SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Aksi perampokan terjadi di jalan raya Dusun Derwono, Desa Balak, Kecamatan Songgon, pada Rabu (18/1) sekitar pukul 20.30. Para pelaku yang diketahui berjumlah empat orang, menghadang mobil pikap Mitsubishi pengantar ayam yang disopiri Aswadi, 27, warga Dusun Sukomukti, Desa Kebaman, Kecamatan Srono dengan kernet Slamet Wahyudi, 34, warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono.
Dalam perampokan itu, empat pelaku yang naik dua motor dengan membawa parang itu berhasil membawa kabur dompet milik Aswadi yang berisi sejumlah surat penting dan uang Rp 100 ribu. Selain itu, perampok juga membawa kabur tas warna merah berisi uang Rp 15 juta. “Saat kejadian korban ini akan pulang,” terang Kapolsek Songgon, AKP Eko Darmawan.
Dari keterangan saksi, terang Kapolsek, aksi perampokan itu terjadi sekitar pukul 20.30. Saat itu, Aswadi bersama Slamet dengan naik mobil pikap Mitsubishi dengan nomor polisi P 8097 VG, baru mengantar ayam potong di Desa Balak. Sesampai di jalan raya Dusun Derwono yang berbatasan dengan Dusun Cemoro, Desa Balak, dihadang oleh empat orang tak dikenal. “Pelaku empat orang, salah satunya perempuan,” jelasnya.
Saat menghadang korban, jelas dia, kawanan pelaku yang naik dua motor itu, salah satunya turun dari motor. Lelaki itu, mendekati sopir dan langsung mematikan kontak mobil. “Perampok itu menaruh parang di leher Aswadi,” ungkapnya.
Aswadi berusaha menangkis parang dengan tangan kiri. Tapi sial, tangannya terluka cukup serius. Berbarengan dengan itu, pelaku lain masuk dari pintu sebelah kiri dan sempat memukuli Slamet. “Pelakunya mengambil paksa tas warna merah berisi uang Rp 15 juta,” katanya.
Usai mengambil tas berisi uang Rp 15 juta, terang Kapolsek, pelaku ini selanjutnya meminta paksa dompet Aswadi. Dengan membawa tas dan dompet, kawanan perampok itu kabur ke arah timur jurusan Kecamatan Rogojampi. “Pelaku tidak pakai cadar,” ujarnya.
Ditinggal kabur para perampok, Aswadi dan Slamet meluncur ke Polsek Songgon untuk melaporkan kejadian yang baru dialami. Saat di polsek itu, Slamet menderita luka memar di pipi dan bibir akibat pukulan. “Aswadi mengalami luka terbuka sepanjang 10 cm di lengan kiri, dan dirawat di Puskesmas Songgon,” bebernya.
Kapolsek mengaku masih melakukan penyelidikan terkait dugaan perampokan ini. Di lokasi kejadian, biasanya sekitar pukul 20.30 itu masih ramai. “Lokasinya berdekatan dengan perumahan penduduk,” jelasnya.
Meski kejadian ini pukul 20.30, korban datang ke polsek untuk melaporkan kasus perampokan ini sekitar pukul 01.00. Tas warna merah berisi uang Rp 15 juta, ditemukan pagi hari berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. “Uangnya sudah tidak ada, tinggal tas saja,” cetusnya.
Untuk penyelidikan kasus ini, Kapolsek mengaku telah memeriksa CCTV di rumah makan Maharrani. Tapi, tidak ditemukan rekaman dua motor yang dinaiki pelaku saat kabur ke arah timur. “Akan kami selidiki terus,” janjinya.(cw3/abi)