23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Korban Banjir Kalibaru Tagih Janji Gubernur Soal Beli Tanah Warga

KALIBARU, Jawa Pos Radar Genteng – Negosiasi antara Pemkab Banyuwangi dengan PTPN XII untuk melepas lahan Hak Guna Usaha (HGU) di Perkebunan Jatirono, belum membuahkan hasil. Tanah yang diproyeksikan tempat relokasi rumah warga Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru yang terdampak banjir bandang itu masih tidak jelas.

Lambatnya negoisasi itu, membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibaru Wetan dibuat kerepotan. Warga terus menanyakan kapan relokasi korban banjir seperti yang pernah dijanjikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menemui korban banjir pada Rabu (9/11/2022) itu dilaksanakan. “Kita akan kirim surat pada Ibu Gubernur,” cetus Kepala Desa (Kades) Kalibaru Wetan, Muhammad Taufiq, Minggu (22/1).

Kades mengaku untuk rencananya ini sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kecamatan Kalibaru. Dalam suratnya itu, meminta gubernur membeli tanah warga untuk dijadikan lokasi baru pemukiman korban banjir. “Tanah HGU tidak kunjung ada kejelasan,” ujarnya.

Baca Juga :  Dapur Umum Akan Ditutup, Warga Berharap Relokasi Segera Dimulai

Menurut Kades, saat menemui para korban banjir itu Gubernur Khofifah sempat menyinggung rencana membeli tanah milik warga untuk dijadikan pemukiman warga. ‘Saya mau menagih Ibu Gubernur,” ungkapnya.

Terkait tanah mana yang akan diajukan untuk dibeli Gubernur, Kades menyampaikan sudah memiliki bidikan. Hanya saja, ia masih belum mau menyebut lokasi itu. “Lokasinya di sebelah barat tanah HGU milik kebun, tapi di seberang sungai (Iyas),” terangnya.

Pemilik tanah itu, jelas dia, sudah siap menjual tanahnya agar bisa dijadikan pemukiman baru untuk warga yang menjadi korban banjir. “Pemilik tanah sudah ok, saya akan kirim surat pada Gubernur untuk nagih janji,” tandasnya.

Seperti diberitakan harian ini  sebelumnya, banjir bandang menerjang lima desa yang ada di wilayah Kecamatan Kalibaru, Kamis malam (4/11). Kelima desa itu, Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon, Kalibaru Manis, Banyuanyar, dan Desa Kajarharjo. Air yang memporak-porandakan perumahan warga itu, juga masuk ke Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Di desa ini, sedikitnya 100 pemakaman umum rusak diterjang banjir.

Baca Juga :  Pengelola Wisata Pasrah Penerapan PPKM Level 3 Nataru

Dari enam desa yang terkena banjir itu, yang paling parah di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru. Di daerah itu, ada 150 kepala keluarga (KK) terdampak dan 35 rumah warga hanyut terbawa derasnya arus Sungai Iyas yang meluap. “Banjir mulai terjadi sekitar pukul 19.00,” terang Agus, 40, salah satu warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan yang rumahnya hanyut.(sas/abi)

KALIBARU, Jawa Pos Radar Genteng – Negosiasi antara Pemkab Banyuwangi dengan PTPN XII untuk melepas lahan Hak Guna Usaha (HGU) di Perkebunan Jatirono, belum membuahkan hasil. Tanah yang diproyeksikan tempat relokasi rumah warga Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru yang terdampak banjir bandang itu masih tidak jelas.

Lambatnya negoisasi itu, membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibaru Wetan dibuat kerepotan. Warga terus menanyakan kapan relokasi korban banjir seperti yang pernah dijanjikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menemui korban banjir pada Rabu (9/11/2022) itu dilaksanakan. “Kita akan kirim surat pada Ibu Gubernur,” cetus Kepala Desa (Kades) Kalibaru Wetan, Muhammad Taufiq, Minggu (22/1).

Kades mengaku untuk rencananya ini sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kecamatan Kalibaru. Dalam suratnya itu, meminta gubernur membeli tanah warga untuk dijadikan lokasi baru pemukiman korban banjir. “Tanah HGU tidak kunjung ada kejelasan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pakar Bicara Pemicu Banjir Kalibaru; Dulu Agroforesti, Kini Berganti Tebu

Menurut Kades, saat menemui para korban banjir itu Gubernur Khofifah sempat menyinggung rencana membeli tanah milik warga untuk dijadikan pemukiman warga. ‘Saya mau menagih Ibu Gubernur,” ungkapnya.

Terkait tanah mana yang akan diajukan untuk dibeli Gubernur, Kades menyampaikan sudah memiliki bidikan. Hanya saja, ia masih belum mau menyebut lokasi itu. “Lokasinya di sebelah barat tanah HGU milik kebun, tapi di seberang sungai (Iyas),” terangnya.

Pemilik tanah itu, jelas dia, sudah siap menjual tanahnya agar bisa dijadikan pemukiman baru untuk warga yang menjadi korban banjir. “Pemilik tanah sudah ok, saya akan kirim surat pada Gubernur untuk nagih janji,” tandasnya.

Seperti diberitakan harian ini  sebelumnya, banjir bandang menerjang lima desa yang ada di wilayah Kecamatan Kalibaru, Kamis malam (4/11). Kelima desa itu, Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon, Kalibaru Manis, Banyuanyar, dan Desa Kajarharjo. Air yang memporak-porandakan perumahan warga itu, juga masuk ke Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Di desa ini, sedikitnya 100 pemakaman umum rusak diterjang banjir.

Baca Juga :  DPRD Desak Percepatan Evaluasi Alih Fungsi Lahan di Kalibaru

Dari enam desa yang terkena banjir itu, yang paling parah di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru. Di daerah itu, ada 150 kepala keluarga (KK) terdampak dan 35 rumah warga hanyut terbawa derasnya arus Sungai Iyas yang meluap. “Banjir mulai terjadi sekitar pukul 19.00,” terang Agus, 40, salah satu warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan yang rumahnya hanyut.(sas/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/