subsidi dengan harga di atas HET. Ada juga petani yang masuk didaftar e-RDKK, akan tetapi di T-Puber diduga ada penarikan oleh petani lain yang sama-sama ada di e-RDKK atau petani tidak tahu jatah pupuknya sehingga merasa kurang. (hum/pri/c1)

SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Stok pupuk bersubsidi yang didistribusikan ke 17 kecamatan masih jauh dari kata ideal. Bahkan, tahun ini mengalami kekurangan signifikan. Hal ini terjadi akibat tidak sesuainya jatah dengan jumlah pengajuan pupuk oleh Dinas Pertanian Situbondo.

Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan dan Pertanian, Dinas Pertanian, M. Zaini mengatakan, kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2022 berdasarkan e-RDKK Kabupaten Situbondo untuk jenis pupuk subsidi urea sebanyak 31 ribu ton. Sedangkan NPK 37 ribu ton.

”Hasil penyesuaian setelah Permentan No 10 Tahun  2022 pada Realokasi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, jumlah realokasi untuk urea sebanyak 29 ribu ton terakomodasi 96 persen dari usulan e-RDKK tahun 2022. Sedangkan pupuk subsidi NPK 12 ribu ton terakomodasi 34 persen,” paparnya.

Baca Juga :  PLN Pastikan Aliran Listrik Vaksin Covid-19 Tetap Menyala

Disebutkan, ketersedian pupuk subsidi urea di Kabupaten Situbondo di alokasi awal sebanyak 25 ribu ton dan di realokasi bulan September 2022 menjadi 29 ribu ton. Sehingga, ada penambahan kuota pupuk urea dari pemerintah sehingga tercapai 4.177 ton atau 96 persen dari usulan e-RDKK pupuk urea Kabupaten Situbondo yaitu 31 ribu ton.

M. Zaini, Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan dan Pertanian Situbondo.

Sedangkan pupuk subsidi NPK mengalami pengurangan yang awal alokasi mendapatkan 12.790 ton dan di SK Realokasi September 2022 menjadi 12.650 ton. Ada penurunan sekitar 320 ton dari usulan awal, yaitu 37 ribu ton.

Pemerintah, kata Zaini, hanya mencukupi sebanyak 34 persen. Bahkan, pada SK Realokasi Provinsi ada pengurangan lagi. Namun, pada Realokasi II Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur memberikan tambahan alokasi pupuk NPK sebanyak 13.353 ton atau ada penambahan 703 ton. Harapan ini dapat mengurangi kelangkaan pupuk di Kabupaten Situbondo.

Baca Juga :  Penanaman Porang Disarankan Ada Penelitian Konfrehensif

Sampai Desember ini, Zaini menyebut masih ada sisa kuota pupuk bersubsidi di semua kecamatan. ”Sisa kuota pupuk bersubsidi jenis urea maupun NPK masih ada di 17 kecamatan, hanya satu kecamatan yang pupuk NPK-nya sudah kosong yaitu Kecamatan Asembagus,” jlentrehnya.

Zaini menyebutkan, kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Situbondo pada musim tanam III ini atau di akhir tahun 2022, disebabkan adanya kios nakal. Mereka diduga melakukan permainan jual beli pupuk subsidi dan penjualan pupuk subsidi dengan harga di atas HET. Ada juga petani yang masuk didaftar e-RDKK, akan tetapi di T-Puber diduga ada penarikan oleh petani lain yang sama-sama ada di e-RDKK atau petani tidak tahu jatah pupuknya sehingga merasa kurang. (hum/pri/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/