23.7 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Jadikan DKS sebagai Motor dalam Wujudkan Iklim Berkesenian

SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Keberadaan Dewan Kesenian Situbondo (DKS) mampu memberikan warna terhadap iklim berkesenian di Kota Santri. Salah satu pengurus yang ada di dalamnya adalah Jeffri Gunawan. Bersama pengurus yang lain, dia menjadi motor dalam menggerakkan sejumlah kegiatan seni di Kabupaten Situbondo.

Salah satu kegiatan seni yang menjadi ikon di Kabupaten Situbondo yaitu Panggung Seni Terbuka (PST) yang saat ini telah memasuki tahun kelima. Acara yang digelar setiap malam Minggu ini menampilkan komunitas-komunitas seni musik baik tradisional maupun modern secara bergantian.

”PST ini mendapat apresiasi langsung dari Wakil Gubernur Jawa Timur karena saat pandemi Dewan Kesenian Situbondo bisa tetap berkegiatan melalui PST meski dilaksanakan secara online. Padahal, di kabupaten/kota yang lain tiarap semua, tapi kami di Situbondo tetap berkesenian,” terang Jeffri, Selasa (1/3).

Baca Juga :  FKUB Sosialisasikan Moderasi Beragama pada Pemuda-Pemudi

Pria yang menjabat sebagai Sekretaris DKS tersebut menyebutkan, yang membuat dirinya bangga adalah PST secara tidak langsung juga mendukung terhadap tumbuh dan berkembangnya usaha UMKM di Kota Santri. Pedagang-pedagang kaki lima (PKL) mengaku omzetnya mengalami peningkatan saat PST digelar.

Selain PST, lanjut Jeffri, banyak kegiatan kesenian lainnya yang dilakukan DKS untuk menghidupkan iklim berkesenian. Antara lain pameran seni rupa, penampilan teater, lomba karya cipta lagu Situbondoan. Pihaknya juga merangkul komunitas-komunitas kesenian. Misalnya komunitas lukis cat air dan komunitas Sokma Katon, yaitu kumpulan perupa-perupa di Kabupaten Situbondo. ”Setidaknya komunitas yang hampir tidak diketahui keberadaannya mulai kami rangkul kembali agar tidak hilang ditelan masa,” kata Bang Je, sapaan akrabnya.

Baca Juga :  Tantang Persela Lamongan di Bulan Puasa

Tak hanya itu, saat ini DKS sudah menerbitkan dua buku tentang seni dan budaya di Kabupaten Situbondo. Harapannya, pengetahuan-pengetahuan itu tak lekang oleh waktu. Sehingga, bisa tetap diketahui oleh generasi-generasi mendatang. ”Untuk buku yang ketiga masih proses, kali ini kita menyusun buku tentang sejarah Situbondo. Doakan saja semoga bisa segera rampung dan terbit,” pungkas bapak tiga anak ini. (hum/pri/c1)

SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Keberadaan Dewan Kesenian Situbondo (DKS) mampu memberikan warna terhadap iklim berkesenian di Kota Santri. Salah satu pengurus yang ada di dalamnya adalah Jeffri Gunawan. Bersama pengurus yang lain, dia menjadi motor dalam menggerakkan sejumlah kegiatan seni di Kabupaten Situbondo.

Salah satu kegiatan seni yang menjadi ikon di Kabupaten Situbondo yaitu Panggung Seni Terbuka (PST) yang saat ini telah memasuki tahun kelima. Acara yang digelar setiap malam Minggu ini menampilkan komunitas-komunitas seni musik baik tradisional maupun modern secara bergantian.

”PST ini mendapat apresiasi langsung dari Wakil Gubernur Jawa Timur karena saat pandemi Dewan Kesenian Situbondo bisa tetap berkegiatan melalui PST meski dilaksanakan secara online. Padahal, di kabupaten/kota yang lain tiarap semua, tapi kami di Situbondo tetap berkesenian,” terang Jeffri, Selasa (1/3).

Baca Juga :  FKUB Sosialisasikan Moderasi Beragama pada Pemuda-Pemudi

Pria yang menjabat sebagai Sekretaris DKS tersebut menyebutkan, yang membuat dirinya bangga adalah PST secara tidak langsung juga mendukung terhadap tumbuh dan berkembangnya usaha UMKM di Kota Santri. Pedagang-pedagang kaki lima (PKL) mengaku omzetnya mengalami peningkatan saat PST digelar.

Selain PST, lanjut Jeffri, banyak kegiatan kesenian lainnya yang dilakukan DKS untuk menghidupkan iklim berkesenian. Antara lain pameran seni rupa, penampilan teater, lomba karya cipta lagu Situbondoan. Pihaknya juga merangkul komunitas-komunitas kesenian. Misalnya komunitas lukis cat air dan komunitas Sokma Katon, yaitu kumpulan perupa-perupa di Kabupaten Situbondo. ”Setidaknya komunitas yang hampir tidak diketahui keberadaannya mulai kami rangkul kembali agar tidak hilang ditelan masa,” kata Bang Je, sapaan akrabnya.

Baca Juga :  Terguling Dua Kali, Fortuner Hantam Motor

Tak hanya itu, saat ini DKS sudah menerbitkan dua buku tentang seni dan budaya di Kabupaten Situbondo. Harapannya, pengetahuan-pengetahuan itu tak lekang oleh waktu. Sehingga, bisa tetap diketahui oleh generasi-generasi mendatang. ”Untuk buku yang ketiga masih proses, kali ini kita menyusun buku tentang sejarah Situbondo. Doakan saja semoga bisa segera rampung dan terbit,” pungkas bapak tiga anak ini. (hum/pri/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/