31.3 C
Banyuwangi
Tuesday, May 30, 2023

Banyak Situs Kuno di Lereng Gunung Raung

GLENMORE – Wilayah Kecamatan Glenmore, termasuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Raung, karena lokasinya berada di sekitar lereng gunung berapi itu. Daerah lain yang termasuk rawan bencaba adalah Kecamatan Songgon, Sempu, dan Kalibaru.

Daerah di Kecamatan Glenmore yang berada di lereng Gunung Raung, itu Desa Bumiharjo. Desa ini berada persis di bawah Gunung Raung dengan jarak sekitar 17 kilometer dari puncak gunung. Di desa ini, selain warganya banyak yang bersentuhan dengan hutan, juga banyak sejumlah situs kuno.

Di antara situs kuno itu Pura Giri Mulya yang bersebelahan dengan Pura Minak Sumedhe atau  Dalem Sri Juru Raja Blambangan VIII, Pura Luhur Puncak Raung, Candi Agung Gumuk Kancil, Beji  Sumber Urip, dan Gua Batu Gantung yang dipercaya petilasan Maha Resi Markandeya, tokoh yang disebut penyebar Hindu pertama di Jawa. Selain itu, juga ada Antaboga yang ada di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore. “Tempat-tempat itu disucikan dan peninggalan kuno,” terang pemangku Pura Giri Mulya Desa Bumiharjo, Mangku Su Asa.

Baca Juga :  Kerugian Banjir Ditaksir Rp 5 M

Ditanya dampak yang timbul akibat erupsi Gunung Raung, Mangku Su Asa mengaku tidak tahu secara detil lokasi dan potensi jika erupsi Gunung Raung mengarah ke selatan. “Di sini ini zona merah atau zona apa, saya belum tahu, yang jelas sekarang aman,” ujarnya.

Mangku Su Asa mengaku belum pernah ada sosialisasi yang mendetail berkaitan KRB. Padahal, banyak warga dari luar daerah seperti Bali, menanyakan kondisi erupsi Gunung Raung. Umat Hindu Bali, rutin melakukan upacara dan kegiatan keagamaan di sejumlah situs yang ada di Desa Bumiharjo ini. “Orang Bali banyak yang bertanya, kami sampaikan di sini aman,” ujarnya.

Desa Bumiharjo dianggap sangat aman, jelas dia, karena dampak abu vulkanik tidak dirasakan. Bahkan suara dentuman dari Gunung Raung hanya terdengar beberapa kali saja. “Di sini aman tidak ada abu sama sekali,” jelasnya.

Baca Juga :  Gerimis Latihan Drumband

Hanya saja, jika ada upaya tambahan berkaitan persiapan penanganan jika terjadi bencana, itu dirasa lebih bagus. Apalagi, lokasi situs kuno itu menjadi salah satu kawasan yang dimuliakan umat Hindu. “Para pembesar Bali itu rutin ke sini, bahkan kegiatan di sini pernah mendapat dukungan pemerintah Provinsi Bali,” ungkapnya.

Kepala Desa Bumiharjo, Tupon menjelaskan penanganan jika kondisi memburuk terjadi, sebenarnya sudah disiapkan. Untuk titik kumpul dan evakuasi, sudah disiapkan di SDN Bumiharjo 2, kantor desa, dan SDN Bumiharjo 1. “Jika kondisi semakin parah titik evakuasi berikutnya di lapangan KaliSepanjang dan lapangan Sumberwadung,” jelasnya.

Berkaitan penanganan lanjutan seperti menggelar simulasi, Tupon mengaku itu belum dilakukan. Untuk pelaksanaan langkah lanjutan seperti itu, menunggu arahan dari Pemkab Banyuwangi. “Simulasi belum ada, kita menunggu arahan,” terangnya.(abi/sli)

GLENMORE – Wilayah Kecamatan Glenmore, termasuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Raung, karena lokasinya berada di sekitar lereng gunung berapi itu. Daerah lain yang termasuk rawan bencaba adalah Kecamatan Songgon, Sempu, dan Kalibaru.

Daerah di Kecamatan Glenmore yang berada di lereng Gunung Raung, itu Desa Bumiharjo. Desa ini berada persis di bawah Gunung Raung dengan jarak sekitar 17 kilometer dari puncak gunung. Di desa ini, selain warganya banyak yang bersentuhan dengan hutan, juga banyak sejumlah situs kuno.

Di antara situs kuno itu Pura Giri Mulya yang bersebelahan dengan Pura Minak Sumedhe atau  Dalem Sri Juru Raja Blambangan VIII, Pura Luhur Puncak Raung, Candi Agung Gumuk Kancil, Beji  Sumber Urip, dan Gua Batu Gantung yang dipercaya petilasan Maha Resi Markandeya, tokoh yang disebut penyebar Hindu pertama di Jawa. Selain itu, juga ada Antaboga yang ada di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore. “Tempat-tempat itu disucikan dan peninggalan kuno,” terang pemangku Pura Giri Mulya Desa Bumiharjo, Mangku Su Asa.

Baca Juga :  Sidak di Sekolah Pelosok Lereng Gunung

Ditanya dampak yang timbul akibat erupsi Gunung Raung, Mangku Su Asa mengaku tidak tahu secara detil lokasi dan potensi jika erupsi Gunung Raung mengarah ke selatan. “Di sini ini zona merah atau zona apa, saya belum tahu, yang jelas sekarang aman,” ujarnya.

Mangku Su Asa mengaku belum pernah ada sosialisasi yang mendetail berkaitan KRB. Padahal, banyak warga dari luar daerah seperti Bali, menanyakan kondisi erupsi Gunung Raung. Umat Hindu Bali, rutin melakukan upacara dan kegiatan keagamaan di sejumlah situs yang ada di Desa Bumiharjo ini. “Orang Bali banyak yang bertanya, kami sampaikan di sini aman,” ujarnya.

Desa Bumiharjo dianggap sangat aman, jelas dia, karena dampak abu vulkanik tidak dirasakan. Bahkan suara dentuman dari Gunung Raung hanya terdengar beberapa kali saja. “Di sini aman tidak ada abu sama sekali,” jelasnya.

Baca Juga :  Dinas PU CKPP Akan Perbaiki Jalan Gendoh

Hanya saja, jika ada upaya tambahan berkaitan persiapan penanganan jika terjadi bencana, itu dirasa lebih bagus. Apalagi, lokasi situs kuno itu menjadi salah satu kawasan yang dimuliakan umat Hindu. “Para pembesar Bali itu rutin ke sini, bahkan kegiatan di sini pernah mendapat dukungan pemerintah Provinsi Bali,” ungkapnya.

Kepala Desa Bumiharjo, Tupon menjelaskan penanganan jika kondisi memburuk terjadi, sebenarnya sudah disiapkan. Untuk titik kumpul dan evakuasi, sudah disiapkan di SDN Bumiharjo 2, kantor desa, dan SDN Bumiharjo 1. “Jika kondisi semakin parah titik evakuasi berikutnya di lapangan KaliSepanjang dan lapangan Sumberwadung,” jelasnya.

Berkaitan penanganan lanjutan seperti menggelar simulasi, Tupon mengaku itu belum dilakukan. Untuk pelaksanaan langkah lanjutan seperti itu, menunggu arahan dari Pemkab Banyuwangi. “Simulasi belum ada, kita menunggu arahan,” terangnya.(abi/sli)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/