30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Tenggelam di Sungai, Bocah SMP Meregang Nyawa

TEGALSARI, Jawa Pos Radar Genteng – Nasib malang menimpa Nabil Mahendra Faulensi, 14, asal Dusun Padangbulan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi. Siswa kelas VII SMP itu meregang nyawa usai tenggelam di Sungai Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Selasa (20/12) sekitar pukul 14.00.

Nabil yang ternyata tidak cakap berenang itu tenggelam saat mandi bersama dua teman sekolahnya, Dimas, 13, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro; dan Halim Nanda, 13, asal Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro. “Ketiganya mandi di sungai. Korban ternyata tidak bisa berenang,” kata Kapolsek Tegalsari, AKP Pudji Wahyono kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Peristiwa tersebut bermula saat Nabil dan dua temannya tersebut baru pulang dari kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolahnya pada sekitar pukul 12.00. “Ketiganya baru pulang Pramuka. Mereka bersekolah di SMP 1 Tegalsari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jadi Rumah Aneka Jenis Capung

Sepulang dari pramuka itu, Nabil dan Halim kemudian mampir di rumah Dimas yang tidak jauh dari Sungai Blokagung. “Biasanya mereka memang sering bermain di rumah Dimas. Saat itu, ketiganya bermain perahu-perahuan dari daun di sungai Blokagung,” tandas AKP Pudji Wahyono.

Puas bermain perahu buatan dari daun dan kertas, terang Pudji, ketiganya kemudian memutuskan mandi di sungai sedalam dua meter tersebut. “Asyik mandi, tiba-tiba Nabil tenggelam dan tidak bisa menyelamatkan diri. Dua rekannya kemudian teriak minta tolong,” tutur Pudji.

Warga yang berdatangan langsung pencarian. Tubuh Nabil ditemukan warga sekitar 30 menit kemudian. Nabil ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi kejadian kecelakaan (LKK). “Mandinya di barat jembatan. Korban ditemukan 50 meter ke arah timur. Tepatnya di sebelah timur jembatan,” tandasnya.

Baca Juga :  Polisi Bongkar Gas Elpiji Oplosan di Bangorejo

Setelah berhasil ditemukan, warga kemudian melarikan Nabil ke Puskesmas Tegalsari. Namun sayang, baru sekitar lima menit mendapat perawatan, petugas medis menyatakan korban sudah meninggal dunia. “Kemungkinan sudah meninggal saat di sungai. Namun karena tubuhnya masih hangat, tetap diupayakan,” cetusnya.

Kapolsek menyebut pihak keluarga sudah menerima kejadian itu sebagai sebuah musibah. “Mereka (keluarga) menolak otopsi. Sekitar pukul 15.00 WIB keluarga korban membawa jenazah Nabil ke rumah duka untuk kemudian dimakamkan,” pungkasnya. (sas/als)

TEGALSARI, Jawa Pos Radar Genteng – Nasib malang menimpa Nabil Mahendra Faulensi, 14, asal Dusun Padangbulan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi. Siswa kelas VII SMP itu meregang nyawa usai tenggelam di Sungai Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Selasa (20/12) sekitar pukul 14.00.

Nabil yang ternyata tidak cakap berenang itu tenggelam saat mandi bersama dua teman sekolahnya, Dimas, 13, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro; dan Halim Nanda, 13, asal Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro. “Ketiganya mandi di sungai. Korban ternyata tidak bisa berenang,” kata Kapolsek Tegalsari, AKP Pudji Wahyono kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Peristiwa tersebut bermula saat Nabil dan dua temannya tersebut baru pulang dari kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolahnya pada sekitar pukul 12.00. “Ketiganya baru pulang Pramuka. Mereka bersekolah di SMP 1 Tegalsari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Antisipasi Banjir, Pemkab Berencana Bangun Jogging Track di Tepi Sungai Kalilo

Sepulang dari pramuka itu, Nabil dan Halim kemudian mampir di rumah Dimas yang tidak jauh dari Sungai Blokagung. “Biasanya mereka memang sering bermain di rumah Dimas. Saat itu, ketiganya bermain perahu-perahuan dari daun di sungai Blokagung,” tandas AKP Pudji Wahyono.

Puas bermain perahu buatan dari daun dan kertas, terang Pudji, ketiganya kemudian memutuskan mandi di sungai sedalam dua meter tersebut. “Asyik mandi, tiba-tiba Nabil tenggelam dan tidak bisa menyelamatkan diri. Dua rekannya kemudian teriak minta tolong,” tutur Pudji.

Warga yang berdatangan langsung pencarian. Tubuh Nabil ditemukan warga sekitar 30 menit kemudian. Nabil ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi kejadian kecelakaan (LKK). “Mandinya di barat jembatan. Korban ditemukan 50 meter ke arah timur. Tepatnya di sebelah timur jembatan,” tandasnya.

Baca Juga :  Diguyur Hujan Ringan, Pohon Sengon Tumbang Timpa Warung

Setelah berhasil ditemukan, warga kemudian melarikan Nabil ke Puskesmas Tegalsari. Namun sayang, baru sekitar lima menit mendapat perawatan, petugas medis menyatakan korban sudah meninggal dunia. “Kemungkinan sudah meninggal saat di sungai. Namun karena tubuhnya masih hangat, tetap diupayakan,” cetusnya.

Kapolsek menyebut pihak keluarga sudah menerima kejadian itu sebagai sebuah musibah. “Mereka (keluarga) menolak otopsi. Sekitar pukul 15.00 WIB keluarga korban membawa jenazah Nabil ke rumah duka untuk kemudian dimakamkan,” pungkasnya. (sas/als)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/