SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Sebanyak sembilan orang pejabat tinggi di lingkungan Pemkab Situbondo dinyatakan lolos seleksi asessment untuk mengisi sejumlah kursi kosong kepala dinas. Yakni, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes).
Sembilan orang yang sudah dinyatakan lolos tes di antaranya Ir. Timbul Surjanto (Kepala Bagian Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam), Kiptiyah Rikawati (Sekretaris Bappeda) Puguh Wardoyo (Sekretaris Disdikbud) ketiganya memperebutkan kursi kepala Dinsos. Sedangkan Srui Hartanto (Kepala Bagian Umum Sekretaris Daerah) Drs. Ec. Imam Macbub Ansori, serta Slamet Muryanto (Camat Suboh) berpeluang sebagai calon Kepala BPBD. Sementara dr. Sandy Wardoyo (Direktur RSUD Asembagus) Rina Widharnarini (Sekretaris Dinkes) Iwan Yudianto (Kepala Bidang Keuangan di RSUD dr. Abdoer Rahem merupakan calon kepala Dinkes.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Situbondo, Samsuri mengatakan, hasil seleksi rekrutmen tiga kepala dinas sudah selesai. Selanjutnya, pejabat yang lolos tersebut tinggal menunggu keputusan Bupati Situbondo.
“Untuk tahap penjaringan calon kepala dinas sudah selesai Selasa lalu. Hasilnya penilaian tes tersebut sudah diserahkan kepada Bupati Situbondo, Dr. Karna Suswandi,” ujarnya, saat dikonfirmasi melalui via pesan WhatsApp, Jumat (30/12/22).
Selain itu, Samsuri mengatakan, jumlah peserta yang mendaftar sebagai calon kepala dinas cukup banyak. Hanya saja saat melaksanakan beberapa tes ada yang belum lolos. “Ada puluhan pegawai yang mendaftar. Tapi sebagian orang masih belum lolos,” jelasnya.
Kata dia, proses penjaringan calon kepala dinas tidak mudah. Tim panitia seleksi (Pansel) selektif untuk menentukan para peserta bisa lolos atau tidak. “Ada beberapa penilaian yang harus dipenuhi oleh peserta. Seperti Penilaian kompetensi, profesionalitas dan kapabilitas serta rekam jejak peserta dlm tes wawancara,” ungkapnya.
Lebih lanjut Samsuri mengatakan, peserta wajib melakukan presentasi makalah sesuai dengan jabatan yang dipilih. Ini dilakukan untuk mengukur kemampuan diri ketika terpilih sebagai kepala dinas. “Paparan makalah yang dilakukan secara objektif oleh semua pendaftar untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka terhadap tugas baru yang akan dikerjakan setelah terpilih,” pungkasnya. (wan/pri)