POHON berukuran besar di pinggir jalan raya Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru rawan roboh. Pohon jenis angsana itu sempat pecah akibat terjangan angin puting beliung pada Sabtu (25/2).
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Ismanto Untung mengatakan kondisi pohon itu sudah mengkhatirkan. “Dengan badan jalan tidak ada satu meter, sangat berbahaya kalau sampai roboh,” katanya Minggu (26/2).
Apalagi, terang dia, setelah diterpa angin kencang, bagian bawah pohon berdiameter 80 centimeter dengan tinggi sekitar 40 meter itu sudah retak, dan kulit pohonnya mengelupas. “Ini (pohon) jenis sono (angsana). “Kena puting beliung sampai hampir roboh,” ujarnya.
Karena nyaris roboh itu, terang dia, banyak warga yang mengusulkan pohon itu segera dipotong agar tidak membahayakan. “Sebelumnya sudah sempat diadukan warga ke pengurus RT, karena dianggap membahayakan,” ungkapnya.
Hanya saja, lanjut dia, lokasi pohon yang berada di pinggir jalan nasional dan berdekatan dengan tiang Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), pemangkasan pohon harus mengantongi izin Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DPUCKPP) Provinsi Jawa Timur. “Tidak boleh asal potong,” ucapnya.
Mendapat laporan dari warga itu, Ismanto mengaku sudah melapor ke DPUCKPP Provinsi Jatim. Pihak PU masih akan melakukan rekap jumlah pohon yang rawan tumbang, dan harus segera dieksekusi. “Katanya mau direkap dulu, baru akan dipotong,” tandasnya.
Ismanto mengaku sudah memiliki data pohon yang rawan tumbang dan harus segera dipangkas. Data itu, Di Desa Kajarharjo ada dua pohon. “Ada pohon mangga mati yang rawan tumbang,” ungkapnya seraya menyebut pohon itu juga di pinggir jalan.(sas/abi)