SITUBONDO – Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto juga datang dalam kegiatan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 diisi dengan bersih-bersih sampah di sepanjang destinasi wisata Grand Pathek.
Bupati Dadang menyoroti persoalan sampah bukan hal yang mudah untuk diatasi. Karena itu, perlu melibatkan semua elemen masyarakat dalam penanganannya. Tidak terkecuali tokoh agama, ulama, masyarakat dan pihak-pihak lain yang peduli dengan kebersihan lingkungan.
Lebih lanjut, bupati menjelaskan, sampah juga bisa menjadi ladang mata pencarian masyarakat. Jika dikelola dengan profesional, maka akan bernilai ekonomis. Seperti bisa dijadikan sebagai pupuk organik.
“Untuk memberikan edukasi penanganan sampah, pemerintah sudah menyelenggarakan berbagai lomba yang bertemakan pengelolaan sampah, mulai tingkat RT, desa, kecamatan hingga kabupaten. Namun demikian kita akan terus mengedukasi masyarakat agar lebih memanfaatkan sampah sebagai mata pencarian tambahan, ” ujarnya.
Bupati dua periode itu berharap kepada masyarakat Situbondo agar peduli dengan kebersihan lingkungan. Terutama di tempat-tempat wisata. “Dengan bersihnya kawasan wisata dari sampah-sampah, maka akan menunjang tahun kunjungan wisata 2019,” pungkasnya.
Kepala DLH Provinsi Jawa Timur, Diah Susilowati mengatakan, kegiatan tersebut mengacu pada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup. Kata dia, daerah-daerah diminta untuk mengadakan kegiatan berupa bersih-bersih lingkungan. “Tujuannya, untuk meningkatkan lingkungan bersih, baik lingkungan laut, gunung, dan lingkungan lainnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak kepada masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar. “Jika masyarakat sudah peduli dengan sampah, maka secara otomatis lingkungan yang ada disekitarnya akan bersih dan sehat,” tambahnya.
Kegiatan bersih-bersih kemarin dipusatkan di obyek wisata Grand Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan sepanjang satu kilometer. Selain komunitas peduli lingkungan, dilibatkan juga warga sekitar sebanyak 250 orang. (bib/pri)