30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Peternak Kambing Etawa Butuh Perhatian

SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Apa yang dilakukan warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, ini patut diapresiasi. Sebanyak 10 warga di kampung itu beternak kambing etawa untuk diperah susunya dan dijual, Rabu (18/1).

Budidaya ternak ini dianggap menjanjikan oleh sekelompok warga yang tergabug dalam kelompok sosial masyarakat tersebut. “Sejak 2019 kita sudah jalan (mulai beternak kambing etawa),” kata Imam Tobani, 39, salah satu peternak kambing etawa.

Menurut Tobani, saat ini harga susu kambing etawa mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per liter. Satu ekor kambing etawa yang siap perah, setiap harinya bisa menghasilkan satu hingga dua liter susu. “Saya punya delapan ekor kambing, tinggal dikalikan saja, tiap hari bisa menghasilkan berapa liter (susu),” terangnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Baca Juga :  Laporan Dicabut, Dukun Pengganda Uang Bebas

Meski dianggap menjanjikan, Tobani menyebut potensi itu masih belum mendapat sentuhan secara maksimal dari pemerintah. Masalah pemasaran, kerap membuat para peternak kebingungan. “Selama ini kami kerja sama dengan pengusaha dari Lumajang, susu perah hasil ternak dan warga lainnya dikirim ke sana,” paparnya.

Tidak jarang pabrik yang biasa menampung susu kambing etawa milik warga ini, kelebihan pasokan hingga susu kambing milik warga tidak sampai diambil. “Ini yang membuat bingung, kami harus memasarkan ke pasar lokal, sedangkan di sini belum begitu ramai,” cetusnya.

Sampai saat ini, lanjut dia, kelompok ternak dengan 10 anggota itu memiliki kambing perah bervariasi. Semua kambing etawa ini, jumlahnya 60 ekor. “Secara keseluruhan, setiap harinya mampu menghasilkan rata-rata 40 liter susu segar, kalau tidak ada pasar lain, kami kesulitan memasarkan,” cetusnya.

Baca Juga :  Kecapekan Anggota PPS Wonosobo Meninggal

Kepala Desa Jambewangi, Masykur mengapresiasai usaha yang dilakukan sekelompok warganya itu. Ia sudah mengetahui sejak lama budidaya ternak kambing etawa tersebut. “Sudah termonitor sejak lama, kami juga akan memberikan dukungan,” katanya.

Dukungan dari desa itu, masih kata Masykur, berupa bantuan mencarikan pasar yang cocok untuk susu kambing etawa milik warga tersebut. “Masalah pemasaran ini yang utama, setahu saya warga sampai tidak berani menambah jumlah ternak karena takut tidak bisa memasarkan susunya,” sebutnya.(sas/abi)

 

SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Apa yang dilakukan warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, ini patut diapresiasi. Sebanyak 10 warga di kampung itu beternak kambing etawa untuk diperah susunya dan dijual, Rabu (18/1).

Budidaya ternak ini dianggap menjanjikan oleh sekelompok warga yang tergabug dalam kelompok sosial masyarakat tersebut. “Sejak 2019 kita sudah jalan (mulai beternak kambing etawa),” kata Imam Tobani, 39, salah satu peternak kambing etawa.

Menurut Tobani, saat ini harga susu kambing etawa mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per liter. Satu ekor kambing etawa yang siap perah, setiap harinya bisa menghasilkan satu hingga dua liter susu. “Saya punya delapan ekor kambing, tinggal dikalikan saja, tiap hari bisa menghasilkan berapa liter (susu),” terangnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Baca Juga :  Laporan Dicabut, Dukun Pengganda Uang Bebas

Meski dianggap menjanjikan, Tobani menyebut potensi itu masih belum mendapat sentuhan secara maksimal dari pemerintah. Masalah pemasaran, kerap membuat para peternak kebingungan. “Selama ini kami kerja sama dengan pengusaha dari Lumajang, susu perah hasil ternak dan warga lainnya dikirim ke sana,” paparnya.

Tidak jarang pabrik yang biasa menampung susu kambing etawa milik warga ini, kelebihan pasokan hingga susu kambing milik warga tidak sampai diambil. “Ini yang membuat bingung, kami harus memasarkan ke pasar lokal, sedangkan di sini belum begitu ramai,” cetusnya.

Sampai saat ini, lanjut dia, kelompok ternak dengan 10 anggota itu memiliki kambing perah bervariasi. Semua kambing etawa ini, jumlahnya 60 ekor. “Secara keseluruhan, setiap harinya mampu menghasilkan rata-rata 40 liter susu segar, kalau tidak ada pasar lain, kami kesulitan memasarkan,” cetusnya.

Baca Juga :  Jalan di Jalur Mudik Lebaran Rusak

Kepala Desa Jambewangi, Masykur mengapresiasai usaha yang dilakukan sekelompok warganya itu. Ia sudah mengetahui sejak lama budidaya ternak kambing etawa tersebut. “Sudah termonitor sejak lama, kami juga akan memberikan dukungan,” katanya.

Dukungan dari desa itu, masih kata Masykur, berupa bantuan mencarikan pasar yang cocok untuk susu kambing etawa milik warga tersebut. “Masalah pemasaran ini yang utama, setahu saya warga sampai tidak berani menambah jumlah ternak karena takut tidak bisa memasarkan susunya,” sebutnya.(sas/abi)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/