24.1 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Trauma Belum Hilang, Korban Penyekapan Gores Lengan Pakai Jarum hingga Terluka

SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Kondisi SK, korban dugaan penyekapan semakin membuat keluarganya khawatir. Perempuan asal Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Situbondo, itu nekat menggores lengannya menggunakan jarum hingga mengalami luka-luka.

KHI, 50, salah satu kerabat SK mengatakan, kondisi SK saat ini membuat keluarganya semakin resah. Betapa tidak, SK sempat mengunci pintu dari dalam kamarnya sejak Minggu malam (12/3). Pihak keluarga yang khawatir, akhirnya memaksa masuk ke kamar SK.

”Saat saya masuk ke kamar SK, yang bersangkutan sudah mengalami luka di lengan sebelah kanan. Sepertinya di tusuk-tusuk pakai jarum dan digores,” ujar KHI, Senin (13/3).

DICORAT-CORET: Kondisi lengan SK. SK masih trauma terkait tragedi penyekapan yang dilakukan suami sirinya. (Humaidi/Radar Situbondo)

SK nekat seperti itu karena merasa takut kepada ED, 40, pria yang sudah menyekapnya hingga berbulan-bulan. SK selalu pesimistis jika ED tidak akan ditahan dan bakalan lepas dari proses hukum. ”Entah kenapa, saya juga bingung. Saudara perempuan saya ini terus ketakutan. Dia selalu mengatakan jika ED tidak bisa dihukum. Gimana ya? Dia seperti tidak percaya dengan proses hukum,” kata KHI.

Baca Juga :  Tagih Utang Rp 10 Juta, Pulang Babak Belur Dihajar

Selama satu pekan terakhir kondisi SK belum benar-benar membaik. Yang bersangkutan masih trauma, psikisnya sangat terganggu. Bahkan, nafsu makannya terus menurun. ”Makan hanya satu kali dalam sehari. Katanya sudah terbiasa di dalam kosan. Kata SK makan itu sudah cukup dari pagi hingga malam,” terang KHI.

Untuk mengembalikan ketenangan SK, berbagai cara sudah dilakukan oleh KHI. Cara yang pertama memisahkan SK dengan anak kandungnya agar tidak meniru sikap ibunya. Kedua, SK selalu diajak ke pantai untuk menenangkan pikirannya.

”Saat ini anak SK dititipkan ke neneknya. Setidaknya bisa lebih tenang dan SK juga bisa pulih dari traumanya. Saya mohon, yang sudah membuat SK sengsara mudah-mudahan dapat ganjaran yang setimpal dari polisi,” harap KHI dengan mata yang berkaca-kaca. (hum/aif/c1)

Baca Juga :  Ingin Pelaku Dihukum, Korban Pengeroyokan Tolak Damai

SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Kondisi SK, korban dugaan penyekapan semakin membuat keluarganya khawatir. Perempuan asal Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Situbondo, itu nekat menggores lengannya menggunakan jarum hingga mengalami luka-luka.

KHI, 50, salah satu kerabat SK mengatakan, kondisi SK saat ini membuat keluarganya semakin resah. Betapa tidak, SK sempat mengunci pintu dari dalam kamarnya sejak Minggu malam (12/3). Pihak keluarga yang khawatir, akhirnya memaksa masuk ke kamar SK.

”Saat saya masuk ke kamar SK, yang bersangkutan sudah mengalami luka di lengan sebelah kanan. Sepertinya di tusuk-tusuk pakai jarum dan digores,” ujar KHI, Senin (13/3).

DICORAT-CORET: Kondisi lengan SK. SK masih trauma terkait tragedi penyekapan yang dilakukan suami sirinya. (Humaidi/Radar Situbondo)

SK nekat seperti itu karena merasa takut kepada ED, 40, pria yang sudah menyekapnya hingga berbulan-bulan. SK selalu pesimistis jika ED tidak akan ditahan dan bakalan lepas dari proses hukum. ”Entah kenapa, saya juga bingung. Saudara perempuan saya ini terus ketakutan. Dia selalu mengatakan jika ED tidak bisa dihukum. Gimana ya? Dia seperti tidak percaya dengan proses hukum,” kata KHI.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Desak Polisi Memproses Pelaku Pengeroyokan

Selama satu pekan terakhir kondisi SK belum benar-benar membaik. Yang bersangkutan masih trauma, psikisnya sangat terganggu. Bahkan, nafsu makannya terus menurun. ”Makan hanya satu kali dalam sehari. Katanya sudah terbiasa di dalam kosan. Kata SK makan itu sudah cukup dari pagi hingga malam,” terang KHI.

Untuk mengembalikan ketenangan SK, berbagai cara sudah dilakukan oleh KHI. Cara yang pertama memisahkan SK dengan anak kandungnya agar tidak meniru sikap ibunya. Kedua, SK selalu diajak ke pantai untuk menenangkan pikirannya.

”Saat ini anak SK dititipkan ke neneknya. Setidaknya bisa lebih tenang dan SK juga bisa pulih dari traumanya. Saya mohon, yang sudah membuat SK sengsara mudah-mudahan dapat ganjaran yang setimpal dari polisi,” harap KHI dengan mata yang berkaca-kaca. (hum/aif/c1)

Baca Juga :  Lulusan SMA/SMK Situbondo-Bondowoso Kuliah Gratis di Unars

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/