KALIBARU, Jawa Pos Radar Genteng – Dapur umum di posko banjir bandang di Kantor Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru telah ditutup. Untuk memenuhi kebutuhan makan warga yang menjadi korban banjir pada Kamis malam (3/11), dibuatkan dapur mandiri di RW 5 dan RW 7, Kamis (17/11).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Mujito mengatakan pemindahan dapur umum ke RW 5 dan RW 7 itu, u dilakukan agar dapur umum bisa dikelola warga secara mandiri. “Juga biar dekat dengan lokasi (bencana),” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.
Menurut Mujito, penutupan dapur umum di posko kantor Desa Kalibaru Wetan, dan diganti dapur mandiri, agar masyarakat yang terdampak banjir bisa segera mandiri seperti biasa dalam menjalani kehidupannya. “Tetap tidak dilepas begitu saja, bahan makanan tetap dari posko,” katanya seraya menyebut kebutuhan kompor sudah tercukupi.
Dengan dibuat dapur mandiri, lanjut dia, warga akan bisa memilih menu masakan sendiri, tidak seperti saat masakan dibuat di dapur umum. “Mungkin bosen kalau makan dari masakan yang dibuat di dapur umum,” cetusnya
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, Ismanto mengatakan bahan makanan setiap hari disuplai dari posko utama yang kini dikelola oleh Pemerintahan Desa (Pemdes) Kalibaru Wetan. “Bahan logistik hasil bantuan dari berbagai pihak sudah diserahkan ke Pemdes Kalibaru Wetan,” ucapnya.
Ismanto mengaku setiap pagi menyalurkan bahan mentah untuk bisa dimasak oleh warga yang terdampak banjir di dapur mandiri. “Setiap pagi, kecap, minyak, beras, mie, dan lainnya kita suplai, sehari satu kali,” jelasnya.
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, banjir bandang menerjang lima desa yang ada di wilayah Kecamatan Kalibaru, Kamis malam (3/11). Kelima desa itu, Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon, Kalibaru Manis, Banyuanyar, dan Desa Kajarharjo. Air yang memporak-porandakan perumahan warga itu, juga masuk ke Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Di desa ini, sedikitnya 100 makam rusak diterjang banjir.
Dari enam desa yang terkena banjir itu, yang paling parah di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru. Di daerah itu, ada 150 kepala keluarga (KK) terdampak dan 45 rumah warga hanyut terbawa derasnya arus Sungai Iyas yang meluap. “Banjir mulai terjadi sekitar pukul 19.00,” terang Agus, 40, salah satu warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan yang rumahnya hanyut.(sas/abi)