25.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Galian C Ditutup Paksa Warga, Ekskavator Diangkut Truk

RADAR GENTENG – Aksi penutupan jalan yang dilakukan warga Dusun Krajan 1, Desa/Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, membuahkan hasil. Sekitar pukul 11.30, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Tegalsari memastikan penutupan galian C di Dusun Bulurejo, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, Jumat (17/3).

Penutupan galian C itu, dilakukan setelah Forpimka Tegalsari menemui pihak penambang dan negoisasi sempat alot. “Pihak penambang akhirnya bersedia menutup usahanya itu,” kata Kapolsek Tegalsari, Iptu Achmad Rudy.

Malahan, kata Kapolsek, penambang langsung mengangkut alat berat yang dipakai mengeruk bukit di lahan milik warga itu. “Siang ini (kemarin) juga sudah dibawa (ekskavator), warga tidak perlu khawatir buka lagi (tambang),” ungkapnya.

EVAKUASI: Ekskavator yang beroperasi di galian C Dusun Bulurejo, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, akhirnya diangkut pulang, Jumat (17/3). (Polsek Tegalsari untuk Radar Genteng)

Menurut Kapolsek, negoisasi yang dilakukan dengan pihak penambang sempat a lot karena berdalih mendapat izin dari tokoh masyarakat setempat. Dan itu menjadi senjata dalam mempertahankan usahanya. “Bilangnya seperti itu, tapi akhirnya dimentahkan warga,” terangnya.

Baca Juga :  Santri Tetap Percaya Diri

Kapolsek menjelaskan, aksi penolakan galian C itu tidak hanya dilakukan warga Desa Tegalsari dengan memblokade jalan. Warga yang ada di Desa Tegalrejo, pada Kamis dan Jumat (16-17/3) memprotes galian C itu dengan mendatangi lokasi penambangan. “Sejak kemarin (Kamis) warga sudah mendatangi lokasi tambang. Puncaknya hari ini, warga kembali datang dan akhirnya penambang mau menutup,” ucapnya.

Karena penambangan sudah ditutup, Kapolsek meminta warga membuka blockade jalan yang menghubungkan Desa Tegalsari dengan Desa Tegalrejo. “Blokade dibuka, agar masyarakat bisa melintas dengan normal kembali,” ungkapnya.

Salah satu perwakilan warga, Nur Kholiq, 49, mengaku bersyukur aksi yang dilakukan warga dua desa membuahkan hasil. “Alhamdulillah kalau ditutup, berarti tidak ada lagi dump truck bermuatan berat yang melintas jalan ini,” ucapnya.(sas/abi)

Baca Juga :  Putra Jaya Fastec Sediakan Alat Safety Lengkap

RADAR GENTENG – Aksi penutupan jalan yang dilakukan warga Dusun Krajan 1, Desa/Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, membuahkan hasil. Sekitar pukul 11.30, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Tegalsari memastikan penutupan galian C di Dusun Bulurejo, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, Jumat (17/3).

Penutupan galian C itu, dilakukan setelah Forpimka Tegalsari menemui pihak penambang dan negoisasi sempat alot. “Pihak penambang akhirnya bersedia menutup usahanya itu,” kata Kapolsek Tegalsari, Iptu Achmad Rudy.

Malahan, kata Kapolsek, penambang langsung mengangkut alat berat yang dipakai mengeruk bukit di lahan milik warga itu. “Siang ini (kemarin) juga sudah dibawa (ekskavator), warga tidak perlu khawatir buka lagi (tambang),” ungkapnya.

EVAKUASI: Ekskavator yang beroperasi di galian C Dusun Bulurejo, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, akhirnya diangkut pulang, Jumat (17/3). (Polsek Tegalsari untuk Radar Genteng)

Menurut Kapolsek, negoisasi yang dilakukan dengan pihak penambang sempat a lot karena berdalih mendapat izin dari tokoh masyarakat setempat. Dan itu menjadi senjata dalam mempertahankan usahanya. “Bilangnya seperti itu, tapi akhirnya dimentahkan warga,” terangnya.

Baca Juga :  37 Grup Band Adu Kreativitas di Panggung Student Jazz Blambangan

Kapolsek menjelaskan, aksi penolakan galian C itu tidak hanya dilakukan warga Desa Tegalsari dengan memblokade jalan. Warga yang ada di Desa Tegalrejo, pada Kamis dan Jumat (16-17/3) memprotes galian C itu dengan mendatangi lokasi penambangan. “Sejak kemarin (Kamis) warga sudah mendatangi lokasi tambang. Puncaknya hari ini, warga kembali datang dan akhirnya penambang mau menutup,” ucapnya.

Karena penambangan sudah ditutup, Kapolsek meminta warga membuka blockade jalan yang menghubungkan Desa Tegalsari dengan Desa Tegalrejo. “Blokade dibuka, agar masyarakat bisa melintas dengan normal kembali,” ungkapnya.

Salah satu perwakilan warga, Nur Kholiq, 49, mengaku bersyukur aksi yang dilakukan warga dua desa membuahkan hasil. “Alhamdulillah kalau ditutup, berarti tidak ada lagi dump truck bermuatan berat yang melintas jalan ini,” ucapnya.(sas/abi)

Baca Juga :  Kelelahan, Jemaah Haji Pilih Salat di Masjid Kotak

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/