SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Pemerintah resmi mencabut status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di masing-masing daerah. Salah satunya di Kota Santri. Sejumlah kegiatan kembali normal. Aktivitas kerumunan yang sebelumnya dilarang, kini sudah bebas.
Meski demikian, Dinkes Situbondo berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Salah satunya menggunakan masker dan menjaga kebersihan. Plt Kepala Dinkes Situbondo dr Sandy Hendrayono mengatakan, alasan status PPKM dicabut karena melihat tren kasus Covid-19 di daerah yang sudah melandai.
”Namun, yang perlu diingat adalah pemerintah hanya mencabut status PPKM saja. Sedangkan untuk kasus pandemi Covid-19 statusnya masih siaga. Ini perlu diwaspadai oleh kita bersama. Bahwa pemerintah hanya mencabut status PPKM, bukan mencabut status pandemi Covid-19,” ujarnya, Selasa (3/1/23).
Pria yang akrab dipanggil Sandy itu menilai bahwa kasus pandemi kemungkinan besar masih bisa terjadi. Untuk itu, masyarakat diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan. ”Seperti menggunakan masker dan mencuci tangan masih penting kita terapkan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya kasus baru,” ucapnya.
Selain itu, Sandy menyatakan, untuk proses transformasi dari masa pandemi Covid-19 menjadi endemi juga membutuhkan waktu. Hal itu terkait kegiatan masyarakat untuk beradaptasi kembali dengan kebiasaan lama sebelum adanya Covid-19. ”Butuh persiapan memang agar tujuan tersebut bisa tercapai. Prosesnya pun harus bertahap tidak langsung semua dibebaskan. Salah satunya status PPKM dicabut,” ucap mantan Direktur RSUD. Besuki itu.
Sandy mengatakan, tidak ada ketentuan khusus untuk batas waktu PPKM dicabut. Akan tetapi, ketika dalam waktu tertentu kasus Covid-19 meningkat, pemerintah akan kembali menerapkan PPKM. ”Ketika nanti kasus Covid-19 kembali melonjak, maka bisa diterapkan lagi status PPKM,” ungkapnya.
Sandy mengaku, untuk menekan kasus baru pandemi Covid-19 perlu sinergisitas antara masyarakat dengan pemerintah. Sebab, warga menjadi bagian dari garda terdepan untuk mencegah penyebaran kasus baru tersebut. ”Masyarakat ini menjadi ujung tombak bagaimana Covid-19 tidak kembali muncul. Karena tidak mungkin pemerintah bisa mengendalikan kasus Covid-19 tanpa peran besar dari masyarakat,” tegasnya.
Akan tetapi, Sandy menyatakan, pemerintah daerah juga masih mempersiapkan tempat khusus untuk kemungkinan terjadi kasus baru ke depan. Seperti ruang untuk isolasi maupun alat kesehatan yang digunakan untuk merawat pasien. ”Kami masih menyediakan tempat khusus untuk menangani pandemi Covid. Semua fasilitasnya lengkap sesuai dengan standar,” imbuhnya.
Sandy menambahkan, pemberian vaksinasi kepada masyarakat masih akan terus digencarkan. Agar warga Situbondo bisa menyelesaikan vaksin hingga tuntas. ”Kita masih melakukan suntik vaksin untuk masyarakat. Harapan kami mereka sudah vaksin booster semua,” pungkasnya. (wan/pri/c1)