SINGOJURUH – Jumlah relawan dan bantuan untuk para warga yang terdampak banjir terus berdatangan di Kecamatan Singojuruh. Salah satunya adalah Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) yang ada di Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. IAIDA menerjunkan sejumlah mahasiswa dan dosennya ke lokasi banjir untuk membagikan bantuan dan membantu membersihkan sisa banjir kemarin (28/6).
Kegiatan yang dilakukan oleh IAIDA tersebut sebenarnya sudah dimulai hari Sabtu lalu (22/6). Kegiatan itu dimulai dari membangun pos bantuan yang ditempatkan di halaman Masjid Nurul Jadid di Dusun Bangunrejo, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.
Kegiatan ini diawali dengan membagikan bantuan berupa sembako, mi instan, dan lainnya. Bukan hanya itu, sejumlah pakaian dan makanan siap saji juga disediakan untuk warga terdampak banjir.”Kita siapkan pos bantuan dan dapur umum yang bergabung dengan Dinas Sosial (Dinsos),” ujar Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling Islam Afif Mahmudi.
Afif mengatakan, dalam setiap harinya IAIDA menerjunkan 20 orang mahasiswa, lima dosen, dan lima karyawan. Mereka membantu membersihkan sisa material dan menyiapkan makanan siap saji untuk warga. ”Yang stand by di pos ada 10 orang, sehingga saat ada emergency warga mereka bisa membantu,” katanya.
IAIDA juga sudah membagikan bantuan berupa 18 dos mi instan, delapan karung beras yang berisi 25 kg, pakaian, dan bahan makanan lainnya. Semua barang tersebut dibeli dari dana hasil penggalangan dari karyawan dan dosen IAIDA. ”Ini beli bukan dengan uang penggalangan dana di pinggir jalan,” guraunya.
Sedangkan untuk membantu membersihkan sisa banjir bandang tersebut, IAIDA sudah membawa pembersih sendiri seperti cargo, sekop, dan cangkul. ”Minimal kegiatan ini bisa mengurangi beban yang diderita oleh masyarakat yang terdampak banjir,” ungkapnya.
Pada kegiatan kemarin (28/6), Wakil Rektor II IAIDA Mamukah juga hadir di lokasi untuk membantu membersihkan sisa banjir. Bahkan, Wakil Rektor II juga tampak menghibur anak kecil yang juga terkena dampak banjir bandang tersebut. ”Kita lakukan sebisanya kita. Setiap harinya kita akan terus menerjunkan sejumlah mahasiswa. Bahkan, para dosen lainnya juga akan terjun ke lokasi,” terangnya.