SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – DPRD Situbondo mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar menata ulang kios yang disewakan untuk pedagang. Diduga, fasilitas tersebut malah disalahgunakan. Misalnya, ada pedagang yang menyewa tempat tersebut, namun tidak digunakan sendiri, melainkan disewakan kembali kepada pihak lain.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo Abdul Aziz mencontohkan, sejumlah kios di wilayah Kecamatan Besuki ditemukan banyak yang tidak dikelola dengan baik. Aset yang sebetulnya oleh pemkab disewakan dengan harga terjangkau, saat sudah sampai ke masyarakat justru sangat mahal.
”Kalau sewa langsung ke DLH itu setahun Rp 450 ribu. Tapi, ada oknum yang memanfaatkan kios tersebut. Sehingga, warga harus bayar sewa dengan kisaran jutaan rupiah,” ujar Azis, Selasa (7/3).
Kata dia, perbandingan harga yang sangat jauh itu dinilai merugikan masyarakat. Hal itu lantaran tidak ada penindakan dari dinas terkait. ”Kadang kala ada pedagang yang sewa ke DLH tapi tidak dikelola sendiri. Justru dijadikan bisnis dengan disewakan kembali kepada warga,” jelasnya.
Aziz menilai, adanya perbedaan harga sewa yang sangat tinggi itu lantaran tidak ada pengawasan ketat. ”Kalau pengelolaan kios diawasi ketat, tidak mungkin akan ada kasus seperti itu. Apalagi, peralihan sewa kios kepada pihak lain itu dilarang. Aturannya ada, tapi banyak diabaikan,” ungkapnya.
Aziz berharap, DLH harus meninjau ulang fasilitas kios yang sudah dibangun. Sehingga, tidak disalahgunakan. ”Makanya, perlu ditata ulang. Kalau tetap dibiarkan, kasus ini tidak akan pernah selesai,” harapnya.
Selain itu, Aziz mengatakan, kios yang sudah dibangun dengan menggunakan anggaran APBD harus bisa dimaksimalkan. Seperti mendorong peningkatan pendapatan daerah. ”Selama ini kios yang digunakan untuk usaha warga perlu dinaikkan. Tujuannya untuk menambah pendapatan daerah,” ucap pria asal Kecamatan Banyuglugur itu.
Kata Aziz, sangat relevan apabila DLH menaikkan kembali harga sewa. Misalnya menjadi Rp 700 ribu per tahun. ”Kalau dilihat, usaha warga yang sewa kios itu cukup produktif. Pengunjung yang datang juga cukup ramai. Dengan menaikkan sewa Rp 700 masih cukup terjangkau,” pungkasnya. (wan/pri/c1)