BUNGATAN, Jawa Pos Radar Situbondo – Direktur Perusda Pasir Putih, Yasin Maksum membantah tudingan bahwa BUMD yang dipimpinnya gagal menjadi mesin PAD Pemkab Situbondo. Pasalnya, keuangan perusahaan tidak minus. Pendapatan yang diperoleh juga lebih besar dari beban operasional.
Yasin mengatakan, saat pandemi Covid-19, Perusda Pasir Putih bisa survive dan menghasilkan laba. Maka dalam keadaan yang sudah mulai normal saat ini, dirinya optimistis Perusda Pasir Putih bisa tumbuh lebih baik.
“Tahun 2020 dan 2021 kami berjuang karena menghadapi Pandemi Covid-19, meskipun pendapatan perusahaan tidak maksimal. Mestinya situasi ini bisa dimaklumi mengapa perusahaan tidak bisa mencapai pendapatan yang memuaskan,” ucap Yasin, belum lama ini.
Meski pendapatannya diakui masih rendah, Yasin mengatakan, Perusda Pasir Putih masih memiliki kekuatan bisnis yang baik. Pasalnya, setelah terdampak pandemi Covid-19 mampu bertahan hidup tanpa membutuhkan bantuan modal tambahan berupa sumbangan atau utang. Bahkan, perusahaan bisa melunasi utang di masa lalu. “Setelah pandemi selesai, perusahaan akan mampu menghasilkan laba yang lebih besar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yasin menyayangkan adanya disclaimer atas tuduhan Perusda Pasir Putih adalah perusahaan yang tidak sehat. Padahal untuk menilai perusahaan itu buruk harus dibuktikan dengan fakta. “Perusahaan ini masih sehat. Sejumlah aset yang ada juga masih utuh. Bahkan, harta tetap yang ada, lebih dari cukup sebagai modal untuk menjalankan bisnis perusahaan,” tegasnya.
Perlu diketahui, Pemkab Situbondo berencana melakukan penutupan perusda Pasir Putih dan Banongan. Tujuannya untuk efisiensi anggaran. Mengingat, kedua perusahaan tersebut tidak mampu menyumbang PAD. Tapi, justru merugikan pemerintah daerah. Pada bulan Oktober 2021 perusahaan milik Pemkab ini minus Rp 300 juta. (wan/pri)