24 C
Banyuwangi
Monday, June 5, 2023

Pasar Subuh Genteng Diobrak

GENTENG-Pedagang subuh yang banyak jualan di pinggir Jalan Gajah Mada, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, te­patnya di depan pasar induk Gen­­teng, diobrak oleh petugas dari Satpol PP Kecamatan Genteng, Rabu dini hari (24/1). 

Tindakan tegas dari petugas penertiban itu, dilakukan karena banyak para pedagang menggu­nakan jalan di pusat kota sebagai tempat jualan. Mereka itu mulai jualan sejak pukul 00.00 hingga Subuh. “Keberadaan para peda­gang itu mengganggu arus lalu lintas,” cetus Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Genteng, Andik Sukarno. 

Sebelum melakukan penertiban, para petugas dari Satpol PP itu menyanggong para pedagang di sekitar lokasi yang sering dibuat mangkal. Upaya persuasif dila­kukan demi ketertiban dan ke­indahan jalan utama, serta kelan­caran lalu lintas. “Kita minta me­reka berjualan di dalam pasar, agar terlihat tertib dan lancar,” katanya.

Baca Juga :  Sapi dari Jember Diperiksa, Pasar Hewan Sepi

Dalam melaksanakan tugasnya, terang dia, petugas melakukan pendekatan secara personal. Sehingga, para pedagang bisa  mengikuti arahan dengan baik untuk menggelar dagangannya di tempat yang telah ditentukan. Dalam penertiban itu, petugas Satpol PP juga tidak akan menyita barang dagangan milik para pedagang. “Barang tidak kita sita, kita tertibkan secara baik-baik,” ucapnya.

Untuk memastikan lokasi jalan raya steril, Andik mengaku pener­tiban ini akan dilakukan secara berkala. Untuk pelaksanaannya, akan melihat kondisi dan hasil dari penertiban pertama ini. “Akan kita lakukan secara berkala,” sebutnya.

Untuk saat ini, masih kata dia, prioritas dalam penertiban dila­kukan di daerah Pasar Genteng, meski di sejumlah titik mulai ber­munculan pasar tumpah. “Prioritas di Pasar Genteng karena sering menimbulkan kemacetan,” terangnya.

Baca Juga :  Arena Kontes Ayam Dikeluhkan Warga

Sementara itu, salah satu pe­dagang keliling, Rudi Hartono, 32, yang biasa belanja di pasar su­buh mengungkapkan secara pribadi tidak mengalami masalah dengan penertiban ini. Hanya saja, pasar yang ramai itu karena jumlah pedagang memang banyak. Tidak hanya itu, mereka melakukan transaksi di pinggir jalan karena lebih praktis dan mudah. 

“Tumpah ruah karena yang jualan banyak, dan lokasinya men­dukung dengan banyaknya lampu,” ungkapnya. (*)

GENTENG-Pedagang subuh yang banyak jualan di pinggir Jalan Gajah Mada, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, te­patnya di depan pasar induk Gen­­teng, diobrak oleh petugas dari Satpol PP Kecamatan Genteng, Rabu dini hari (24/1). 

Tindakan tegas dari petugas penertiban itu, dilakukan karena banyak para pedagang menggu­nakan jalan di pusat kota sebagai tempat jualan. Mereka itu mulai jualan sejak pukul 00.00 hingga Subuh. “Keberadaan para peda­gang itu mengganggu arus lalu lintas,” cetus Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Genteng, Andik Sukarno. 

Sebelum melakukan penertiban, para petugas dari Satpol PP itu menyanggong para pedagang di sekitar lokasi yang sering dibuat mangkal. Upaya persuasif dila­kukan demi ketertiban dan ke­indahan jalan utama, serta kelan­caran lalu lintas. “Kita minta me­reka berjualan di dalam pasar, agar terlihat tertib dan lancar,” katanya.

Baca Juga :  Warga Korban Banjir Minta Pemerintah Beri Perhatian Khusus

Dalam melaksanakan tugasnya, terang dia, petugas melakukan pendekatan secara personal. Sehingga, para pedagang bisa  mengikuti arahan dengan baik untuk menggelar dagangannya di tempat yang telah ditentukan. Dalam penertiban itu, petugas Satpol PP juga tidak akan menyita barang dagangan milik para pedagang. “Barang tidak kita sita, kita tertibkan secara baik-baik,” ucapnya.

Untuk memastikan lokasi jalan raya steril, Andik mengaku pener­tiban ini akan dilakukan secara berkala. Untuk pelaksanaannya, akan melihat kondisi dan hasil dari penertiban pertama ini. “Akan kita lakukan secara berkala,” sebutnya.

Untuk saat ini, masih kata dia, prioritas dalam penertiban dila­kukan di daerah Pasar Genteng, meski di sejumlah titik mulai ber­munculan pasar tumpah. “Prioritas di Pasar Genteng karena sering menimbulkan kemacetan,” terangnya.

Baca Juga :  Warga Teriak Dikira Ada Maling, Batu Besar Geser 100 Meter

Sementara itu, salah satu pe­dagang keliling, Rudi Hartono, 32, yang biasa belanja di pasar su­buh mengungkapkan secara pribadi tidak mengalami masalah dengan penertiban ini. Hanya saja, pasar yang ramai itu karena jumlah pedagang memang banyak. Tidak hanya itu, mereka melakukan transaksi di pinggir jalan karena lebih praktis dan mudah. 

“Tumpah ruah karena yang jualan banyak, dan lokasinya men­dukung dengan banyaknya lampu,” ungkapnya. (*)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/