GAMBIRAN, Jawa Pos Radar Genteng – Tradisi ziarah makam menjelang Ramadan, jadi berkah bagi penjual bunga tabur yang banyak ditemukan di sekitar tempat pemakaman umum (TPU) Bonawi di Jalan Juanda, Dusun Petahunan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Senin (20/3).
Salah satu pedagang bunga, Sumarti, 55, asal Dusun Yosowinangun, Desa Jajag, mengaku mulai mendirikan lapak untuk jualan bunga sejak Minggu (19/3). “Saya mulai H-4 Ramadan sudah jualan bunga tabur,” katanya.
Sumarti tidak setiap hari jualan bunga tabur. Ibu rumah tangga ini hanya menjual bunga untuk nyekar ke makam menjelang Ramadan. “Jualan bunga kalau mau bulan puasa saja,” cetusnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Bunga tabur yang dijual oleh Sumarti itu dibungkus dengan daun pisang berukuran kecil. Satu bungkusnya dijual Rp 2 ribu. “Satu bungkus itu isinya bunga kantil, mawar, dan daun pandan, harganya Rp 2 ribu,” terangnya.
Bunga tabur yang dijual ini, jelas dia, dibeli dari pasar. Tapi, juga ada yang dari kebunnya sendiri. Sampai H-4 Ramadan, pembeli bunga masih belum ramai. “Biasanya orang banyak yang nyekar itu mulai H-2 puasa,” ungkapnya.
Tidak hanya ramai peziarah, Sumarti menyebut mendekati Ramadan penjual bunga di depan TPU Bonawi, Dusun Petahunan, Desa Jajag itu biasanya juga meningkat. “Hari ini (kemarin) baru tiga orang, besok (hari ini) penjual bunga tabur biasanya mulai banyak,” ujarnya.
Ditanya hasil jualan bunga, Sumarti menyampaikan pendapatannya tidak pasti. Bila mendekati Ramadan ini, biasanya per hari mendapat Rp 100 ribu. “Tidak terlalu besar, tapi cukup untuk memberi uang saku cucu saat Lebaran,” kata nenek lima cucu itu.(gas/abi)